Skema 1. Alur Koordinasi Organisasi The Mac’z Man
Presiden
C. Perilaku Agresif Suporter Sepak Bola PSM Makassar The Mac’z Man
Sepak bola sebagai sebuah olah raga yang tak lepas dari kontak fisik, memang sangat rentan dengan unsur kekerasan. Terlepas dari kerasnya bentuk permainan
sepak bola yang dapat menimbulkan suatu tindakan kekerasan, ternyata unsur kekerasan juga melekat pada kelompok penonton, yang mendukung sebuah tim dalam
pertandingan, yang kerap dikenal sebagai suporter. suporter yang pada hakikatnya Sekjen
Hankam Kesra
Keuangan P M
Litbang Seni kreasi
Penerangan Prasarana
Usaha bisnis
UPW
Ketua-ketua sektor
Anggota regular
46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah orang atau sekelompok orang yang memberi dukungan kepada sebuah tim dalam pertandingan berubah menjadi orang atau kelompok yang anarkis yang
berperilaku agresif dan bahkan kerap menjadi simbol kekerasan dalam sepakbola. Perilaku agresif pada suporter sepak bola sudah lama menjadi bahan
penelitian oleh berbagai pengamat utamnya para pengamat sosial. Dalam dunia sepak bola, perilaku agresif kekerasan dikenal dengan nama hooliganisme. Hooliganisme
dalam dunia sepak bola bukanlah hal yang baru melainkan hal yang akrab bahkan bisa dikatakan tak terpisahkan dengan dunia sepak bola. Hooliganisme suporter adalah
suatu kericuhan yang yang dilakukan oleh suporter sepak bola yang disertai dengan berbagai macam tindakan kriminal baik sebelum, sementara berlangsung dan sesudah
pertandingan sepak bola. Para suporter yang sering melakukan tindakan hooliganisme inilah yang sering dikenal dengan para hooligan. Pada prinsipnya mereka adalah
suporter sepak bola yang mendukung tim mereka, sama dengan kelompok suporter lainnya, tetapi saat mereka melakukan tindakan kekerasan dan kriminal maka mereka
adalah para hooligan www.brontakzine.com, 2006. Hooliganisme sepak bola tidak hanya merusak sarana dan prasarana yang ada
di stadion tetapi bisa juga berakibat jatuhnya korban jiwa baik antar suporter maupun suporter dan aparat keamanan. Aksi saling lempar antar suporter dan antar suporter
dengan aparat keamanan sering terjadi. Tragedi Heysel kerusuhan antar suporter Juventus F.C. dan Liverpool F.C. yang mengakibatkan melayangnya tiga puluh
sembilan nyawa suporter dan merusak sarana dan prasarana stadion Suara Karya, Maret 17, 2006, dan kejadian pengerusakan terbesar oleh para Bonek di stadion
Sepuluh November, Surabaya adalah contoh Hooliganisme dalam dunia sepak bola BOLA, September 7, 2006.
47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kerusuhan dan tindakan pengruskan lain adalah suatu bentuk akhir atau akumulasi perilaku agresif. Banyak perilaku agresif baik secara langsung atau tidak
langsung yang entah disadari atau tidak bisa menjadi pemicu perilaku agresif dalam skala yang lebih besar. Saling mengejek atau menghina, provokasi dan bahkan kontak
fisik secara langsung seperti saling memukul dan melempar dapat menjadi pemicu kerusuhan dalam skala yang besar dan merugikan. Para hooligan itu sendiri biasanya
menyenangi suatu perkelahian dan banyak dari mereka berada dibawah pengaruh alkohol dan obat-obatan sebelum menonton pertandingan www.brontakzine.com,
2006. Perilaku-perilaku agresif suporter mungkin sudah menjadi pembawaan
mereka namun bukan berarti bahwa tindakan mereka tidak terpicu oleh suatu perilaku atau kondisi tertentu yang dapat memicu perilaku agresif mereka. Banyak alasan yang
mendasari tindakan hooliganisme para suporter ini. Kepemimpinan wasit di lapangan yang dianggap tidak becus seringkali menjadi alasan para suporter menjadi agresif
dan melakukan hooliganisme. Selain itu dendam abadi para suporter dan rasa tidak puas dengan kinerja tim dan para pengurusnya yang mengakibatkan kekalahan pada
tim yang mereka dukung juga kerap memicu perilaku agresif mereka. Para suporter yang frustasi karena kekalahan tim kesayangannya seakan tidak mau menerima
kekalahan timnya dan mencari kambing hitam untuk dipersalahkan BOLA, 20 september 2005. Tindakan mereka yang biasanya spontanitas juga sering kali
dimotori oleh preman-preman tertentu yang mengidentifikasikan diri mereka dalam kelompok suporter dan memprovokasi para suporter untuk melakukan tindakan
kekerasan www.brontakzine.com, 2006. Oleh karena itu, faktor pemicu perilaku agresif suporter akan sangat sulit dijelaskan jika ingin dijelaskan dari suatu penyebab
tertentu. Pemicu perilaku agresif mereka yang sangat kompleks, mulai dari
