BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Penelitian non eksperimental adalah penelitian
yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri subyek menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti. Praktiknya, 2001.
Rancangan penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek
atau obyek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
Nawawi, 1998.
B. Definisi Operasional Penelitian
1. Apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat, dalam hal ini
yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. 2. Standar pelayanan kefarmasian di apotek adalah patokan apoteker dalam
menjalankan profesinya terkait bidang perapotekan, dalam hal ini berdasarkan pada Kepmenkes No. 1027MENKESSKIX2004.
3. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepmenkes No. 1027MENKESSKIX2004 dikatakan telah dilaksanakan apabila
21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persentasenya lebih dari 50. Bila persentasenya kurang dari 50 maka dikatakan belum dilaksanakan.
4. Apotek sampel adalah 35 apotek yang disampling dari Data Apotek Kabupaten Sleman 2005 menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
5. Responden adalah Apoteker yang menjalankan profesinya di apotek sampel serta bersedia mengisi kuesioner.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisi tentang 1. Deskripsi responden
2. Deskripsi Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan KepMenKes Nomor 1027MENKESSKIX2004
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Menurut Nawawi 1998, populasi adalah keseluruhan penelitian yang
terdiri dari manusia, benda-benda, hewan-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memilikik karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah semua apotek yang berada di wilayah
Kabupaten Sleman. Menurut data terakhir yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2005, jumlah apotek yang terdaftar di
wilayah Kabupaten Sleman adalah sebanyak 125 apotek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seratus dua puluh lima apotek yang berada di Kabupaten Sleman terbagi dalam masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman.
Perinciannya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel I. Populasi Apotek di Kabupaten Sleman Tahun 2005 No.
Nama Kecamatan Jumlah apotek
1. Depok
53 2
Ngemplak 1
3 Mlati
9 4
Godean 11
5 Ngaglik
16 6
Prambanan 2
7 Gamping
11 8
Kalasan 7
9 Sleman
6 10
Berbah 2
11 Turi
1 12
Seyegan 2
13 Moyudan
1 14
Pakem 1
15 Tempel
2 Total
125
2. Sampel Menurut Sevilla dkk 1993, sampel adalah kelompok kecil yang kita
amati dan populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi kita. Menurut Gay 1976, karena penelitian ini bersifat deskriptif,
maka ukuran minimum sampel yang dapat diterima adalah 10 persen dari populasi. Untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20 persen.
Ada dua pertimbangan pokok untuk penetapan besar sampel, yaitu pertimbangan representativitas dan pertimbangan analisis. Pertimbangan
representativitas ialah pertimbangan yang menyangkut jumlah minimum sampel yang masih menjamin representativitasnya terhadap populasi.
Pertimbangan analisis ialah pertimbangan yang menyangkut jumlah minimum sampel sehingga dapat dilakukan analisis kuantitatif terhadap data hasil
penelitian secara adekuat Pratiknya, 2001. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti menetapkan sampel sebesar
20 dari populasi yaitu sebanyak 35 apotek. Untuk menentukan apotek yang dipilih, peneliti menggunakan metode proportional cluster non random
sampling, di mana apotek dikelompokkan berdasarkan kecamatan terlebih dahulu baru kemudian dilakukan pengambilan sampel sebesar 20 dari
jumlah apotek di setiap kecamatan sehingga diperoleh jumlah sampel yang berbeda di tiap kecamatan sesuai dengan jumlah apotek yang berada di
kecamatan tersebut. Perincian dari 35 apotek sampel ini dapat dilihat pada tabel II.
Tabel II. Apotek Sampel di Kabupaten Sleman No.
Nama Kecamatan Jumlah apotek
1. Depok
11 2
Ngemplak 1
3 Mlati
2 4
Godean 3
5 Ngaglik
4 6
Prambanan 1
7 Gamping
3 8
Kalasan 2
9 Sleman
2 10
Berbah 1
11 Turi
1 12
Seyegan 1
13 Moyudan
1 14
Pakem 1
15 Tempel
1 Total
35
E. Tata Cara Penelitian