8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan Hubungan Romantis
1. Definisi Kepuasan
Kepuasan berarti perihal yang bersifat puas; kesenangan; kelegaan dan sebagainya: dikejarnya untuk dirinya meskipun dengan
segala pengorbanan; keinginan itu hanya ditujukan kepada kebutuhan jasmani Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008.
2. Definisi Hubungan Romantis
Furman dkk 1999 menjelaskan definisi hubungan romantis berdasarkan karakteristik-karakteristik dari hubungan tersebut, yaitu:
a. Keromantisan melibatkan suatu hubungan, pola yang berlangsung terus menerus dari asosiasi dan interaksi antara dua individu yang
mengakui suatu hubungan dengan yang lainnya. b. Terdapat
unsur kesukarelaan
dari kedua
pasangan untuk
mempertahankan suatu hubungan dan dibutuhkan pengorbanan dari setiap pasangan untuk keberhasilan hubungan romantis mereka.
c. Merupakan beberapa bentuk dari ketertarikan yang khususnya melibatkan komponen seksual. Ketertarikan seksual sering dinyatakan
dalam beberapa bentuk perilaku seksual, tapi tidak selalu demikian. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh pribadi, religiusitas, dan nilai-nilai
budaya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan
romantis merupakan suatu hubungan yang melibatkan kedekatan emosional, dimana didalamnya terdapat unsur sukarela dan
pengorbanan dari kedua pasangan untuk saling menjaga hubungan. Pada hubungan romantis juga terdapat beberapa bentuk ketertarikan
seksual terhadap pasangannya. Sternberg 1997, menyebutkan tiga komponen hubungan
romantis yang sering disebut triangular theory of love, yaitu: 1 Intimasi
Intimasi meliputi perasaan dekat, terhubung, dan keterikatan dalam hubungan romantis. Rands dan Talaber
dalam Sternberg, 1997 mengidentifikasi 10 komponen dalam intimasi:
a Keinginan untuk memajukan kesejahteraan orang yang dicintai;
b Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai; c Penghargaan yang tinggi terhadap orang yang dicintai;
d Mampu mengandalkan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan;
e Saling pengertian dengan orang yang dicintai; f Berbagi tentang hal pribadi, rahasia, waktu, kepemilikan
dengan orang yang dicintai; g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai;
h Memberi dukungan emosional dari orang yang dicintai; i Dapat berkomunikasi intim, medalam dan terbuka
mengenai perasaan terdalam dengan orang yang dicintai; j Menilai dan menganggap penting orang yang dicintai.
2 Gairah passion Dorongan ini mengarah pada romansa, ketertarikan
fisik, kepuasan seksual dan fenomena yang terkait dalam hubungan percintaan. Meskipun kebutuhan seksual tampaknya
mendominasi, sebenarnya
ada kebutuhan
lain yang
berkontribusi pada pengalaman passion antara lain kebutuhan dihargai, kebutuhan memberi bantuan, kebutuhan memelihara,
kebutuhan afiliasi, kebutuhan menguasai, kebutuhan untuk tunduk dan aktualisasi diri.
3 Keputusan Komitmen Commitment Komitmen merujuk pada keputusan individu untuk
mencintai individu lainnya dan dalam jangka panjang memiliki keinginan untuk terus menjaga cinta itu. Komitmen memiliki
dua aspek yaitu short-term keputusan yaitu keputusan untuk
mencintai orang tertentu dan long-term komitmen yaitu komitmen untuk mempertahankan cinta tersebut. Kedua aspek
ini tidak harus terjadi secara bersamaan, namun hendaknya keputusan mendahului komitmen.
Ketiga komponen cinta saling berinteraksi satu dengan yang lain, misal intimasi yang besar dapat menyebabkan gairah atau
komitmen yang besar pula dan sebaliknya. Secara umum, komponen- komponen ini terpisah, namun berinteraksi satu sama lain Sternberg,
1997. Kombinasi yang berbeda dari ketiga komponen menghasilkan
berbagai jenis cinta yaitu kombinasi keintiman dan komitmen dalam hubungan yang penuh cinta kasih sayang disebut compassionate love,
kombinasi gairah dan keintiman dalam hubungan penuh gairah cinta disebut passionate love dan kombinasi antara keintiman, gairah dan
komitmen dalam hubungan dengan cinta sempurna disebut consummate love Sternberg, 1997.
Lee dalam Tung, 2007 menyebutkan 6 gaya cinta sebagai berikut:
a. Eros, gaya cinta yang ditandai dengan mencari kekasih yang secara fisik merupakan presentasi diri dan merupakan
perwujudan dari gambar yang sudah disimpan di dalam pikiran
individu terhadap kekasihnya. Eros juga ditandai dengan
atraksi emosional, fisik yang intens dan adanya komitmen.
b. Ludus, gaya cinta yang menganggap cinta sebagai permainan.
Ditandai dengan tidak adanya komitmen.
c. Storge, gaya berdasarkan afeksi yang perlahan berkembang dan
ada persahabatan.
d. Mania, gaya cinta yang ditandai dengan adanya obsesi dan cinta yang intensif, kecemburuan, dan intansitas emosional
yang besar. Mania merupakan gaya cinta yang obsesif,
gabungan antara eros dan ludus.
e. Agape, gaya cinta yang altruistik, di mana sang kekasih mencintai tanpa berharap mendapat balasan. Cinta ini
melibatkan cinta persahabatan yang intens dan pengorbanan diri. Agape disebut juga cinta tanpa pamrih, gabungan antara
eros dan storge.
f. Pragma, gaya praktis yang meliputi pertimbangan secara sadar dari karakter demografi pasangan. Cinta dipandang sebagai hal
praktis untuk mendapatkan pasangan yang pas. Pragma merupakan cinta yang realistis dan praktis, gabungan antara
ludos dan storge.
3. Definisi Kepuasan Hubungan Romantis