Pengertian Inflasi Tingkat Inflasi

Keterangan: Apabila pada suatu ketika tingkat bunga di bawah keseimbangan r oq , maka masyarakat akan menginginkan uang lebih banyak dengan cara menjual surat berharga yang dipegangnya. Usaha menjual surat berharga ini akan mendorong surat berharga harganya turun tingkat bunga naik, sampai pada tingkat keseimbangan di mana masyarakat sudah puas dengan komposisi kekayaannya permintaan sama dengan penawaran uang. Sebaliknya, apabila tingkat bunga berada di atas tingkat keseimbangan r oq , masyarakat menginginkan uang lebih sedikit dengan cara membeli surat berharga. Pembelian ini akan mengakibatkan naiknya harga surat berharga tingkat bunga turun sampai keseimbangan tercapai.

2.2.6. Tingkat Inflasi

2.2.6.1. Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi di banyak negara. Tentu setiap negara tidak menghendaki terjadinya inflasi dan berusaha untuk mengendalikannya. Sebelum membahas mengenai inflasi lebih jauh, terdapat beberapa pengertian inflasi dari beberapa penulis berikut ini, yaitu: “Menurut Rahardja 1997:321 inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk meningkatkan secara umum dan terus-menerus”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “inflasi adalah keadaan yang menunjukkan daya beli uang berkurang dalam masa tertentu, karena jumlah uang relatif lebih besar dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Anonim, 1990:51” Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali kenaikan tersebut meluas kepada sebagian besar harga barang-barnag lain.. jadi kecenderungan meningkat yang terus-menerus merupakan isyarat dari kenaikan harga. Rahardja, 1997:32. Secara garis besar dapat disimpulkan, bahwa dalam masa inflasi harga-harga barang naik secara umum, tetapi tidak semua harga barang berubah dengan ragam dan arah yang sama. Mungkin saja ada beberapa barang yang harganya justru turun atau kenaikannya tidak sebanding dengan tingkat harga umum. 2.2.6.2.Penggolongan Inflasi Pengaruh inflasi bagi suatu masyarakat tidak selalu sama dengan pengaruh bagi masyarakat lainnya. Ini terutama disebabkan oleh perbedaan struktur perekonomian antara negara satu dengan negara yang lainnya. Pada negara- negara yang perekonomiannya banyak tergantung pada perdagangan luar negeri tentu pengaruh inflasi berbeda dengan pada negara yang kurang tergantung pada perdagangan internasional. Inflasi dapat digolongkan ke dalam. Rahardja, 1997: 32 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Penggolongan didasarkan pada parah tidaknya inflasi: a. Inflasi ringan 10 setahun b. Inflasi sedang 10 - 30 setahun c. Inflasi berat 30 - 100 setahun d. Hiperinflasi 100 setahun 2. Penggolongan didasarkan pada sumber penyebabnya: a. Inflasi permintaan demand inflation Inflasi bermula dari permintaan total agregat demand, sedangkan produksi sudah berada pada kesempurnaan kerja penuh atau hampir mendekati kerja penuh. Gambar 3: Proses Terjadinya Demand-Pull Inflation Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan: Bermula dengan huruf P 1 dan Q 1 . kenaikan permintaan total dari AD 1 ke AD 2 menyebabkan ada sebagian permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh penawaran yang ada. Akibatnya harga naik menjadi P dan output naik menjadi Q 2 . kenaikan AD 2 tetap pada q 2 . kenaikan harga ini disebabkan oleh inflationary gap. Adanya inflationary gap inilah yang menyebabkan adanya inflasi. b. Inflasi Penawaran Cost Push Inflation Inflasi penawaran Cost Push Inflation ditandai dengan kenaikan harga produksi. Bila harga produksi naik maka pada akhirnya akan menaikkan harga dan turunya produksi. Nopirin, 2000:30. Gambar 4: Proses Terjadinya Cost-Push Inflation Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bermula dengan huruf P1 dan output Q1, karena adanya kenaikan biaya produksi maka menggeser kurva penawaran total dari AS1 menjadi AS2 sehingga harga naik menjadi P2 dan output turun menjadi Q2. proses ini berhenti apabila AS tidak lagi bergeser ke atas. Proses kenaikan harga tersebut menyebabkan inflasi. c. Inflasi campuran mixed inflation, yaitu inflasi yang unsur penyebabnya berupa campuran antara inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya. Dengan memperhatikan gambar 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa untuk inflasi yang bukan campuran, apabila inflasi tersebut dibarengi oleh bertambahnya produksi nasional output, maka besar kemungkinannya bahwa inflasi tersebut termasuk jenis inflasi permintaan, sedangkan apabila kenaikan harga diikuti oleh berkurangnya produksi nasional maka dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya inflasi adalah adanya dorongan biaya. 3. Penggolongan didasarkan asal inflasi, yang dibedakan atas: a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation. Inflasi ini timbul misalnya karena devisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru, panenan yang gagal dan sebagainya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation, yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga yang mempunyai hubungan dagang dengan Negara kita. 2.2.6.3.Tingkat Inflasi Menurut Teori Kuantitas Teori kuantitas, yang merupakan teori yang paling tua mengenai inflasi namun teori ini masih sangat berguna untuk menerangkan proses inflasi di zaman modern. Teori kuantitas menerangkan bahwa inflasi hanya bisa terjadi bila ada penambahan jumlah uang yang beredar, baik uang kartal maupun uang giral. Penambahan jumlah uang dapat mendorong terjadinya inflasi, bila jumlah uang tidak ditambah, inflasi akan berhenti dengan sendirinya. Selain dipengaruhi oleh laju pertambahan inflasi juga dipengaruhi oleh harapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang. 2.2.6.4.Tingkat Inflasi Menurut Teori Keynes Teori Keynes menyoroti aspek lain dari inflasi. Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup melebihi kemampuan ekonominya. Keadaan ini menyebabkan permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia, yakni timbulnya inflationary gap celah inflasi. Celah inflasi ini timbul karena mereka berhasil memperoleh dana melalui penarikan dana tabungan pada bank untuk merubah keinginannya menjadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. rencana pembelian barang-barang yang didukung oleh dana, hal ini menyebabkan dana tabungan yang berhasil dihimpun pada bank menjadi berkurang. Proses inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaa efektif dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang bisa dihasilkan masyarakat. Inflasi akan berhenti bila permintaan efektif total tidak melebihi jumlah output yang tersedia pada harga-harga yang berlaku.

2.2.6.5. Efek Inflasi