Rekaman video tentang kegiatan suporter saat pertandingan digunakan untuk semakin memperkuat hasil observasi yang sudah ada sehingga data observasi
yang sudah ada semakin lengkap dan hasil observasi yang terlewatkan saat di lapangan dapat dicatat sebagai pelengkap hasil observasi.
F. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan berdasarkan isinya content analysis atau disebut juga dengan analisis isi Suryabrata, 1998. Langkah-langkah analisis isi adalah sebagai
berikut: 1.
Organisasi Data Analisis data diawali dengan pengorganisasian data sehingga
mempermudah proses analisis data berikutnya. Data observasi maupun data wawancara diorganisasikan secara jelas dan sistematis. Data yang disimpan
dan diorganisasikan Poerwandari, 1999 meliputi: a.
Data mentah berupa tabel observasi dan kaset rekaman wawancara. b.
Data-data setelah memperoleh tahap proses awal yaitu data deskripsi observasi dan data transkrip wawancara.
c. Data observasi yang telah melalui tahapan proses pengkodingan dan
pengelompokkan data. d.
Data wawancara yang telah diberi kode spesifik dengan penjelasan kode atau pengkategorian.
2. Analisis Data
Data observasi dan data wawancara kemudian dianalisis. Analisis data observasi dan data wawancara memiliki langkah yang berbeda. Data observasi
digunakan sebagai data primer sedangkan data wawancara dipakai sebagai data tambahan untuk memperjelas data primer.
60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Observasi, Patton dalam Poerwandari, 1998
1 Mendeskripsikan tabel observasi secara rinci dan lengkap.
2 Menganalisis data observasi para suporter berdasarkan kode analisis
observasi. 3
Menjabarkan perilaku-perilaku agresif ke dalam bentuk perilaku agresif suporter yang lebih nyata dengan membuat kode tiap perilaku
dari hasil observasi dan wawancara awal, yang nantinya akan diamati dalam observasi.
Tabel 3 Kode observasi perilaku agresif suporter
memanjat pengusiran intimidasi
menolak gosip menggerutu mt mp
up cp ct cPs np nt it ip tp tn Gsp gm gk Gb
keterangan mt
: manjat tiang bendera
mp : manjat
pagar up
: usir penonton lain yang bukan berbaju merah
cp :
menghinamencaci pemain lawan ct : menghinamencaci
tim lawan
cPs :
menghinamencaci pemain PSM np
: memaki dengan nyanyian pada pemain lawan
nt :
memaki dengan nyanyian pada tim lawan it
: menekan tim lawan dengan nyanyian
ip :
menekan pemain lawan dengan nyanyian tp : menolak
memukul drum
tn :
menolak menyanyi saat disuruh dirigen Gsp
: membicarakan ketidakpuasan akan kinerja tim PSM
gm :
menggerutu saat pemainPSM gagal mencetak gol gk
: menggerutu saat pemain PSM gagal menguasai bola
gb :
menggerutu saat pemain PSM bermain buruk
b. Wawancara Poerwandari, 1998 1
Menyusun transkrip verbatim kata perkata. 2
Melakukan penomeran pada baris transkrip secara urut, kontinu.
61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Menambahkan dua kolom kosong disamping verbatim untuk kode dan
keterangan analisis. 4
Membuat kode analisis wawancara pengasuh. Kode Analisis Wawancara
KM : kegiatan saat menonton pertandingan MP : menghadapi hasil pertandingan
TP : tujuan perilaku mereka TK : terlibat kerusuhan
5 Menuliskan tema atau kata kunci yang mengungkap esensi dari data
pada kolom analisis. 6
Mengumpulkan tema atau kategori yang didapat kemudian menganalisis hubungan antar tema dan ketegori tersebut.
3. Intepretasi Data
Intepretasi data merupakan upaya memahami data dengan lebih mendalam Kvale dalam Poerwandari, 1998. Hasil analisis data observasi dan
hasil analisis data wawancara dikaitkan dan dibahas dengan proses pemahaman secara mendalam dan dibantu dengan beberapa hasil dokumentasi
berupa rekaman dan foto-foto saat pertandingan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang bentuk-bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh para
The Macz Man saat mendukung tim PSM bertanding melawan tim lain.
G. Kredibilitas dan Konfirmabilitas Penelitian