Metode Penelitian Responden Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dimana data dan hasil yang diperoleh berupa penggambaran yang ingin menerjemahkan pandangan dasar interpretatif dan fenomenologis dengan tujuan untuk memahami kehidupan sosial manusia Poerwandari,2005, termasuk kegiatan, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung dan pengaruh- pengaruhnya dari suatu fenomena Whitney dalam Natzir,1985.

B. Responden

Responden yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah kelompok suporter tim sepak bola tim PSM Makassar. Secara spesifik, mereka yang menjadi responden adalah para suporter PSM Makassar yang dikenal dengan nama The Mac’z Man yang mana merupakan salah satu kelompok suporter sepak bola terbesar yang berada di Sulawesi Selatan khususnya di Makassar. Dipilihnya suporter The Mac’z Man ini karena dari sekian banyaknya kelompok suporter di Makassar, The Mac’z Man merupakan kelompok yang paling besar dan terkenal, dan yang satu-satunya yang terdaftar sebagai kelompok suporter resmi di PSSI sebagai kelompok suporter PSM Makassar. 52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Batasan Istilah 1. Perilaku Agresif

a. Definisi Perilaku Agresif Perilaku agresif adalah suatu perilaku destruktif atau merusak baik secara fisik maupun secara psikis yang bermaksud untuk menyakiti atau melukai orang lain dan merusak benda-benda. Orang lain dalam penelitian ini merupakan pihak lawan baik itu secara tim maupun personal, sedangkan benda-benda adalah sarana dan prasarana di dalam stadion. b. Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif Perilaku agresif terbagi dalam tiga bentuk dasar yaitu : 1. Perilaku agresi secara fisik dan verbal. 2. Perilaku agresi yang dilakukan secara aktif dan pasif. 3. Perilaku agresi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kemudian bentuk-bentuk perilaku agresi ini dikombinasikan satu sama lain seingga terbentuk menjadi delapan perilaku agresif yaitu : 1. Fisik-aktif-langsung , dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara fisik, dengan aktif dan langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah memukul langsung orang lain. 2. Fisik-aktif-tidak langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara fisik, dengan aktif tetapi tidak langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah membuat jebakan untuk orang lain. 3. Fisik-pasif-langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara fisik, tetapi pasif dan langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah tidak memberi jalan pada orang lain yang mau lewat. 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Fisik-pasif-tidak langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara fisik, tetapi pasif dan tidak langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah menolak mengerjakan sesuatu yang diperintahkan oleh orang lain. 5. Verbal-aktif-langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara verbal, dengan aktif dan langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah mencaci maki orang lain. 6. Verbal-aktif-tidak langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara verbal, dengan aktif tetapi tidak langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah menyebarkan gosip. 7. Verbal-pasif-langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara verbal, tetapi pasif dan langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah menolak untuk berbicara. 8. Verbal-pasif-tidak langsung, dimana seseorang melakukan perilaku agresi secara verbal, tetapi pasif dan tidak langsung diarahkan pada obyek. Contoh perilaku ini adalah menggerutu.

2. Suporter Sepak Bola

Suporter sepak bola adalah para pendukung tim sepak bola yang tergabung dalam suatu organisasi kelompok suporter. Kehadiran mereka di stadion untuk menyemangati tim kesayangannya yang bertanding agar dapat memenangi pertandingan. 54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Suporter Sepak Bola PSM Makassar The Mac’z Man

The Mac’z Man adalah salah satu dari sekian banyak kelompok suporter di Makassar yang mendukung tim PSM Makassar. Keanggotaan para suporter yang tergabung dalam kelompok ini sangat jelas dan dibuktikan dengan adanya kartu anggota yang dimiliki oleh setiap orang yang mengaku dirinya Mac’z Man yang mana di dalamnya termuat identitas diri, asal sektor dan peraturan anggota yang harus ditaati.

4. Perilaku agresif pada suporter sepak bola PSM Makassar The Mac’z Man

Perilaku agresif para suporter sepak bola adalah segala macam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para suporter terutama saat mereka sedang menonton pertandingan. Berdasarkan observasi awal pada beberapa pertandingan dan wawancara awal ditemukan bahwa The Mac’z Man melakukan beberapa bentuk perilaku agresif berupa pemanjatan, pengusiran, penolakan, intimidasi, gosip, dan menggerutu. Perilaku-perilaku agresif yang muncul dapat terbagi dalam dua kelompok berdasarkan sifatnya yaitu perilaku yang muncul secara spontanitas pemanjatan, penolakan, gosip, dan menggerutu dan perilaku yang muncul dengan adanya panduan atau provokasi dari orang lain pengusiran dan intimidasi. Secara ringkas perilaku agresif The Mac’z Man tergambar sebagai berikut : 55 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Perilaku agresif The Mac’z Man pada observasi awal Kategori Perilaku Agresif Bentuk Perilaku Agresif Fisik Aktif Langsung Memanjat : memanjat pagar memanjat tiang bendera Fisik Aktif Tidak Langsung - Fisik Pasif Langsung Pengusiran :mengusir penonton lain yang tidak berbaju merah Fisik Pasif Tidak Langsung Penolakan : divisi musik menolak memukul drum Verbal Aktif Langsung Intimidasi :- menghinamencaci pemian lawan - menghina mencaci tim lawan - mencaci menghina pemain PSM - memaki dengan nyanyian pada pemain lawan - memaki dengan nyanyian pada tim lawan - menekan tim lawan dengan nyanyian - menekan pemain lawan dengan nyanyian Verbal Aktif Tidak Langsung Membicarakan ketidakpuasan akan kinerja PSM Verbal Pasif Langsung Penolakan : suporter menolak menyanyi saat disuruh dirigen Verbal Pasif Tidak Langsung Menggerutu : - menggerutu saat pemain PSM gagal mencetak gol - menggerutu saat pemain PSM gagal menguasai bola - menggerutu saat pemain PSM bermain buruk

