7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Profesi Akuntan
Pada  zaman  global  sekarang,  pendidikan  merupakan  sesuatu  yang penting.  Karena  pendidikan  merupakan  akar  dari  peradaban  sebuah  bangsa.
Pendidikan  sekarang  telah  menjadi  kebutuhan  pokok  yang  harus  dimiliki setiap  orang  agar  bisa  menjawab  tantangan  kehidupan.  Untuk  memperoleh
pendidikan, banyak cara yang dapat dicapai. Salah satunya melalui Pendidikan Profesi  Akuntansi  PPAk.  Karena  di  PPAk  dapat  diperoleh  informasi
mengenai Akuntansi, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat diperoleh
melalui PPAk, di mana mendapatkan gelar profesi menjadi akuntan.
Profesi akuntan merupakan bidang profesi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan  Indonesia  IAI.  Supaya  dikatakan  profesi,  maka  harus  memiliki
beberapa  syarat  sehingga  masyarakat  sebagai  objek  dan  sebagai  pihak  yang memerlukan profesi mempercayai hasil kerjanya.
Ciri  profesi  akuntan  antara  lain  memiliki  bidang  ilmu  yang  ditekuninya sebagai pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya, memiliki kode etik
sebagai  pedoman  yang  mengatur  tingkah  laku  anggota  profesinya  itu, terhimpun
dalam suatu
organisasi resmi
yang diakui
oleh masyarakatpemerintah,  keahliannya  dibutuhkan  oleh  masyarakat  dan
bekerja bukan dengan motif komersiil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat Benny dan Yuskar, 2006: 5.
Persyaratan  ini  semua  harus  dimiliki  oleh  profesi  akuntan  sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi. Ciri dari suatu profesi sebagaimana
disebut  oleh  Carey  dalam  Benny  dan  Yuskar  2006:  5  antara  lain  adalah
7
8
“keahlian  yang dimiliki seseorang  yang diperoleh melalui proses pendidikan yang  teratur  dan  dibuktikan  dengan  sertifikat  yang  diperoleh  dari  lembaga
yang diakui yang memberikan kewenangan untuk melayani masyarakat dalam bidang keahlian tersebut
”. Profesi  akuntan  melakukan  praktek  publik  yang  diharapkan  dapat
memberikan  jasanya  kepada  pihak  ketiga  disamping  pihak  klien  yang menginginkannya. Perilaku tidak etis merupakan isu yang relevan bagi profesi
akuntan saat ini. Di Indonesia, isu mengenai etika akuntan berkembang seiring dengan  terjadinya  beberapa  pelanggaran  etika  yang  dilakukan  oleh  akuntan
publik.  Pengembangan  dan  kesadaran  etik  memainkan  peran  kunci  dalam setiap  profesi  akuntan.  Profesi  akuntan  tidak  terlepas  dari  etika  bisnis  yang
mana  aktivitasnya  melibatkan  aktivitas  bisnis  yang  perlu  pemahaman  dan penerapan  etika  profesi  seorang  akuntan.  Akuntan  mempunyai  kewajiban
untuk menjaga standar prilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka  bernaung.  Akuntan  mempunyai  tanggung  jawab  menjadi  kompeten
dan untuk menjaga integritas dan obyektifitas mereka. Untuk  bisa  menjalani  profesi  akuntan  publik  harus  memiliki  register
akuntan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan RI sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Ayat 4 Undang-Undang No. 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian
Gelar Akuntan. Adapun syaratnya adalah sebagai berikut:
1.  Lulusan  Fakultas  Ekonomi  Jurusan  Akuntansi  pada  Universitas Negeri  yang  telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Dirjen  Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2.  Orang  yang  lulus  mengikuti  Ujian  Negara  Akuntansi  UNA  yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ujian ini diperuntukkan bagi lulusan dari jurusan Akuntansi pada Perguruan
9
Tinggi  Swasta  Fakultas  Ekonomi  dan  STIE  dan  lulusan  Fakultas Ekonomi  Negeri  yang  belum  mendapatkan  persetujuan  Dirjen
Pendidikan  Tinggi  untuk  dibebaskan  dari  UNA  Abdul  Halim,  2003: 13.
Departemen  Pendidikan  Nasional  dewasa  ini  telah  memberlakukan peraturan baru berdasarkan SK Mendiknas No. 179U2001. Dalam peraturan
tersebut  ditetapkan  bahwa  seseorang  berhak  menggunakan  sebutan  akuntan sebutan profesi bukan gelar apabila yang bersangkutan telah lulus dari suatu
Pendidikan Profesi Akuntan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Dirjen  Pendidikan  Tinggi.  Pendidikan
profesi  tersebut  dapat  diikuti  oleh  mereka  yang  telah  menyelesaikan pendidikan  program  S1  jurusan  akuntansi  baik  negeri  maupun  swasta,
sehingga  ujian  negara  akuntansi  UNA  sekarang  telah  dihapus.  Nomor register akuntan hanya akan diberikan oleh Departemen Keuangan RI kepada
mereka yang telah lulus dari pendidikan profesi akuntansi. Setelah  menempuh  berbagai  kurikulum  dalam  pendidikan  profesi
akuntansi PPAk dan dinyatakan lulus, maka mereka berhak memakai gelar akuntan  dan  mendaftar  ke  Departemen  Keuangan  untuk  mendapat  nomor
register. Untuk bisa memperoleh izin praktek sebagai akuntan publik, seorang akuntan  harus  memenuhi  beberapa  syarat  yang  ditentukan  Departemen
Keuangan, antara lain: berpengalaman di  KAP minimal 3 tahun setara 4.000 jam,  mempunyai  beberapa  orang  staf,  mempunyai  kantor  yang  cukup
representatif dan lain-lain.
10
Seorang  akuntan  yang  mempunyai  nomor  register,  bisa  memilih  profesi sebagai:
1.  Akuntan  Publik  External  Auditor:  dengan  memiliki  KAP  atau bekerja di KAP.
2.  Pemeriksa  Intern  Internal  Auditor:  dengan  bekerja  di  Bagian Pemeriksaan  Intern  Internal  Audit  Departmen  suatu  perusahaan
swasta atau Badan Usaha Milik Negara BUMN, di BUMN biasanya disebut Satuan Pengawas Intern SPI.
3.  Auditor  Pemerintah  Government  Auditor:  dengan  bekerja  di  BPKP Bdan  Pengawasan  Keuangan  dan  Pembangunan,  BPK  Badan
Pemeriksa  Keuangan  atau  Inpektorat  di  suatu  Departemen Pemerintah.
4.  Financial  Accountant:  dengan  bekerja  di  bagian  akuntansi  keuangan suatu perusahaan.
5.  Cost  Accountant:  dengan  bekerja  di  bagian  akuntansi  biaya  suatu perusahaan.
6.  Management  Accountant:  dengan  bekerja  dibagian  akuntansi manajemen suatu perusahaan.
7.  Tax  Accountant:  dengan  bekerja  di  bagian  perpajakan  suatu perusahaan atau Direktorat Jenderal Pajak.
8.  Akuntan  Pendidik  dengan  bekerja  sebagai  dosen  baik  di  Perguruan Tinggi  Negeri  PTN  maupun  Perguruan  Tinggi  Swasta  PTS.
Akuntan  Pendidik  banyak  yang  merangkap  sebagai  akuntan  publik, internal  auditor
maupun  akuntan  manajemen  yang  bekerja  di  suatu perusahaan
atau sebagai
government accountant
akuntan pemerintah  yang  bekerja  di  instansi  pemerintah  Ellya  Benny  dan
Yuskar, 2006: 5.
B. Minat