Validitas Keterbatasan Penelitian Kesimpulan

36

G. Validitas

Validitas adalah ukuran menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur Suharsimi, 2006: 168. Validitas dalam instrumen ini termasuk validitas isi.Termasuk validitas isi yaitu isi dari instrumen yang digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur Suparno, 2007: 62.Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan peneliti Suparno, 2007: 67- 68. Instrumen penelitian yang digunakan pretest dan posttest tes awal dan tes akhir telah valid berdasarkan kisi - kisi yang dibuat di tabel Soal pretest dan posttest mengukur pemahaman siswa pada pokok bahasan zat dan wujudnya adalah wujud zat.Materi yang diberikan pada pokok bahasan zat dan wujudnya adalah pengertian zat, wujud zat, beserta sifat - sifatnya. Soal pretest dan posttest terdiri dari 6 soal uraian yang sama. 37

H. Analisis Data

1. Skor Pretest dan Posttest

Jawaban soal siswa diskor menurut kriteria data tabel 3 berikut Tabel 3. Pemberian Skor No. Soal Aspek Skor maximal 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan zat? Pengetahuan  Memberikan jawaban definisi yang jelas dan lengkap. 5  Memberikan jawaban definisi yang jelas tapi kurang lengkap. 3  Memberikan jawaban definisi yang tidak jelas tetapi terdapat unsur kebenaran 2  Memberikan jawaban salah atau jawaban tidak sesuai dengan soal 1  Tidak memberi jawaban 2. Berdasarkan pengetahuan anda, sebutkan tiga wujud zat yang pernah kamu amatidalam kehidupan sehari - hari? Dan berilah masing - masing 5 contoh Pemahaman  Memberikan jawaban dan penjelasan beserta contoh - contoh dengan benar dan lengkap 10  Memberi jawaban benar dan penjelasan beserta contoh kurang lengkap 5  Memberikan jawaban dan penjelasan benar, tapi tanpa contoh – contoh 3  Memberikan jawaban tetapi salah 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38  Tidak memberi jawaban 3. Berilah salah satu contoh peristiwa yang menunjukkan benda mencair Pemahaman  Memberikan jawaban dan penjelasan beserta contoh - contoh dengan benar dan lengkap 10  Memberi jawaban benar dan penjelasan beserta contoh kurang lengkap 5  Memberikan jawaban dan penjelasan benar, tapi tanpa contoh – contoh 3  Memberikan jawaban tetapi salah 1  Tidak memberi jawaban 4. Dalam proses mengembun ada peristiwa apa? Berilah contoh Pemahaman  Memberikan jawaban dan penjelasan beserta contoh - contoh dengan benar dan lengkap 10  Memberi jawaban benar dan penjelasan beserta contoh kurang lengkap 5  Memberikan jawaban dan penjelasan benar, tapi tanpa contoh – contoh 3  Memberikan jawaban tetapi salah 1  Tidak memberi jawaban 5. Bagaimana bentuk dan volume zat padat? Pengetahuan  Memberi jawaban dengan benar dan lengkap 8  Memberi jawaban benar tapi kurang lengkap 5  Memberi jawaban hampir benarkurang lengkap 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39  Memberi jawaban tetapi salah 1  Tidak memberi jawaban 6. Bagaimana bentuk dan volume zat cair? Pengetahuan  Memberi jawaban dengan benar dan lengkap 7  Memberi jawaban benar tapi kurang lengkap 5  Memberi jawaban hampir benarkurang lengkap 2  Memberi jawaban tetapi salah 1  Tidak memberi jawaban Alasan Pemberian Skor: Penskoran untuk setiap soal yang sesuai dengan kriteria antara lain: 1 Soal Nomor 1kriteria pengetahuan. Kriteria pengetahuan merupakan soal tingkat rendah. 2 Soal nomor 2 kriteria analisis. Kriteria analisi merupakan soal tingkat tinggi. 3 Soal nomor 3 kriteria analisis. Kriteria analisis merupakan soal tingkat tinggi. 4 Soal nomor 4 Kriteria analisis. Kriteria analisis merupakan soal tingkat tinggi. 5 Soal nomor 5 Kriteria pemahaman. Kriteria pemahaman merupakan soal tingkat sedang. 6 Soal nomor 6 Kriteria pemahaman. Kriteria pemahaman merupakan soal tingkat sedang. 40

2. Skor Siswa diklasifikasikan

Skor siswa dikelompokkan dalam klasifikasi seperti tabel 4 berikut: Tabel 4. Klasifikasi Hasil Pretest maupun Posttest Interval Skor Kualifikasi Frekuensi Prosentase 40 – 50 Sangat tinggi 30 – 39 Tinggi 20 – 29 cukup 10 – 19 Kurang – 9 Sangat Kurang

3. Peningkatan pemahaman siswa

Pretest dan posttest dibandingkan dengan uji t dependen untuk melihat perubahan pemahaman yang ada

4. Perubahan Pemahaman Siswa

a. Pemahaman awal siswa dirangkum secara kualitatif. b. Pemahaman akhir siswa dirangkum secara kualitatif. c. Dilihat perubahan – perubahan yang terjadi. 41 BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada tanggal 28 November dan tanggal 16 sampai 17 Desember 2014. Sebelum menentukan sekolah SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta sebagai tempat penelitian, peneliti melakukan observasi.Kegiatan observasi sekolah dilaksanakan sebanyak satu kali pada tanggal 10 September 2014 yang dibimbing oleh guru IPA, Bapak Susaryanto.Beliau adalah Wakil kepala sekolah dan wali kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta.Observasi ini tujuan untuk mengenal karakteristik sekolah, metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran fisika.Berdasarkan observasi sekolah didapatkan keterangan dari guru yang ditanya langsung oleh peneliti dan observasinya bahwa sekolah SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta masih menggunakan metode ceramah dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan observasi ini, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang sudah diijin oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yaitu Bapak Susaryanto sebagai wali kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang mengajar pelajaran IPA. Peneliti mendapat kelas VII B dengan menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek. Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pelaksanaan penelitian ini tidak sesuai dengan tanggal yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 ditentukan pada saat permintaan izin untuk penelitian karena pada tanggal yang sudah ditentukan untuk pelaksanakan penelitian, proposalnya belum jadi. Peneliti minta toleransi ke sekolah, agar materi yang akan diteliti tidak diajarkan guru, dan memberikan kesempatan bagi peneliti. Akhirnya materi tersebut tidak diajarkan guru dan guru memberikan kesempatan untuk peneliti untuk melaksanakan penelitian.

1. Sebelum melaksanakan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data.Instrumenpembelajaran terdiri dari RPP, LKS Lembar pertanyaan melakukan kegiatan proyek di lapangan.Sedangkan instrumen pengambilan data diantaranya soal pretest dan soal posttest, serta alat dokumentasi berupa kamera digital.

2. Selama Pelaksanakan Penelitian

Berikut ini adalah jadwal dan proses pengambilan data yang dilakukan di kelas VII B SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tabel 5. Tabel 5.Proses Pelaksanaan Penelitian di SMP Taman DewasaJetis Yogyakarta. No Haritanggal Pukul Kegiatan Peneliti 1 Sabtu,28 November 07.00 - 08.20 Salam pembukaan dan doa Perkenalan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 2014 Mengabsen siswa. Menyampaikan materi zat dan wujudnya yang dilaksanakan dalam penelitian. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pembelajaran yang harus dicapai siswa. Peneliti membagikan siswa ke dalam 6 kelompok. 2 Rabu,16 Desember 2014 07.00 - 08.20 Salam pembukaan dan doa. Mengabsen siswa. Peneliti memberi pertanyaan pada siswa mengenai zat dan wujudnya sebagai motivasi belajar. Peneliti memberikan soal pretest kepada seluruh siswa. Siswa disuruh kumpul dalam kelompok masing - masing yang sudah dibagikan pada pertemuan awal Tiap kelompok diberi satu lembar kerja yang berisi pertanyaan untuk kegiatan proyek di luar kelas lingkungan sekolah. Siswa melakukan kegiatan proyek di lingkungan sekolah Peneliti dan guru kelas ikut mendampingin siswa di lapangan. Siswa diskusi dalam kelompok mengenai hasil proyek yang telah siswa lakukan di lapangan. Tiap kelompok diwakili dua 2 orang untuk mempresentasikan hasil proyek yang dilakukan dilapangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tanya jawab dengan kelompok yang sedang presentasi dan kelompok lain. Kelompok yang belum presentasi akan melakukan pada pertemuan berikutnya. Salam penutup. 3 Kamis 17 Desember 2014 07.00 - 08.20 Salam pembukaan dan doa. Mengabsen siswa. Kelompok siswa yang belum presentasi melanjutkan presentasi. Tanya jawab dengan kelompok yang sedang presentasi dan kelompok lain. Peneliti memberikan penjelasan tambahan bagian yang kurang tentang zat dan wujudnya. Penelitian memberikan soal posttest kepada seluruh siswa. Mengucapkan terima kasih kepada guru dan siswa. Salam penutup. Berpamitan dengan pihak sekolah

a. Pelaksanaan Pada Kelas Eksperimen VII B SMP Taman Dewasa Jetis

1 Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Sabtu, 28 November 2014 Pada hari Sabtu, peneliti masuk kelas pada pukul 07.00 bersama Pak Susaryanto selaku guru IPA dan beliau juga sebagi wakil kepala Sekolah. 45 Pertama guru kelas mengucapkan salam pembuka dan doa, mengecek kehadiran siswa, kemudian memperkenalkan peneliti kepada siswa. Peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan secara garis besar proses penelitian, dan kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelompok saat di lapangan. Di hari pertama ini semua siswa hadir sesuai dengan absensi siswa yang berjumlah 33 orang. 2 Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu 16 Desember 2014 Pada pukul 07.00, peneliti masuk kelas memberi salam pembukaan dan doa. Peneliti mengecek kehadiran siswa, memberi motivasi awal dengan pertanyaan tentang zat dan wujudnya. Peneliti memberikan informasi kepada siswa bahwa akan diadakan pretest mengenai zat dan wujudnya. Peneliti memberikan soal pretest kepada seluruh siswa.Setelah melakukan pretest, siswa disuruh kumpul di kelompoknya masing - masing yang sudah dibagi pada pertemuan pertama kali.Tiap kelompok diberi 1 lembar kerja yang sudah disediakan pertanyaan yang harus dijawab siswa pada saat kegiatan proyek di lapangan. Siswa ke lapangan di sekitar lingkungan sekolah untuk menyelesaikan tugas bersama - sama dalam kelompok. Guru dan peneliti juga ikut mengawasi di lapangan, kemudian siswa disuruh diskusi dalam kelompok. Setelah itu siswa masuk ke kelas untuk mempresentasikan hasil kerja mereka. Tiap kelompok diwakili 2 orang maju ke depan kelas untuk presentasi. Ada tanya jawab antara kelompok siswa yang sedang presentasi dan yang tidak presentasi. 3 Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Kamis 17 Desember 2014 46 Pada pukul 07.00, peneliti masuk kelas memberikan salam pembuka dan doa, mengecek kehadiran siswa, Siswa dikumpul dalam kelompok. Kelompok yang belum presentasi, melanjutkan presentasi, dan tanya jawab antara kelompok siswa yang sedang presentasi dan yang tidak presentasi. Setelah semua kelompok selesai presentasi, peneliti memberikan kesimpulan untuk menambah pemahaman siswa.Setelah itu peneliti memberikan soal posttest kepada semua siswa.Setelah selesai kegiatan posttest oleh siswa, peneliti mengucapkan terima kasih kepada guru dan siswa atas bantuan dan kerjasamanya, dan berpamitan pada guru dan siswa.

B. Data dan Analisa

1. Data

Hasil nilai pretest dan posttest setelah diskor dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Data Hasi Pretest dan Posttest Siswa No Kode Siswa Pretest Posttest 1 001 45 50 2 002 31 40 3 003 40 50 4 004 25 45 47 5 005 16 43 6 006 38 50 7 007 45 50 8 008 30 43 9 009 40 50 10 010 45 50 11 011 25 41 12 012 45 50 13 013 29 50 14 014 38 41 15 015 23 45 16 016 32 38 17 017 42 50 18 018 19 45 19 019 29 43 20 020 45 50 21 021 41 50 48 22 022 40 50 23 023 23 45 24 024 45 45 25 025 45 50 26 026 40 45 27 027 40 45 28 028 41 50 29 029 41 50 30 030 25 41 31 031 45 50 32 032 45 50 33 033 50 50 Jumlah = 33 ∑ 1203 1545 = 36,46 = 46, 81 49

