Prasangka Sosial Landasan Teori

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Prasangka Sosial

Prasangka sosial merupakan sikap-perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan, kelompok atau yang berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu. Prasangka sosial terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap golongan lain dan mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain. Prasangka sosial pada mulanya merupakan sikap-sikap dan perasaan negatif, namun lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan Yang diskriminatif terhadap orang-orang yang termasuk golongan yang diprasangkai, tanpa alasan-alasan yang objektif pada pribadi orang yang dikenakan tindakan- tindakan diskriminatif. Tindakan-tindakan diskriminatif ini diartikan sebagai tindakan-tindakan yang bercorak menghambat-hambat, merugikan perkembangan seseorang bahkan mengancam kehidupan pribadi orang-orang yang kebetulan termasuk dalam golongan yang diprasangkai tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang bercorak tindakan-tindakan diskriminatif terhadap segolongan manusia, tanpa terdapat alasan-alasan yang objektif dan membenarkan tindakan diskriminatif menunjukkan dengan jelas bahwa ada prasangka sosial. Terjadinya prasangka sosial semacam ini dapat juga disebut pertumbuhan prasangka sosial dengan tidak sadar dan yang berdasarkan kepada kekurangan pengetahuan dan pengertian akan fakta-fakta kehidupan yang sebenarnya dari golongan-golongan orang yang dikenakan stereotype-stereotype tersebut. Faktor lain yang lebih sadar dan dapat mempertahankan serta memupuk prasangka sosial dengan gigih adalah faktor kepentingan perseorangan atau golongan tertentu.Gerungan, 1983 : 175 Berikut ini beberapa pengertian prasangka yang dituliskan oleh beberapa pakar komunikasi untuk memperjelas pengertian prasangka : 1. Gordon Allport “Prasangka adalah antipati berdasarkan generalisasi yang salah atau generalisasi yang tidak luwes” 2. Jones “Prasangka adalah sikap antipati yang berlandaskan pada cara generalisasi yang salah dan tidak fleksibel” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Jhonson “Prasangka adalah sikap positif atau negatif berdasarkan keyakinan stereotype kita tentang anggota dari kelompok tertentu” Dari beberapa pengertian diatas, kita dapat mengatakan bahwa prasangka mengandung sikap, pikiran, keyakinan, kepercayaan, dan bukan tindakan. Jadi, prasangka tetap ada di pikiran, sedangkan diskriminasi mengarah ke tindakan sistematis. Liliweri, 2005 : 201-202 , Prasangka sosial erat kaitannya dengan stereotype. Stereotype sudah terbentuk pada orang yang berprasangka, sebelumnya orang tersebut mempunyai kesempatan bergaul sewajarnya dengan orang lain yang dikenakan prasangka itu. Dan biasanya, stereotype terbentuk berdasarkan keterangan-keterangan yang kurang lengkap dan subjektif. Gerungan, 1983 : 168-169 Beberapa pakar cenderung menganggap stereotype itu identik dengan prasangka, seperti Donald Edgar dan Joe R. Fagin mengatakan bahwa stereotype merupakan komponen kognitif kepercayaan dari prasangka, sedangkan prasangka juga berdimensi perilaku. Jadi prasangka ini konsekuensi dari stereotype, dan lebih teramati daripada stereotype. Lan Robertson juga mengatakan “pikiran berprasangka selalu menggunakan citra mental yang kaku yang meringkas apapun yang dipercaya sebagai khas suatu kelompok. Citra demikian disebut stereotype”. Mulyana, 2004 : 224 Secara umum, kita dapat melihat bahwa prasangka mengandung tiga tipe : afektif berkaitan dengan perasaan yang negatif, kognitif selalu berpikir tentang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. se buah stereotype, dan behavioral tindakan dalam bentuk diskriminasi. Secara umum dapat pula disimpulkan bahwa prasangka antar ras atau etnik merupakan sikap negatif yang diarahkan kepada kelompok antar ras atau etnik tertentu dan difokuskan pada ciri-ciri negatif. Liliweri, 2005 : 203.

2.1.2. Karakteristik Psikologis Laki-Laki dan Perempuan