Teori Hipotesis Frustrasi-Agresi Teori Belajar : Modelling and Conditioning

a. Teori Hipotesis Frustrasi-Agresi

Teori yang cukup terkenal, yang membahas agresifitas sebagai suatu dorongan, adalah Hipotesis frustrasi-Agresi yang diperkenalkan oleh Dollard dkk. Pada tahun 1939 Baron Byrne, 2005. Awalnya teori ini memuat dua hal yang penting yaitu; frustrasi selalu memunculkan bentuk tertentu dari agresi dan agresi selalu muncul dari frustrasi, sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman frustrasi memicu munculnya dorongan untuk bertindak agresif terhadap sumber atau penyebab frustrasi dan mengarah pada suatu perilaku agresif. Tetapi disadari bahwa tidak semua frustrasi menimbulkan respon agresif dan dan tidak semua perilaku agresif merupakan hasil frustrasi yang dialami sebelumnya. Menyadari hal itu maka Miller, pada tahun 1941 Krahe` 2005 merevisi teori ini sehingga bukan menjadi suatu yang mutlak bahwa frustrasi melahirkan agresi dan agresi sebab dari frustrasi melainkan menjadi suatu probabilitas dimana dikatakan bahwa frustrasi menyebabkan sejumlah respon yang berbeda-beda dan agresi adalah salah satu diantaranya. Kemungkinan frustrasi akan memunculkan respon agresif bergantung pada variabel-variabel yang mempengaruhinya. Agresi bisa terhambat jika muncul hal-hal seperti takut akan hukuman karena perilaku agresi tersebut dan tidak ada penyebab frustrasi. Senada dengan Miller, Bandura 1973 juga menegaskan bahwa lingkungan dan interaksi individu dengan determinasi dan hukuman dapat mempengaruhi perilaku agresi karena faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan, mengurangi perilaku agresi, tetapi selain itu tidak menutup kemungkinan bahwa faktor-faktor tersebut juga tidak berpengaruh sama sekali terhadap perilaku agresi. 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Teori Belajar : Modelling and Conditioning

Teori ini diungkapkan oleh Bandura dimana dia mengatakan bahwa individu tidak digerakkan untuk menyerang oleh keinginan dari dalam dirinya melainkan oleh keadaan lingkungannya Bandura, 1973. Kemudian oleh Bandura dikatakan bahwa perilaku agresif dihasilkan oleh pola asuh nurture yang diperoleh melalui proses belajar. Pengondisian instrumental reward and punishment dan meniru modelling merupakan mekanisme yang kuat untuk memunculkan perilaku agresif Bandura dalam Krahe` 2005. Bandura 1973 mempertegas pendekatan sosial learning dan membedakan dengan pendekatan lain dengan membuat suatu skema dimana dijelaskan bahwa kejadian yang tidak mengenakkan aversif akan membangkitkan emosional individu. Dilakukannya pengantisipasian kejadian dari individu akan memperkuat dan memotivasi individu untuk bertindak dan dari proses ini muncullah berbagai respon seperti : dependensi; achievement pencapaian tujuan; withdrawal penarikan diri dan resignation kepasrahan; agresi; psikosomatis; ketergantungan pada obat-obatan dan alkohol; membentuk problem solving pemecahan masalah. Perilaku-perilaku tersebut tidak akan sama pada semua orang tergantung pada seberapa besar kemampuan coping individu terhadap stress akibat kejadian tertentu dan seberapa efektif tindakan itu bagi individu itu sendiri.

c. Teori Interaksi Sosial