2. Analisa Data

1 Pemahaman Awal Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya Skor pretest diklasifikasikan menjadi seperti tabel 7 di bawah ini. Tabel 7. Klasifikasi hasil pretest Interval Skor Kualifikasi Frekuensi Prosentase 40 – 50 Sangat Tinggi 19 57,76 30 – 39 Tinggi 5 15,16 20 – 29 Cukup 7 21,21 10 – 19 Kurang 2 6,07 – 9 Sangat Kurang 0 Tabel 7 di atas menunjukkan hasil prosentase pemahaman awal siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada materi zat dan wujudnya. Dengan data yang diperoleh pada tabel 7 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest yang tinggi + yang sangat tinggi = 72,92, sedangkan yang cukup + sangat kurang = 27, 28 sehingga dikatakan bahwa pemahaman siswa tentang materi zat dan wujudnya belum semua tinggi. 2 Pemahaman Akhir Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya Tabel 8. Klasifikasi hasil posttest Interval Skor Kualifikasi Frekuensi Prosentase 50 40 – 50 Sangat Tinggi 32 96,97 30 – 39 Tinggi 1 3,03 20 – 29 Cukup 10 – 19 Kurang – 9 Sangat Kurang Tabel 8 menunjukkan hasil prosentase pemahaman akhir siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada materi zat dan wujudnya.Dengan data pada tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa yang skornya sangat tinggi dan tinggi ada 100, yang cukup dan kurang tidak ada.Sehingga dapat dikatakan pemahaman siswa mengenai zat dan wujudnya sangat tinggi. 3 Perkembangan pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan dukungan media pembelajaran dengan metode pembelajaran Berbasis Proyek, nilai pretest dan posttest dibandingkan dengan uji t untuk kelompok dependent.Dengan menggunakan SPSS didapatkan hasil seperti tabel 9. Tabel 9. Hasil uji t antara skor pretest dan skor posttest Paired Samples Statistics 51 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pretest 36.4545 33 9.15523 1.59372 Posttest 46.8182 33 3.85239 .67062 Paired Samples Test Paired Differences T Df Sig. 2-tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest - Posttest -1.03636E1 7.23195 1.25892 -12.92798 -7.79930 -8.232 32 .000 Untuk pretest sebelum menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek interaktif skor rata - rata yang diperoleh siswa sebesar 36.45, sedangkan sesudah menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek interaktif skornya yang diperoleh sebesar 46.82. Dari hasil analisis pada tabel 9, diperoleh nilai t = -8.232, dan p = 0.000 α = .05. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaannya signifikan.Berarti ada peningkatan pengetahuan pada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 4 Konsep pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa tentang zat dan wujudnya Dari jawaban awal siswa dapat dirangkumkan pemahaman konsep siswa tentang Zat dan Wujudnya pada tabel 10 sebagai berikut. Tabel 10. Rangkuman Konsep awal dan akhir siswa Topik Konsep awal siswa Konsep akhir siswa Pengertian tentang zat  Zat adalah segala sesuatusesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.  Zat adalah segala sesuatu bendamateri yang memiliki massa dan menempati ruang 3 wujud zat a.Zat padat b.Zat cair  Batu, kayu, besi, emas, alumunium, kertas, logam, seng, kursi, tanah, karet, lantai, dinding.  Air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum dalam botol, minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, air kopi, air mineral, solar,  Batu, kayu, besi, emas, alumunium, kretas, logam, seng, kursi, buku, meja, kulkas, gembok, sapu, nikel, tembok, piring, papan tulis, sepatu, es membeku akibat dimasukkan freezer.  Air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum, minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, minyak rambut, oli, petrol, darah, air putih, obat cair. 53 c. Zat gas  Angin, udara, api, gas kompor, asap rokok, oksigen, uap air, uap bensin.  Angin, udara, api, gas kompor, asap makanan, oksigen, kapur barus, minyak angin, kentut, minyak kayu putih jika dekatkan kemata pada saat tutupnya dibuka mata terasa pedis itu berarti minyak kayu putih menguap, berbentuk gas karena tidak kelihatan. Contoh mencair  Peristiwa es batu berubah mencair  Es batu yang dikeluar dari kulkas dalam bentuk padat, ketika dibiarkan kena panas matahari akan mencair. Es batu dalam kulkas ketika colokan arus listrik dimatikan es batu tersebut akan cair.  Bongkahan es dalam wujud padat, ketika dipanaskan es tersebut akan berubah menjadi cair.  Mentega dipanaskan  Peristiwa es berubah menjadi cair.  Es batu yang keluar dari kulkas dalam bentuk padat, ketika dibiarkan kena panas matahari akan mencair. Es yang tebal dalam kulkas ketika colokan listrik dimatikan es yang tebal tadi akan mencairmeleh itu peristiwa es berubah menjadi cair.  Dalam bentuk bongkahan es, es tersebut dikatakan dalam wujud padat, tetapi ketika dipanaskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 dipenggorengan akan mencair.  Es krim dibiarkan kena panas matahari akan mencair. es tersebut akan berubah kembali menjadi air.  Mentega dipanaskan akan cair  Coklat batang dipanaskan akan cair. Proses mengembun  Ada proses perubahan dari wujud zat dari gas menjadi cair - Contoh titik - tikik embun di pagi hari pada daun depan rumah. - Contoh titik - titik air pada permukaan dinding luar gelas yang diisi air es.  Proses perubahan wujud dari gas menjadi cair. - Contoh titik - titik embun di daun dipagi hari. - Contoh titik - titik air diluar dinding gelas yang berisi es. - Contoh titik - titik air yang terdapat pada tutupan panci pada saat memasak. Bentuk dan volume zat padat: a. Bentuk b.Volume  Tetap tidak berubah – ubah  Tetap, sifatnya sama, tidak berubah – ubah  Tidak berubah – ubah  Selalu tetap walaupun berpindah – pindah tempatnya  Selalu tetap, walaupun berpindah – pindah tempatnya, tidak berubah – ubah, sifatnya sama. 55 Bentuk dan volume zat cair: a.Bentuk b.Volume  Berubah – ubah sesuai wadahnyamengikuti bentuk tempatnya  Tetap  Berubah – ubah sesuai tempat yang ditempatinya  Selalu tetap walaupun dipindah – pindah tempat 5 Perkembangan Konsep Berdasarkan hasil rangkuman pemahaman konsep awal dan akhir siswa pada soal pretest dan soal posttest pada tiap jenis soal pada tabel 10, maka perkembangan konsep siswa dapat dijelaskan sebagai berikut. a Pengertian tentang zat Pada pretest isi konsep awal siswa: Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Pada posttest isi konsep akhir siswa: Zat adalah segala sesuatu bendamateri yang memiliki massa dan menempati ruang. Pengertian tentang zat, baik sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah menggunakan metode Berbasis 56 Proyek tidak terjadi perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi jawaban soal yang berbeda. b Dalam menyebut 3 wujud zat beserta contohnya Pada pretest isi konsep awal siswa: 1 Zat padat. Contoh batu, kayu, besi, emas, alumunium, kertas, logam, seng, kursi, tanah, karet, lantai, dinding 2 Zat cair. Contoh air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum dalam botol, minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, air kopi, air mineral, solar. 3 Zat gas. Contoh angin, udara, api, gas kompor, asap rokok, oksigen, uap air, uap bensin. Pada posttest isi konsep akhir siswa: 1 Zat padat. Contoh batu, kayu, besi, emas, alumunium, kretas, logam, seng, kursi, buku, meja, kulkas, gembok, sapu, nikel, tembok, piring, papan tulis, sepatu, es membeku akibat dimasukkan freezer. 2 Zat cair. Contohnya air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum, minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, minyak rambut, oli, petrol, darah, air putih, obat cair. 3 Zat gas. Contohnya angin, udara, api, gas kompor, asap makanan, oksigen, kapur barus, minyak angin, kentut, minyak kayu putih jika dekatkan kemata pada saat tutupnya dibuka mata terasa pedis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 itu berarti minyak kayu putih menguap, berbentuk gas karena tidak kelihatan. Dalam menyebut 3 wujud zat dan contoh, terjadi perkembangan konsep pada siswa setelah menggunakan metode Berbasis Proyek, karena terdapat perubahan variasi jawaban siswa pada soal posttest, siswa memberikan beberapa semakin banyak contoh c Contoh mencair Dalam menyebut contoh mencair, pada pretest isi konsep awal siswa: 1 Peristiwa es batu berubah menjadi cair saat dikeluarkan dari kulkas dan dibiarkan kena panas matahari. 2 Mentega dipanaskan dipenggorengan akan mencair. Pada posttest isi konsep akhir siswa: 1 Peristiwa es batu berubah menjadi cair saat kena panas matahari. 2 Mentega dipanaskan akan cair. 3 Coklat batang dipanaskan akan cair Dalam menyebut contoh mencair, terjadi perkembangan konsep pada siswa setelah menggunakan metode Berbasis Proyek, karena terdapat perubahan jawaban siswa pada soal posttest yaitu memberikan 1 contoh yang berbeda dari jawaban siswa pada pretest, yaitu coklat batang dipanaskan. d Proses mengembun Dalam menjelaskan proses pengembunan, 58 pada pretest isi konsep awal siswa Ada proses perubahan dari wujud zat dari gas menjadi cair. Contoh - Titik - titik embun di pagi hari pada daun depan rumah. - Titik - titik air pada permukaan dinding luar gelas yang diisi air es. Pada posttest isi konsep akhir siswa Perubahan wujud dari gas ke cair. Contohnya: - Titik - titik embun di daun dipagi hari. - Titik - titik air diluar dinding gelas yang berisi es. - Titik - titik air yang terdapat pada tutupan panci pada saat memasak. Dalam menjelaskan proses pengembunan, terjadi perkembangan konsep setelah menggunakan metode Berbasis Proyek, karena terdapat perubahan jawaban siswa pada soal posttest, siswa memberikan 1 contoh yang berbeda dengan jawaban pada pretest, yaitu titik air pada panci. e Bentuk dan volume zat padat Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat padat, pada pretest isi konsep awal siswa: Bentuknya tetap tidak berubah – ubah dan volumenya tetap Pada posttest isi konsep akhir siswa: Bentuknya tetap tidak berubah – ubah dan volumenya tetap Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat padat, baik sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah menggunakan metode Berbasis Proyek siswa tidak mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi jawaban soal yang berbeda. f Bentuk dan volume zat cair Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat cair, pada pretest isi konsep awal siswa: Bentuk berubah – ubah dan volumenya tetap Pada soal Posttest konsep akhir siswa: Bentuk berubah – ubah dan volumenya tetap. Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat cair, baik sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah menggunakan metode Berbasis Proyek tidak terjadi perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi jawaban soal yang berbeda baik pada pretest maupun posttest. Secara umum dapat dikatakan, ada perubahan konsep, yaitu, konsep siswa menjadi lebih luas dan contohnya lebih banyak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, ada beberapa keterbatasan pada saat penelitian yaitu: 1. Penelitian ini tidak menuruti langkah – langkah teori metode Berbasis Proyek. Misalnya pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal. 2. Persoalan di penelitian ini tidak kompleks untuk metode Berbasis Proyek. 3. Waktu untuk melakukan proyek pendek, yaitu 60 menit. 4. Kelemahannya peneliti menambah pengertian teoritis setelah siswa melakukan pengamatan. Seharusnya siswa rangkum sendiri. 5. Tidak ada grup kontro PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data di bab IV diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemahaman konsep awal siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta sebelum menggunakan Metode Berbasis Proyek pada materi zat dan wujudnya tergolong belum semua sangat tinggi karena masih ada nilai – nilai lain yang kurang tinggi cukup 21,21, dan kurang 6,07. 2. Pemahaman konsep akhir siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta sesudah menggunakan Metode Berbasis Proyek pada materi zat dan wujudnya, mengalami peningkatan dan tergolong hampir semua sangat tinggi sangat tinggi 96,97 dan 3,03 tinggi. 3. Peningkatan pemahaman siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta dengan menggunakan Metode Berbasis Proyek a. Dari hasil analisis menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa siswa memperoleh nilai t = - 8.232, dan p = .000, α =.05. Karena p α, maka signifikan. Bearti hasil posttest lebih tinggi dari pretest. b. Dari analisis kualitatif jawaban siswa diperoleh perubahan konsep, yaitu konsepnyamenjadi lebih luas dan contoh lebih banyak.

B. Saran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester Ge

0 5 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester G

0 4 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri I Selogiri).

0 0 7

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TEKNIK PROBING POKOK BAHASAN SEGI EMPAT PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TEKNIK PROBING POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Kedawung).

0 1 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK POKOK BAHASAN SEGIEMPAT (PTK Kelas VII SMP Negeri 2 Pacitan).

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK POKOK BAHASAN SEGIEMPAT (PTK Kelas VII SMP Negeri 2 Pacitan).

0 0 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI METODE RESITASI PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Metode Resitasi Pada Pelajaran Matematika Pokok Bahasan PLSV (PTK di Kelas VII MTs Muhammadiyah 7 Sambirejo).

0 1 18

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Srumbung Magelang pada pokok bahasan suhu melalui pembahasan dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II.

0 0 136

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan zat dan wujudnya melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II - USD Repository

0 0 287

Media pembelajaran komik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dalam pokok bahasan wujud zat - USD Repository

0 1 141