Kemudian Samatowa 2011: 3 dalam bukunya menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu natural
science, artinya ilmu pengetahuan alam. IPA ini membahas tentang gejala-gejala
alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembelajaran IPA adalah ilmu yamg membahas mengenai gejala-gejala alam yang
terjadi di sekitar manusia yang kemudian disusun secara sistematis dari hasil percobaan dan pengamatan.
a. Fungsi mata pelajaran IPA
Depdikbud 1994: 97 menjabarkan ada 5 fungsi dari mata pelajaran IPA. Ketujuh fungsi mata pelajaran IPA tersebut meliputi :
1 Memberikan pengetahuan tentang pelbagai jenis dan perangai lingkugan alam
dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
2 Mengembangkan keterampilan proses.
3 Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari 4
Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan
lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. 5
Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK serta keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi
IPTEK, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
b. Tujuan pengajaran IPA
Depdikbud 1994: 81 menyatakan 6 tujuan pengajaran siswa. Tujuan pengajaran IPA tersebut meliputi :
1 Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari- hari.
2 Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar
3 Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar.
4 Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri.
5 Mampu menerapkan berbagai konsep IPA unuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan dalam kehidupan sehari-hari.
6 Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pembelajaran IPA di SD kelas V Semester 2
Penelitian ini membahas mengenai materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat
cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, dan susunan dalam bumi. a.
Gaya
Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi benda
tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda bergerak, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berubah bentuk, dan berubah arah Sulistyanto
, 2008: 89. Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya. Tetapi jenis
gaya tidak hanya yang kita keluarkan. Winarti, dkk 2009: 61 menjelaskan
berikut ini adalah jenis-jenis gaya:
1 Gaya magnet Gaya magnet adalah kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda
logam lainnya yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam ada yang berbentuk
jarum, ada yang berbentuk huruf āUā, berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang berbentuk batang.
Gambar 2.1 Bentuk Magnet Sumber: Winarti 2009: 63
2 Gaya listrik statis Gaya listrik statis adalah kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan
listrik untuk menarik benda-benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, bisa dicoba dengan mengosok-gosok penggaris pada
rambut kering kita, kemudian dekatkan pada sobekan kertas, maka sobekan kertas tersebut akan menempel pada penggaris. Penggaris bisa
menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Gaya gravitasi bumi Gaya gravitasi bumi adalah kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke
bawah. Bila kita melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah. Berbeda bila di
luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila berada di luar angkasa.
4 Gaya Gesekan Gaya gesek adalah gaya yang terjadi ketika dua benda yang bergesekan
satu sama lain. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya
gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk
berjalan.
b. Pesawat Sederhana
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-
alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana Sulistyanto
, 2008: 109. Winarti 2009: 66-77 menjelaskan bahwa pesawat sederhana dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Tuas Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan
untuk mengubah hasil dari suatu gaya. Tuas terdapat tiga bagian yaitu titik beban, titik kuasa dan juga titik tumpu. Tuas dapat digolongkan menjadi
tiga jenis, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Tuas kelas pertama Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada
diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting dan tang. b Tuas kelas kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik
tumpu dan titik kuasa. Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain : Gerobak dorong, pembuka botol, dan pemecah
biji. c Tuas kelas ketiga
Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb.
2. Bidang Miring Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Dengan menggunakan bidang miring beban yang berat dapat dipindahkan
ke tempat yang lebih tinggi dengan lebih mudah, artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding tidak menggunakan bidang
miring. Semakin landai bidang miring semakin ringan gaya yang harus kita keluarkan. Dalam kehidupan sehari-hari prinsip bidang miring
digunakan untuk alat bantu kerja misalnya baji dan sekrup : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Katrol Salah satu jenis katrol adalah kerekan. Kerekan umumnya digunakan
untuk mengubah gaya dari gaya angkat menjadi gaya tarik.
Gambar 2.2 Katrol
Sumber: Winarti 2009: 75 Gambar 2.1 di atas adalah contoh dari katrol bebas, katrol ganda, dan juga
katrol tetap. 4. Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Contohnya yaitu roda sepeda, kursi
roda, roda gerobak, dan lain sebagainya.
Gambar 2.3 Sepeda Beroda
Sumber: Winarti 2009: 77 Gambar 2.2 merupakan contoh roda berporos yaitu roda pada sepeda.
Kedua roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama
c. Sifat-sifat Cahaya