46
Pada pukul 07.00, peneliti masuk kelas memberikan salam pembuka dan doa, mengecek kehadiran siswa, Siswa dikumpul dalam
kelompok. Kelompok yang belum presentasi, melanjutkan presentasi, dan tanya jawab antara kelompok siswa yang sedang presentasi dan
yang tidak presentasi. Setelah
semua kelompok
selesai presentasi,
peneliti memberikan kesimpulan untuk menambah pemahaman siswa.Setelah
itu peneliti memberikan soal posttest kepada semua siswa.Setelah selesai kegiatan posttest oleh siswa, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada guru dan siswa atas bantuan dan kerjasamanya, dan berpamitan pada guru dan siswa.
B. Data dan Analisa
1. Data
Hasil nilai pretest dan posttest setelah diskor dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Data Hasi Pretest dan Posttest Siswa No
Kode Siswa Pretest Posttest
1 001
45 50
2 002
31 40
3 003
40 50
4 004
25 45
47
5 005
16 43
6 006
38 50
7 007
45 50
8 008
30 43
9 009
40 50
10 010
45 50
11 011
25 41
12 012
45 50
13 013
29 50
14 014
38 41
15 015
23 45
16 016
32 38
17 017
42 50
18 018
19 45
19 019
29 43
20 020
45 50
21 021
41 50
48
22 022
40 50
23 023
23 45
24 024
45 45
25 025
45 50
26 026
40 45
27 027
40 45
28 028
41 50
29 029
41 50
30 030
25 41
31 031
45 50
32 032
45 50
33 033
50 50
Jumlah = 33 ∑
1203 1545
= 36,46 = 46, 81
49
2. Analisa Data
1 Pemahaman Awal Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya
Skor pretest diklasifikasikan menjadi seperti tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Klasifikasi hasil pretest Interval Skor Kualifikasi
Frekuensi Prosentase
40 – 50
Sangat Tinggi 19
57,76 30
– 39 Tinggi
5 15,16
20 – 29
Cukup 7
21,21 10
– 19 Kurang
2 6,07
– 9 Sangat Kurang 0
Tabel 7 di atas menunjukkan hasil prosentase pemahaman awal siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada materi zat dan wujudnya.
Dengan data yang diperoleh pada tabel 7 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest yang tinggi + yang sangat tinggi = 72,92, sedangkan yang cukup +
sangat kurang = 27, 28 sehingga dikatakan bahwa pemahaman siswa tentang materi zat dan wujudnya belum semua tinggi.
2 Pemahaman Akhir Siswa Mengenai Zat dan Wujudnya
Tabel 8. Klasifikasi hasil posttest Interval Skor Kualifikasi
Frekuensi Prosentase
50
40 – 50
Sangat Tinggi 32
96,97 30
– 39 Tinggi
1 3,03
20 – 29
Cukup 10
– 19 Kurang
– 9 Sangat Kurang
Tabel 8 menunjukkan hasil prosentase pemahaman akhir siswa SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada materi zat dan
wujudnya.Dengan data pada tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa yang skornya sangat tinggi dan tinggi ada 100, yang cukup dan kurang
tidak ada.Sehingga dapat dikatakan pemahaman siswa mengenai zat dan wujudnya sangat tinggi.
3 Perkembangan pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan dukungan media pembelajaran
dengan metode pembelajaran Berbasis Proyek, nilai pretest dan posttest dibandingkan dengan uji t untuk kelompok dependent.Dengan
menggunakan SPSS didapatkan hasil seperti tabel 9.
Tabel 9. Hasil uji t antara skor pretest dan skor posttest Paired Samples Statistics
51
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1
Pretest 36.4545
33 9.15523
1.59372
Posttest 46.8182
33 3.85239
.67062
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. 2-tailed
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean
95 Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -
Posttest -1.03636E1
7.23195
1.25892 -12.92798
-7.79930
-8.232 32 .000
Untuk pretest sebelum menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek interaktif skor rata - rata yang diperoleh siswa sebesar
36.45, sedangkan sesudah menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek interaktif skornya yang diperoleh sebesar 46.82.
Dari hasil analisis pada tabel 9, diperoleh nilai t = -8.232, dan p = 0.000 α = .05. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaannya
signifikan.Berarti ada peningkatan pengetahuan pada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4 Konsep pemahaman awal dan pemahaman akhir siswa tentang zat
dan wujudnya
Dari jawaban awal siswa dapat dirangkumkan pemahaman konsep siswa tentang Zat dan Wujudnya pada tabel 10 sebagai berikut.
Tabel 10. Rangkuman Konsep awal dan akhir siswa
Topik Konsep awal siswa
Konsep akhir siswa Pengertian tentang zat
Zat adalah segala sesuatusesuatu yang memiliki
massa dan menempati ruang. Zat adalah segala sesuatu
bendamateri yang memiliki
massa dan menempati ruang
3 wujud zat a.Zat padat
b.Zat cair Batu, kayu, besi, emas,
alumunium, kertas, logam, seng, kursi, tanah, karet, lantai,
dinding.
Air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum dalam botol, minyak
goreng, bensin, mineral, es yang mencair, air kopi, air mineral,
solar, Batu, kayu, besi, emas,
alumunium, kretas, logam, seng, kursi, buku, meja,
kulkas, gembok, sapu, nikel, tembok, piring, papan tulis,
sepatu, es membeku akibat dimasukkan freezer.
Air, cuka, kecap, sirup, spiritus,
parfum, minyak
goreng, bensin, mineral, es yang mencair, minyak rambut,
oli, petrol, darah, air putih, obat cair.
53
c. Zat gas Angin, udara, api, gas kompor,
asap rokok, oksigen, uap air, uap bensin.
Angin, udara, api, gas kompor, asap makanan, oksigen, kapur
barus, minyak angin, kentut, minyak
kayu putih
jika dekatkan kemata pada saat
tutupnya dibuka mata terasa pedis itu berarti minyak kayu
putih menguap, berbentuk gas karena tidak kelihatan.
Contoh mencair Peristiwa es batu berubah
mencair
Es batu yang dikeluar dari kulkas dalam bentuk padat,
ketika dibiarkan kena panas matahari akan mencair. Es batu
dalam kulkas ketika colokan arus listrik dimatikan es batu
tersebut akan cair.
Bongkahan es dalam wujud padat, ketika dipanaskan es
tersebut akan berubah menjadi
cair.
Mentega dipanaskan Peristiwa es berubah menjadi
cair.
Es batu yang keluar dari kulkas dalam bentuk padat, ketika
dibiarkan kena panas matahari akan mencair. Es yang tebal
dalam kulkas ketika colokan listrik dimatikan es yang tebal
tadi akan mencairmeleh itu peristiwa es berubah menjadi
cair.
Dalam bentuk bongkahan es, es tersebut dikatakan dalam wujud
padat, tetapi ketika dipanaskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dipenggorengan akan mencair.
Es krim dibiarkan kena panas
matahari akan mencair.
es tersebut
akan berubah
kembali menjadi air. Mentega dipanaskan akan cair
Coklat batang dipanaskan akan
cair.
Proses mengembun Ada proses perubahan dari
wujud zat dari gas menjadi cair -
Contoh titik - tikik embun di pagi hari pada daun depan
rumah. - Contoh titik - titik air pada
permukaan dinding luar gelas yang diisi air es.
Proses perubahan wujud dari gas
menjadi cair.
- Contoh titik - titik embun di
daun dipagi hari.
- Contoh titik - titik air diluar
dinding gelas yang berisi es.
- Contoh titik - titik air yang
terdapat pada tutupan panci
pada saat memasak.
Bentuk dan volume zat padat:
a. Bentuk
b.Volume Tetap tidak berubah – ubah
Tetap, sifatnya sama, tidak berubah
– ubah Tidak berubah – ubah
Selalu tetap walaupun berpindah
– pindah tempatnya
Selalu tetap, walaupun berpindah – pindah tempatnya, tidak berubah
– ubah, sifatnya sama.
55
Bentuk dan volume zat cair:
a.Bentuk
b.Volume Berubah – ubah sesuai
wadahnyamengikuti bentuk
tempatnya
Tetap Berubah – ubah sesuai tempat
yang ditempatinya
Selalu tetap walaupun dipindah – pindah tempat
5 Perkembangan Konsep
Berdasarkan hasil rangkuman pemahaman konsep awal dan akhir siswa pada soal pretest dan soal posttest pada tiap jenis soal pada tabel 10,
maka perkembangan konsep siswa dapat dijelaskan sebagai berikut. a
Pengertian tentang zat Pada pretest isi konsep awal siswa:
Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Pada posttest isi konsep akhir siswa:
Zat adalah segala sesuatu bendamateri yang memiliki massa dan menempati ruang.
Pengertian tentang zat, baik sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah menggunakan metode Berbasis
56
Proyek tidak terjadi perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi jawaban soal yang berbeda.
b Dalam menyebut 3 wujud zat beserta contohnya
Pada pretest isi konsep awal siswa: 1 Zat padat. Contoh batu, kayu, besi, emas, alumunium, kertas,
logam, seng, kursi, tanah, karet, lantai, dinding 2 Zat cair. Contoh air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum dalam
botol, minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, air kopi, air mineral, solar.
3 Zat gas. Contoh angin, udara, api, gas kompor, asap rokok, oksigen, uap air, uap bensin.
Pada posttest isi konsep akhir siswa: 1 Zat padat. Contoh batu, kayu, besi, emas, alumunium, kretas,
logam, seng, kursi, buku, meja, kulkas, gembok, sapu, nikel, tembok, piring, papan tulis, sepatu, es membeku akibat
dimasukkan freezer. 2 Zat cair. Contohnya air, cuka, kecap, sirup, spiritus, parfum,
minyak goreng, bensin, mineral, es yang mencair, minyak rambut, oli, petrol, darah, air putih, obat cair.
3 Zat gas. Contohnya angin, udara, api, gas kompor, asap makanan, oksigen, kapur barus, minyak angin, kentut, minyak kayu putih
jika dekatkan kemata pada saat tutupnya dibuka mata terasa pedis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
itu berarti minyak kayu putih menguap, berbentuk gas karena tidak kelihatan.
Dalam menyebut 3 wujud zat dan contoh, terjadi perkembangan konsep pada siswa setelah menggunakan metode Berbasis Proyek, karena
terdapat perubahan variasi jawaban siswa pada soal posttest, siswa memberikan beberapa semakin banyak contoh
c Contoh mencair
Dalam menyebut contoh mencair, pada pretest isi konsep awal siswa:
1 Peristiwa es batu berubah menjadi cair saat dikeluarkan dari
kulkas dan dibiarkan kena panas matahari.
2
Mentega dipanaskan dipenggorengan akan mencair.
Pada posttest isi konsep akhir siswa: 1
Peristiwa es batu berubah menjadi cair saat kena panas matahari.
2
Mentega dipanaskan akan cair.
3
Coklat batang dipanaskan akan cair
Dalam menyebut contoh mencair, terjadi perkembangan konsep pada siswa setelah menggunakan metode Berbasis Proyek,
karena terdapat perubahan jawaban siswa pada soal posttest yaitu memberikan 1 contoh yang berbeda dari jawaban siswa pada pretest,
yaitu coklat batang dipanaskan. d
Proses mengembun Dalam menjelaskan proses pengembunan,
58
pada pretest isi konsep awal siswa Ada proses perubahan dari wujud zat dari gas menjadi cair. Contoh
- Titik - titik embun di pagi hari pada daun depan rumah.
- Titik - titik air pada permukaan dinding luar gelas yang diisi air es.
Pada posttest isi konsep akhir siswa
Perubahan wujud dari gas ke cair. Contohnya:
-
Titik - titik embun di daun dipagi hari.
-
Titik - titik air diluar dinding gelas yang berisi es.
-
Titik - titik air yang terdapat pada tutupan panci pada saat memasak.
Dalam menjelaskan
proses pengembunan,
terjadi perkembangan konsep setelah menggunakan metode Berbasis Proyek,
karena terdapat perubahan jawaban siswa pada soal posttest, siswa memberikan 1 contoh yang berbeda dengan jawaban pada pretest,
yaitu titik air pada panci. e
Bentuk dan volume zat padat Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat padat,
pada pretest isi konsep awal siswa: Bentuknya tetap tidak berubah
– ubah dan volumenya tetap Pada posttest isi konsep akhir siswa:
Bentuknya tetap tidak berubah – ubah dan volumenya tetap
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat padat, baik sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah
menggunakan metode Berbasis Proyek siswa tidak mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi jawaban soal yang berbeda.
f Bentuk dan volume zat cair
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat cair, pada pretest isi konsep awal siswa:
Bentuk berubah – ubah dan volumenya tetap
Pada soal Posttest konsep akhir siswa: Bentuk berubah
– ubah dan volumenya tetap.
Dalam menjelaskan bentuk dan volume zat cair, baik sebelum menggunakan metode Berbasis Proyek maupun setelah
menggunakan metode Berbasis Proyek tidak terjadi perkembangan konsep pada siswa, karena tidak terdapat perubahan atau variasi
jawaban soal yang berbeda baik pada pretest maupun posttest. Secara umum dapat dikatakan, ada perubahan konsep,
yaitu, konsep siswa menjadi lebih luas dan contohnya lebih banyak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Keterbatasan Penelitian