48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepribadian mereka, rasa frustasi yang memuncak, kejadian di lapangan, adanya provokasi sampai pada pengaruh alkohol dan obat-obatan, juga akan menghasilkan
berbagai bentuk perilaku agresif baik secara langsung maupun tidak langsung. The Mac’z Man adalah satu dari sekian banyak kelompok suporter yang ada di
Indonesia dan bahkan bukan satu-satunya kelompok suporter yang ada di daerahnya yaitu Makassar. Sebagai kelompok suporter yang fanatik, baik secara bersama
maupun terpisah dengan ISM Ikatan Suporter Makassar, mereka terus memberi dukungan pada tim kesayangan mereka dalam berbagai kesempatan dengan berbagai
cara. Kelompok yang menjuluki diri mereka sebagai kelompok suporter kreatif PSM Makassar, terorganisir dengan rapi dalam struktur organisasi yang jelas. Sejumlah
kegiatan diluar kegiatan utama mereka yakni memberi dukungan bagi tim PSM Makassar dan berbagai prestasi yang diraih membuat kelompok mereka semakin
disegani dan dikenal baik di Makassar maupun di Indonesia. Prestasi dan kegiatan para suporter Makassar seolah-olah sejalan dengan nama
besar mereka sebagai kelompok suporter yang menakutkan hampir setara dengan para Bonek Persebaya Surabaya. Kejadian pengerusakan yang dilakukan oleh para suporter
di Tanjung Perak saat tim PSM masuk ke dalam babak delapan besar di Jakarta Suara Karya, 17 Maret 2006 dan kerusuhan yang melibatkan empat kelompok suporter
besar di Jakarta, yang mendukung tim Persija Jakarta, PSMS Medan, PSM Jakarta dan Persebaya Surabaya, yang berakibat banyaknya orang yang dirawat di Rumah
Sakit Suara Karya,17 Maret 2006, adalah contoh perilaku agresif para suporter dari Makassar ini. Tak hanya pada persepak bolaan nasional, kelompok ini terkadang
bertindak agresif terhadap tim kesayangannya sendiri. Mereka tidak senang jika tim kesayangannya tidak menang. Pelemparan yang dilakukan oleh suporter terhadap tim
PSM saat bermain seri dengan tim Persik Kediri BOLA, 23Maret 2005 adalah salah
49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu contohnya. Pengurus tim pun tidak luput dari sasaran kemarahan mereka dimana mereka memberi ultimatum bagi pengurus untuk lebih baik mundur saja jika tidak
berhasil dalam jangka waktu yang mereka tentukan Tribun Timur, 3 Maret 2006. The Mac’z Man sebagai salah satu kelompok suporter yang ada di Makassar
secara tidak langsung menjadi aktor dari berbagai perilaku agresif suporter PSM Makassar. Bahkan nama mereka yang tertulis dalam berbagai media cetak dan
disiarkan oleh media elektronik. Kreatifitas yang dijunjung tinggi dan berbagai prestasi yang diraih seolah tertutupi dengan perilaku agresif mereka. Reaksi orang
saat mendengar The Mac’z Man, suporter dari Makassar lebih pada ketakutan dan kecemasan dari pada penghargaan dan penghormatan.
Perilaku agresif The Mac’z Man tentu bukanlah hal yang tanpa sebab dan dengan berbagai alasan atau pemicu tersebut tentu saja akan memunculkan berbagai
macam perilaku agresif juga yang mungkin tidak disadari dan tidak dianggap sebagai perilaku agresi. Berikut gambaran alur pemikiran penelitian perilaku agresif pada The
Mac’z Man :
50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skema 2. alur penelitian
Datang menonton pertandingan di
stadion
Melakukan berbagai bentuk perilaku agresif
Kelompok supporter The Mac’z Man
Faktor-faktor yang berpengaruh memicu perilaku agresif :
1. Variabel sosial 2. Variabel situasional
Kelompok-kelompok suporter PSM Makassar
51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif dimana data dan hasil yang diperoleh berupa penggambaran
yang ingin menerjemahkan pandangan dasar interpretatif dan fenomenologis dengan tujuan untuk memahami kehidupan sosial manusia Poerwandari,2005, termasuk
kegiatan, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung dan pengaruh- pengaruhnya dari suatu fenomena Whitney dalam Natzir,1985.
B. Responden
Responden yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah kelompok suporter tim sepak bola tim PSM Makassar. Secara spesifik, mereka yang menjadi responden
adalah para suporter PSM Makassar yang dikenal dengan nama The Mac’z Man yang mana merupakan salah satu kelompok suporter sepak bola terbesar yang berada di
Sulawesi Selatan khususnya di Makassar. Dipilihnya suporter The Mac’z Man ini karena dari sekian banyaknya kelompok
suporter di Makassar, The Mac’z Man merupakan kelompok yang paling besar dan terkenal, dan yang satu-satunya yang terdaftar sebagai kelompok suporter resmi di
PSSI sebagai kelompok suporter PSM Makassar.
52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI