Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

Peneliti membuat pedoman wawancara sebelum melakukan wawancara dengan guru 2 orang guru di SDN di Kecamatan Minggir. Pedoman wawancara dapat dilihat dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Responden Pertanyaan Guru 1. Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa kelas V pada materi IPA fisika di semester II ? 2. Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V pada materi IPA fisika di semester II? 3. Bagaimana guru menyikapi hasil pekerjaan siswa kelas V yang belum menguasi atau belum mencapai nilai sesuai KKM yang sudah ditentukan untuk mata pelajaran IPA fisika? 4. Apakah guru sering menjumpai jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya? 5. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar siswa kelas V mudah dalam memahami konsep materi IPA fisika di semester II? Tabel 3.6 di atas adalah pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam memperoleh informasi awal tentang miskonsepsi di Kecamatan Minggir. Peneliti mengajukan 5 butir pertanyaan pada saat melakukan wawancara pada 2 orang guru kelas V di SDN di Kecamatan Minggir.

F. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui validitas dan reliabilitas. 1. Validitas Isi Validitas isi menunjuk kepada sejauh mana instrumen mencerminkan isi yang dikehendaki. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka melainkan didasarkan pada pertimbangan Sangadji, dkk, 2010: 160-161. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang divalidasi yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian. Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V. Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala untuk mengukur sikap dengan skala ordinal Subali, 2012: 22. Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai. Dalam pengukuran menggunakan skala Likert, sering terjadi kecenderungan ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai. Hasil akhir yang diperoleh dari ahli akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel 3.4. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen. Tabel 3.7 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan 3 Positif Tidak Revisi 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu 3 Positif Revisi 3 Negatif Revisi Tidak ada revisi berarti tidak mengubah soal, jawaban, dan bahasa yang digunakan. Revisi pada bagian tertentu berarti mengubah pada bagian tertentu misalnya bahasa yang digunakan. Revisi berarti mengubah semua poin yang divalidasi seperti bahasa, soal, dan jawaban. Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. Beliau menilai cocok atau tidaknya soal yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika. Yang ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di Kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. dan yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Mereka dikhususkan untuk menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam soal mudah dipahami siswa. Mereka ditunjuk karena sekarang menjadi guru kelas V SD yang otomatis sehari-harinya menggeluti dan lebih paham terhadap soal yang dibuat. Hasil validitas isi dari para validator dapat dilihat pada lampiran.

2. Validitas Muka

Validitas muka adalah tipe validitas yang hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes Azwar, 2011: 46. Tetapi validitas ini juga sangat penting, Effendi 2012:132-133 mengatakan validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Validitas rupa hanya menunjukkan bahwa dari segi “rupanya” suatu alat pengukur yang tapaknya megukur apa yang ingin diukur. Validitas muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian yang sebelum memasuki tahap ini, isinya sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan soal. Beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Validitas Muka No Item Masukan dari siswa 18 Pilihan ganda susah dipahami 20 Pilihan ganda membingungkan 24 Pilihan ganda membingungkan 34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami 35 Tidak paham arti fisis Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan revisi pada item yang dianggap masih membingungkan.

3. Validitas Konstruk

Validitas Konstruk merupakan kerangka atau konsep Effendi, 2012:126. Kemudian Allen dan Yen dalam Azwar, 2011: 48 mengatakan validitas konstruk merupakan tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes mengungkapkan suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya.Validitas konstruk ini dilakukan pada 56 siswa kelas V SD di Kecamatan Minggir yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi. Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program IBM SPSS Statistic 16. Hasil uji validitas konstruk soal pilihan ganda dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2- tailed Hasil validasi Setelah direvisi Nomor butir setelah direvisi 1 0,033 0,809 Tidak Valid Soal tidak dipakai 2 0,059 0,669 Tidak Valid Soal tidak dipakai 3 0,166 0,227 Tidak Valid Soal dipakai 1 4 0,342 0,011 Valid Soal dipakai 2 5 0,508 0,000 Valid Soal dipakai 3 6 0,147 0,286 Tidak Valid Soal tidak dipakai No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2- tailed Hasil validasi Setelah direvisi Nomor butir setelah direvisi 7 0,255 0,060 Tidak Valid Soal tidak dipakai 8 0,386 0,004 Valid Soal tidak dipakai 9 0,455 0,000 Valid Soal dipakai 4 10 0,030 0,831 Tidak Valid Soal tidak dipakai 11 0,567 0,000 Valid Soal dipakai 5 12 0,513 0,000 Valid Soal dipakai 6 13 0,183 0,182 Tidak Valid Soal tidak dipakai 14 0,230 0,091 Tidak Valid Soal dipakai 7 15 0,089 0,519 Tidak Valid Soal tidak dipakai 16 0,394 0,003 Valid Soal dipakai 8 17 0,272 0,045 Valid Soal dipakai 9 18 0,142 0,303 Tidak Valid Soal tidak dipakai 19 0,267 0,049 Valid Soal tidak dipakai 20 0,357 0,007 Valid Soal dipakai 10 21 0,386 0,004 Valid Soal dipakai 11 22 0,456 0,000 Valid Soal dipakai 12 23 0,169 0,216 Tidak Valid Soal tidak dipakai 24 0,305 0,000 Valid Soal dipakai 13 25 0,224 0,101 Tidak Valid Soal tidak dipakai 26 0,340 0,011 Valid Soal dipakai 14 27 0,490 0,000 Valid Soal dipakai 15 28 0,455 0,000 Valid Soal dipakai 16 29 0,138 0,315 Tidak Valid Soal tidak dipakai 30 0,213 0,119 Tidak Valid Soal tidak dipakai 31 0,284 0,036 Valid Soal dipakai 17 32 0,070 0,611 Tidak Valid Soal tidak dipakai 33 0,249 0,067 Tidak Valid Soal tidak dipakai 34 0,190 0,165 Tidak Valid Soal tidak dipakai 35 0,401 0,002 Valid Soal dipakai 18 36 0,355 0,008 Valid Soal dipakai 19 37 0,475 0,000 Valid Soal dipakai 20 38 0,224 0,100 Tidak Valid Soal tidak dipakai Tabel 3.9 merupakan hasil dari validitas konstruk soal pilihan ganda siswa kelas V SD Negeri se kecamatan Minggir yang dihitung menggunakan IBM SPSS Statistic16. Hasil di atas menunjukkan ada 20 item yang valid, yaitu item 4, item5, item 8, item 9, item 11, item 12, item 14, item 16, item 17, item 19, item 20, item 21, item 22, item 24, item 26, item 27, item 28, item 31, item 35, item 36, dan yang terakhir item 37. Dari 20 soal yang valid harus mewakili masing-masing indikator, untuk indikator 5.1.1 belum ada soal yang mewakili sehingga akan diambil soal dengan pearson correlations tertinggi yaitu soal nomor 3. Setelah direvisi kemudian soal nomor 3 dipakai dalam soal uji sampel penelitian. Sehingga setelah direvisi peneliti menentukan 20 soal yang dipakai untuk uji sampel penelitian yaitu item 3, item 4, item 5, item 9, item 11, item 12, item 14, item 16, item 17, item 20, item 21, item 22, item 24, item 26, item 27, item 28, item 31, item 31, item 35, item 36, dan item 37. Pada tabel 3.10 adalah tabel hasil validitas siswa untuk soal essai. Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Esai No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2-tailed Hasil Validitas Setelah direvisi Nomor butir setelah direvisi 1 0,657 0,000 Valid Soal dipakai 1 2 0,664 0,000 Valid Soal dipakai 2 3 0,601 0,000 Valid Soal tidak dipakai 4 0,795 0,000 Valid Soal dipakai 3 5 0,655 0,000 Valid Soal dipakai 4 6 0,576 0,000 Valid Soal tidak dipakai 7 0,692 0,000 Valid Soal tidak dipakai 8 0,732 0,000 Valid Soal dipakai 5 9 0,545 0,000 Valid Soal tidak dipakai Tabel 3.10 merupakan hasil validitas konstruk dari soal essai siswa kelas V SD Negeri se kecamatan Minggir yang dihitung menggunakan IBM SPSS Statistic16. Hasil di atas menunjukkan ada 9 item yang valid yang kemudian akan diambil 5 soal untuk uji sampel penelitian.

4. Reliabilitas

Reliabilitas adalah penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2011: 4 Uji reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan rumus Cronbach- Alpha dan dikerjakan dengan program IBM SPSS Statistic 16. Rumus ini digunakan karena pengujian dilakukan terhadap butir soal pilihan ganda dan uraian yang telah dinyatakan valid. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen- instrumen ini dicocokkan dengan tabel koefisien reliabilitas menurut Masidjo, 1995: 209 yang dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut : Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Tabel di atas adalah tabel koefisien reliabilitas untuk menunjukkan kategori reliabilitas dari sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian item pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebagai berikut : Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,752 20 Tinggi Reliabel Tabel 3.12 menunjukan angka Cronbach Alpha 0,752 dari 20 item yang valid, sehingga termasuk dalam tingkat reliabilitas yang tinggi. Setelah mendapatkan butir pernyataan yang validasi soal essai, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas untuk soal essai sebagai berikut : Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas Soal Essai Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,834 9 Tinggi Reliabel Tabel 3.13 menunjukkan hasil reliabilitas dari soal essai didapatkan angka Cronbach Alpha 0,834 dari 9 item yang valid, sehingga termasuk dalam tingkat reliabilitas yang tinggi.

G. Teknik Analisis Data