D. Tahapan Penelitian 1. Perencanaan Penelitian

a. Peneliti melakukan identifikasi dan pemilihan masalah penelitian. b. Peneliti mengkaitkan permasalahan penelitian dengan teori atau kepustakaan yang sesuai dengan penelitian. 56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Peneliti membangun raport atau menjalin relasi pada kelompok suporter dengan menghubungi pengurus suporter dan menemui langsung para suporter. d. Peneliti melakukan pengamatan awal observasi awal dan wawancara awal sebelum masuk pada proses pelaksanaan penelitian. Pengamatan awal dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang bagaimana bentuk perilaku agresif para suporter di lapangan saat mendukung tim kesayangannya, sedangkan wawancara awal yang dilakukan untuk memperoleh tambahan informasi mengenai gambaran awal tentang perilaku agresif mereka di lapangan.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Observasi Observasi pada tahap ini berbeda dengan observasi sebelumnya. Observasi ini lebih difokuskan pada perilaku-perilaku agresif yang muncul saat para suporter sedang mendukung tim kesayangannya sehingga data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Alat dan prosedur observasi telah dipersiapkan berdasarkan observasi awal. b. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperdalam temuan observasi dengan mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan penelitian. c. Analisis Data Observasi Data observasi yang didapat kemudian dikelompokkan, dikoding, dianalisis dan kemudian dideskripsikan. d. Analisis Data Wawancara Data yang didapat dari hasil wawancara kemudian diolah dengan mengkategorikan, mengartikan dan mendeskripsikannya. e. Analisis Data Observasi dan Data Wawancara 57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analisis data observasi disatukan dengan analisis data wawancara kemudian dibahas sesuai dengan tujuan awal penelitian. f. Pengecekan Kelengkapan Data Kredibilitas Data 1 Laporan Observasi 2 Transkrip Wawancara

E. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi Observasi adalah kegiatan memperhatikan, mengamati secara akurat, mencatat fenomena yang muncul serta mempertimbangkan hubungan antar aspek dan fenomena tersebut Poerwandari, 1998. Pengamatan dilakukan secara apa adanya naturalistic observation dan difokuskan pada kejadian yang ingin diamati event sampling, yaitu melihat perilaku agresif para supporter yang muncul saat mendukung tim kesayangannya Irwin dan Bushnell, 1981. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, yang berisi tabel dan kode-kode observasi, yang dibuat berdasarkan hasil observasi awal dengan tujuan agar pengamatan dapat dicatat sesegera mungkin agar tidak terlupakan. Perilaku-perilaku agresif yang muncul segera dicatat dengan menggunakkan teknik checklist, yang telah dimodifikasi oleh peneliti, untuk memudahkan pencatatan hasil observasi utamnya perilaku yang diamati secara spesifik Irwin Bushnell, 1981, seperti dalam peneliatan ini. Hasil pencatatan kemudian dideskripsikan sesegera mungkin setelah pengambilan data selesai dilakukan. Pendeskripsian ditulis secara jelas dibawah kolom kode perilaku. Hal-hal yang dicatat dalam pengamatan adalah bentuk-bentuk perilaku agresif suporter dan saat-saat munculnya perilaku agresif suporter. 58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adapun bentuk-bentuk perilaku agresif itu disingkat dalam bentuk kode untuk memudahkan observasi nantinya. Apabila muncul respon baru pada saat observasi dan belum ada pada kode yang sebelumnya telah disusun, maka respon baru dapat ditambahkan dan langsung dituliskan pada lembar observasi kode observasi bersifat fleksibel. 2. Metode Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi atau keterangan langsung melalui tatap muka atau bercakap- cakap dengan subjek penelitian. Peneliti menggunakan kerangka pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya interview guide sebagai penduan dalam wawancara. Pertanyaan dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Pertanyaan dapat berkembang semi terstruktur saat proses wawancara berlangsung untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam. Pencatatan data wawancara menggunakan metode narrative recording yaitu dengan alat bantu tape recorder untuk merekam saat proses wawancara berlangsung. Tabel 2. interview guides No. Tujuan Pertanyaan 1 Memahami perilaku suporter saat mendukung PSM Makassar 1. Apa saja yang dilakukan para suporter di lapangan saat pertandingan ? 2. Bagaimana mereka melakukan kegiatan di lapangan ? 2 Sikap atas hasil pertandingan dan situasi di lapangan Apa saja yang dilakukan oleh para suporter saat pertandingan sedang berlangsung ? 3 Alasan perilaku agresif suporter Mengapa anda bersikap seperti itu ? ‘itu’ tergantung dari perilakunya 4 Mendapatkan keterangan yang mendalam tentang perilaku agresif yang mereka lakukan 1. Apakah anda pernah terlibat kerusuhan ? 2. Bagaimana kejadiannya ? 3. Dokumentasi kegiatan suporter dalam bentuk rekaman video. 59 Rekaman video tentang kegiatan suporter saat pertandingan digunakan untuk semakin memperkuat hasil observasi yang sudah ada sehingga data observasi yang sudah ada semakin lengkap dan hasil observasi yang terlewatkan saat di lapangan dapat dicatat sebagai pelengkap hasil observasi.

F. Metode Analisis Data