Gambaran Umum HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Objek 4.1.1 Gambaran Umum Film Get Married Film “Get Married” ini diproduksi oleh PT. Kharisma Starvisionplus. Starvisionplus telah memproduksi film bergenre komedi seperti “Jomblo”, “Kamulah satu-satunya”. Ditengah maraknya film horor, film garapan Sutradara Hanung Bramantyo ini hadir berbeda dari film komedi lainnya, drama satir ini sangat sangat sarat dengan sentilan-sentilan atas kritik terhadap pemerintah Indonesia. Hal ini tak lepas dari si penulis naskah film ini Musafir Yasin, yang juga adalah penulis film “Naga Bonar Jadi 2”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Get Married adalah dakwah si penulis tentang kondisi realitas sebenarnya keadaan Indonesia. Film yang dirilis tanggal 11 Oktober 2007 ini telah menyabet beberapa penghargaan yaitu pada ajang Festival Film Indonesia FFI 2007 untuk kategori pemeran pendukung wanita Marriam Bellina, Editing terbaik Cesa David Luckmansyah dan Sutradara terbaik Hanung Bramantyo. Tidak hanya itu, pada ajang Indonesia Movie Awards 2008 mendapatkan penghargaan pada nominasi pemeran utama terfavorit yang diterima oleh Nirina Zubir Mae. Film yang berdurasi 105 menit ini adalah obat kerinduan para penikmat film Indonesia, terutama yang diluar remaja, yang jenuh akan genre yang ditawarkan para sineas negeri sendiri. Terlebih dengan setting serta cerita yang ditawarkan, jauh dari glamor serta mimpi yang banyak ditampilkan di film-film ataupun sinetron. Setting yang ditampilkan adalah perkampungan kumuh di daerah Jakarta, tepatnya di pinggir situ atau sungai. Rumah yang disetting pun sangat jauh dari kesan kaya. Tidak sekdar jadi drama komedi, film ini menyuguhkan adegan tawuran masal yang langka, disuguhkan dalam film nasional satu dekade ini. Untuk merekam bagian ini produser Chand Parwez menyebutkan bahwa kameramen Faozan Rizal sampai menggunakan tiga buah kamera. Dan hasilnya memang lumayan. Boleh jadi, pertaruhan produser Chand Parwez untuk film ini memang cukup besar. Cerita dengan isu urban seperti ini memang rawan untuk dilemparkan ke pasar, apalagi mengingat kasus amblasnya “Kamulah satu- satunya” di pasaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Musfar Yasin ini, mengangkat kehidupan empat anak muda yang mangakui dirinya sebagai anak muda paling frustrasi se-Indonesia. Mae diperankan Nirina Zubir obsesi terbesarnya adalah menjadi seorang polisi wanita, namun oleh orangtuanya disekolahkan ke akademi sekretaris dan bergelar sarjana. Eman diperankan Aming yang ingin mengabdikan dirinya di dunia politik, dan menjadi politikus sejati, malah dimasukkan ke pesantren oleh orang tuanya. Anak muda yang tidak beruntung selanjutnya adalah Beni diperankan Ringgo Agus Rahman yang bercita-cita jadi petinju tetapi masuk sekolah pertanian. Sedangkan Guntoro diperankan Desta Clubeighties yang selalu berangan-angan jadi seorang pelaut dan bisa keliling dunia, malah selalu berurusan dengan komputer, karena ia mengikuti kursus komputer. Jadilah mereka anak-anak muda yang frustrasi yang mengisi hari-hari mereka dengan bermain gaple bersama di sebuah gubug yang dijadikan markas mereka di pinggiran kali. Tiba-tiba saja ada kesadaran pada orang tua Mae diperankan Jaja Mihardja dan Meriam Bellina, bahwa setiap manusia harus memiliki keturunan. Sedangkan satu-satunya penerus yang mereka miliki hanyalah Mae. Tapi Mae yang tomboy yang tak pernah merawat diri sebagai perempuan sejati, tak tersentuh kosmetik pasti tidak akan dilirik pria, baik pria satu kampung atau dari luar. Dan lebih parahnya lagi setiap harinya ia bergaul dengan tiga pemuda tidak jelas dan sewaktu-waktu bisa mengganggu keselamatan pria yang mendekat padanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Akhirnya Mae pun dicarikan jodoh di luar kampung. Tak disangka ternyata yang berminat adalah seorang anak muda bermotor bebek. Sementara selera Mae sangat tinggi, ingin punya suami yang gagah dan mentereng. Terbesit keinginan untuk dijodohkan dengan seorang olahragawan bertubuh kekar. Tapi sayangnya Mae tetap saja menolak, dan akhirnya ketiga sahabatnya turun tangan untuk menjauhkan Mae dari pria kekar itu. Sampai akhirnya muncullah sang pangeran, Rendy diperankan Richard Kevin seorang pemuda yang tampan dan kaya yang mampu membuat Mae jatuh cinta pada pandangan pertama, Rendy yang tak lain adalah Bos dari Bodyguard yang pernah melamar Mae. Tidak beda dengan Mae, Rendy juga sedang di kejar-kejar oleh Mamanya untuk segera mencari istri. Rendy yang sedang mencari gadis unik, beda dengan gadis-gadis lainpun juga jatuh cinta pada Mae. Tapi ulah ketiga sahabatnya, Eman, Beni, dan Guntoro, yang belum sanggup berpisah dengan Mae membuat hari-hari bahagia yang ada di depan mata Mae hancur berantakan, karena setiap pria yang menyukai Mae jika tidak sesuai dengan pilihan atau keinginan mereka, maka pria tersebut akan dihabisi. Bu Mardi, ibu Mae, jatuh sakit karena memikirkan anaknya yang tak juga berjodoh. Bila ia mati dan Mae belum kawin maka ia mengancam akan jadi hantu. Mae pun panik dan berusaha untuk menyelamatkan nyawa ibunya. Karena tidak tahu harus menikah dengan siapa maka calon yang ada hanya tiga sahabatnya itu. Bagi Eman, Beni, dan Guntoro, ini amat menggelikan. Tapi akhirnya mereka menyadari ini merupakan ujian persahabatan bagi mereka. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ketiga pria ini pun berunding di gubuk kebanggaan mereka dan menetapkan siapa yang akan menjadi pendamping Mae. Perundingan ditentukan dengan suit, yang kalah dan yang menjadi pengantin pria adalah Guntoro, tapi beberapa hari menjelang pernikahan tiba-tiba saja Guntoro sakit. Perundingan kembali dilakukan dan pilihan jatuh pada Eman. Senada dengan Guntoro, Eman pun tiba-tiba sakit. Tinggallah Ben yang tersisa. Mau tak mau Ben yang menjadi pendamping Mae. Pesta pernikahan pun digelar, tapi dari pihak luar tidak terima Mae direbut oleh Ben. Rendy membawa pasukan Harley-nya menyerbu kampung Mae dan terjadilah tawuran tak terkendali. Pada akhirnya yang menjadi pengantin pria dan menikah dengan Mae adalah Rendy.

4.2 Penyajian Data