Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Menurut Irianto 2006 bentuk bakteri dibedakan menjadi 3 macam : a.
Bulat Kokus Merupakan bakteri dengan bentuk bulat. Bakteri dengan bentuk bulat masih
bisa dibedakan berdasarkan jumlah bulatan yakni: -
Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat tunggal. -
Diplokokus, bakteri berbentuk bulat dan bergandengan dua-dua. -
Sarkina, bakteri berbentuk bulat berkelompok empat-empat, hingga menyerupai kubus.
- Streptokokus, bakteri berbentuk bulat berkelompok membentuk rantai.
- Stafilokokus, bakteri berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah
anggur. b.
Batang Basil Bakteri dengan bentuk batang dapat juga dibedakan berdasar jumlah batang.
Bentuk basil dapat dibedakan atas : -
Basil tunggal, yakni bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. -
Diplobasil, yakni bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua. -
Streptobasil, bakteri bentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai.
c. Spiral
Bakteri dengan bentuk spiral atau koma dibedakan menjadi tiga macam yakni :
- Spiral, yakni bakteri dengan bentuk seperti spiral dan sel tubuh umumnya
kaku.
- Vibrio, merupakan bakteri dengan bentuk koma atau spiral tak sempurna.
- Spirochaeta, yakni golongan bakteri berbentuk spiral dengan sifat yang
lentur. Pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut. Bakteri juga dibedakan menjadi dua sesuai dengan pewarnaan gram yakni,
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Harti 2015 menyebutkan bahwa pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri yakni dengan melihat
hasil akhir dari pewarnaan. Pewarnaan gram pertama kali ditemukan oleh Christian Gram tahun 1884.
Teknik dari pewarnaan ini menurut Alexander et.al.2003, pertama-tama bakteri diletakkan pada gelas benda kemudian difiksasi menggunakan aquades,
setelah itu ditetesi dengan kristal violet dan didiamkan beberapa saat. Kedua, gelas benda dibilas dengan air mengalir setelah itu ditetesi menggunakan larutan
iodium dan didiamkan beberapa saat. Sampai tingkat pengecatan ini maka semua bakteri akan terwarna ungu. Proses selanjutanya, preparat didekolorisasi
menggunakan alkohol, setelah dicuci dengan air maka preparat diwarna kontras yakni safranin.
Pada akhir pengecatan akan terlihat bakteri gram positif yang berwarna ungu sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah. Hal ini terjadi karena
bakteri gram positif mampu menahan zat warna ungu kristal violet sehingga zat warna yang lain safranin tidak terlalu berpengaruh. Bakteri gram negatif pada
akhir pewarnaan akan terlihat berwarna merah karena bakteri ini tidak mampu menahan zat warna ungu kristal violet sehingga menyerap warna kontras
safranin yang berwarna merah Irianto, 2006.