Validitas Uji Coba Alat

39

D. Uji Coba Alat

1. Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2008. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2009. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini validitas isi content validity. Validitas isi adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti Nurgiyantoro, 2009. Instrumen yang valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur variabel yang akan diteliti. Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan yang dilakukan oleh seorang ahli expert judgement, guna menelaah secara logis kesesuaian dan ketepatan rumusan setiap butir pernyataan kuesioner agar setiap item pernyataan yang dibuat tepat dengan aspek tujuan dan isi indikator atributnya sebagaimana dikonstruk dalam kisi-kisi instrumen, sehingga dapat dinyatakan baik Nurgiyantoro, 2009. Penelitian ini validitas isi diperiksa oleh Ibu Dra. Caecilia Peniyati, selaku guru BK di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan Bapak Nazarius Sudaryono, S.Pd., M.Si sebagai ahli di bidang Bahasa Indonesia. Pemeriksaan ini dilakukan guna menelaah kualitas konstruk secara logis dari setiap butir item pernyataan kuisioner yang disusun oleh peneliti. Pemeriksaan ini juga bertujuan agar setiap item pernyataan yang dibuat 40 secara logis tepatsesuai dengan konstruk kisi-kisinya Nurgiyantoro, 2009. Setelah melakukan uji ahli, kuesioner kemudian diujicobakan pada sebagian para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, pada tanggal 16 September 2013. Jumlah peserta didik yang mengisi kuesioner adalah 60 anak. Namun dalam hal ini, peserta didik yang telah digunakan sebagai subjek ujicoba tidak akan digunakan sebagai subjek penelitian. Jadi, yang menjadi subjek dalam penelitian ini tidak sama dengan subjek ujicoba. Pengujian validitas butir-butir instrumen setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda. Hasil konsultasi dan telaah yang dilakukan oleh ahli dilengkapi dengan mengkorelasikan skor-skor setiap item instrumen terhadap skor-skor setiap aspek melalui pendekatan korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut: XY r =                      2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : XY r = Korelasi skor butir item dengan skor aspek N = Jumlah subyek X = Skor item atau butir Y = Skor total per aspek XY= hasil perkalian antara X dan Y 41 Selanjutnya, standar validitas yang digunakan berdasarkan perhitungan Nurgiyantoro 2009 yang menjelaskan bahwa item-item ujicoba dapat dinyatakan valid jika koefisien korelasi r yang diperoleh ≥ daripada koefisien di tabel nilai-nilai kritis r yaitu pada taraf signifikasi 5 atau 1 . Peniliti menggunakan perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi dari Azwar 2011 yaitu perhitungan koefisien bersifat relatif yang artinya tidak ada batasan universal yang menunjukkan kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar suatu skala psikologis dikatakan valid. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikasi 1 dengan jumlah responden 60 sehingga item dinyatakan valid jika koefisien korelasi ≥ 0,214, sedangkan, jika koefisien korelasinya 0,214, maka item yang bersangkutan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh 54 item yang valid dan 12 item yang tidak valid. Jumlah item-item yang valid dan tidak valid terdapat pada tabel 5 di halaman selanjutnya. 42 Tabel 5 Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak Valid NO ASPEK PERSEPSI INDIKATOR NO ITEM RAGAM MEDIA BIMBINGAN FAV UNFAV AUDIO VISUAL AUDIOVISUAL 1. Modalitas 1.1. Materi bimbingan yang diberikan dapat terdengar dengan jelas oleh para siswa. 1.1. Materi bimbingan yang dilihat oleh para siswa dapat semakin dipahami. 1.1. Siswa semakin jelas memahami materi bimbingan yang disampaikan dengan menggunakan penyajian video atau film.

31, 21, 14, 10,