106
sebaiknya istri menyapa suami, atau orang tua menyapa anak dan sebaliknya anak menyapa orang tua, tetapi dalam hatinya masih tersimpan amarah dan benci yang
berkepanjangan, karena pernah mengalami pengalaman tidak mengenakkan atau pengalaman dilukai. Luka yang pernah tergores kadang sulit untuk disembuhkan
yang menimbulkan rasa sakit hati yang berkepanjangan, sehingga efeknya sesama menjadi korban kebencian dan diri sendiri akan merasa terbelenggu dengan situasi
yang tak aman. Jika keluarga tidak menciptakan situasi yang memungkinkan seluruh anggota merasa aman, maka tak dipungkiri bahwa korbannya adalah anak-
anak. Karakter dan iman anak terganggu dan tidak dipelihara dengan baik, akibat macetnya komunikasi dari orang tua.
Untuk menyikapi hal tersebut di atas maka prinsip-prinsip untuk membangun keluarga yang konsisten dan berkomitmen adalah dengan
membangun komunikasi yang baik, sehingga nilai-nilai hidup dalam berkeluarga terus terpelihara. Bertolak dari situasi ini dan harapan ke depan, penulis ingin
memberikan usulan program berupa rekoleksi untuk keluarga-kelurga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan. Adapun kegiatan ini untuk
menggali pengalaman keluarga-keluarga dalam membangun hidup berkeluarga dengan aneka suka dan dukanya, serta harapan juga komitmen mereka untuk
menata kehidupan keluarga yang lebih baik.
B. Usulan dan Bentuk Program
Usulan kegiatan yang akan diajukan oleh penulis adalah rekoleksi bagi keluarga-keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan.
Rekoleksi berasal dari bahasa Inggris yaitu
recollet
yang berarti mengingat
107
kembali atau mengumpulkan kembali. Dalam konteks kegiatan rohani rekoleksi dimaksudkan untuk mengumpulkan kembali pengalaman hidup konkrit untuk
direfleksikan dalam terang iman. Untuk kepentingan rekoleksi keluarga dapat dijelaskan bahwa rekoleksi merupakan salah satu kegiatan untuk membantu
kehidupan rohani keluarga-keluarga Katolik sehubungan dengan pengalaman mereka dalam membangun relasi atau komunikasi dengan Tuhan, diri sendiri dan
sesama suami, istri dan anak, kemudian direfleksikan dalam terang iman untuk kepentingan demi pengembangan hidup ke depannya. Perlu diingat bahwa buah
dari keintiman relasi dengan Tuhan yang dibangun dalam keluarga akan nampak dalam perilaku komunikasi yang baik di tengah keluarga, dan efeknya akan
berpengaruh pada pembentukan karakter dan iman anak. Alasan mendasar diusulkan kegiatan ini karena jarang dilaksanakan rekoleksi keluarga. Diharapkan
dengan rekoleksi ini keluarga-keluarga katolik semakin mampu menemukan dan mengolah pengalaman hidup berkeluarga, khususnya dalam hal membangun
komunikasi yang efektif demi kepentingan pembentukan karakter dan iman anak. Tema yang diambil dalam rekoleksi ini adalah “Membangun komunikasi
yang efektif di dalam keluarga”. Tema ini diambil dengan tujuan agar keluarga- keluarga Katolik semakin memahami bagaimana membangun komunikasi yang
baik di dalam keluarga demi membentuk karakter dan iman anak dan juga menciptakan keutuhan dan keharmonisan keluarga.
108
C. Matriks Program
No Waktu
Judul Pertemuan Uraian Materi
Metode Sarana
Sumber 1
08.00- 08.30
Perkenalan dan Pengantar
- Pengantar awal
- Doa Pembuka
- Perkenalan
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Laptop
- Speaker
- LCD
- Mic
- Mirales
- Buku Panduan
“Rekoleksi Keluarga”
2 08.30-
10.00 SESI I
Keluarga Kristiani Sebagai Komunitas
Kasih, Hidup, dan Iman Dalam
Mengembangkan Komunikasi
Ditengah Keluarga. -
Pengantar awal untuk mengajak peserta masuk
pada SESI I.
- Mendengar cerita tentang
“Keluarga Pak Benny -
Sharing pengalaman hidup dalam membangun
keluarga sebagai komunitas kasih, hidup
dan iman. Penjelasan materi tentang
keluarga
sebagai komunitas Kasih, Hidup
- Tanyajawab
-
Sharing
- Informasi
- Ceramah
- Mic
- Mirales
- LCD
- Laptop
- Speaker
- Buku “sayang anak---
sayang anak” -
Buku “Panduan Rekoleksi Keluarga”
109 dan Iman.
10.00- 10.30
Snack
10.30- 12.00
SESI II Pendidikan Nilai-
nilai Hakiki Dalam Keluarga Demi
Pembentukan Karakter dan Iman
Anak. -
Pengantar awal -
Sharing atas peran orang tua dalam
rangka penananaman nilai-nilai pada anak.
- Rangkuman dan
arahan singkat dari pendampin
- Penjelasan materi
tentang pendidikan nilai dalam keluarga
- Diskusi
- TanyaJawab
-
Sharing
- Ceramah
- Refleksi
- Informasi
- Laptop
- Speaker
- LCD
- Mic
- Wiraless
- Buku Panduan
“Rekoleksi Keluarga” -
Buku “ sayang anak-- -
sayang anak”
12.00- 13.00
Makan Siang
13.00- 15.00
SESI III Komunikasi Orang
Tua-Anak Dengan Bercermin
Pada Hidup
Keluarga
Kudus Nasaret
- Pengantar awal
- Membaca teks Kitab
Suci, Lukas 2:41-52 -
Sharing
pengalaman peserta dengan
bercermin pada -
Informasi -
Cerita -
TanyaJawab -
Sharing
- Ceramah
- Laptop
- Speaker
- LCD
- Mic
- Hand out
- Buku Panduan
“Rekoleksi Keluarga” -
Buku “Sayang Anak-- -
Sayang Anak” -
Kitab Suci -
Buku Tafsiran Injil
110 Keluarga Kudus
Nasaret. -
Rangkuman
Sharing
dan menjelaskan tentang isi Kitab Suci.
- Menjelaskan materi
tentang Komunikasi Orang Tua-Anak.
- Ajakan untuk
membangun niat. -
Membangun niat pribadi dan bersama
- Pengungkapkan niat
pribadi dan niat bersama.
- Doa Penutup
- Lagu Penutup
Lukas -
Buku Tafsiran Perjanjian Baru
111
C. Satuan Pendampingan