Uji Asumsi Klasik ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

48 Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Cronbach Alpha Critical Value Keterangan Motivasi Karir MK 0,875 0,60 Reliabel Motivasi Ekonomi ME 0,760 0,60 Reliabel Motivasi Kualitas MKL 0,736 0,60 Reliabel Motivasi Sosial MS 0,666 0,60 Reliabel Minat Mahasiswa MM 0,772 0,60 Reliabel Sumber : data primer diolah, 2013 Tabel tersebut menjelaskan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian diperoleh nilai Cronbach Alpha 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, motivasi sosial dan minat mahasiswa dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data Uji Normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov . Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka sebaran data dikatakan mendekati distribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal. 49 Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Data Signifikansi α Simpulan 0,793 0,05 Data Terdistribusi Normal Sumber: data primer diolah, 2013 Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dijelaskan, bahwa secara keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang dinyatakan terdistribusikan secara normal, karena asimp. Sig. 2-tailed 0,793 level of significance α = 0,05. 2. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Runs Tes. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil Uji Autokorelasi Signifikansi Α Simpulan 0,077 0,05 Bebas autokorelasi Sumber: data primer diolah, 2013 Dari hasil uji autokorelasi dapat dijelaskan, bahwa secara keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang dinyatakan terdistribusikan secara normal, karena asimp. Sig. 2-tailed 0,077 level of significance α = 0,05. 50 3. Uji Multikolonieritas. Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antar variabel bebas, dengan memperhatikan nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Sebagai prasarat model regresi harus mempunyai nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12 Uji Multikolinieritas Persamaan Tolerance VIF Keterangan MK 0,641 1,561 Tidak terjdi multikoliniearitas ME 0,577 1,477 Tidak terjadi multikoliniearitas MKL 0,592 1,688 Tidak terjadi multikoliniearitas MS 0,673 1,487 Tidak terjadi multikoliniearitas Sumber: data primer diolah, 2013 Berdasarkan hasil uji di atas diketahui bahwa nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 berarti tidak terjadi multikolonieritas, maka regresi atau model yang digunakan dalam penelitian ini bebas multikolonieritas. 4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji bahwa dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain, apabila tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. 51 Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Gambar II. Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas Hasil gambar menunjukkan bahwa model diagram pencar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis