Cara Kerja NJAUAN P

- Akuades hangat sebanyak 50 ml ditambahkan pada daun kenikir yang telah halus. - Ekstrak daun kenikir disaring menggunakan kertas saring steril sehingga diperoleh stok 100 ekstrak tumbuk daun kenikir C. caudatus. Stok hasil ekstraksi yang telah didapat kemudian dilakukan pengenceran menjadi 3 konsentrasi yaitu 30, 45 dan 60 Dwiyanti dkk., 2014. Cara pengenceran stok ekstrak mengacu pada penelitian Kristanti 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Pembuatan konsentrasi ekstrak untuk pengujian antibakteri Konsentrasi yang diinginkan Volume sampel ekstrak ml Volume akuades ml Volume total ml 30 3 7 10 45 4,5 5,5 10 60 6 4 10 b. Pengujian Antibakteri Pada penelitian ini, uji aktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby- Bauer yang menggunakan cakram kertas. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut : - Cakram kertas dari kertas saring steril dengan diameter 5 mm dicelupkan dalam variasi konsentrasi ekstrak yang berbeda selama 60 menit. - Bakteri dengan pengenceran 10 -4 diambil sebanyak 0,1 ml kemudian dituang dalam media dan diratakan dengan batang Drigalski. - Cakram kertas diletakkan pada media berisi bakteri yang sebelumnya sudah dibagi menjadi 5 kuadran - Pengujian antibakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar. 3. Tahap Pengumpulan Data a. Pengukuran Daerah Hambat Daerah hambat biasanya terlihat lebih bening daripada daerah sekitarnya. Langkah pengukurannya adalah sebagai berikut: - Jangka sorong digital dieletakkan pada batas luar cakram kertas sampai dengan batas terpanjang. - Jangka sorong digital dieletakkan pada batas luar cakram kertas sampai dengan batas terpendek. - Diameter daerah hambat terpanjang dan terpendek secara matematis dapat diukur. Menurut Kristanti 2014 pengukuran secara matematis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : p+q R = 2 Keterangan : R : diameter zona hambat mm p : zona hambat terpanjang mm q : zona hambat terpendek mm b. Uji Konsentrasi Hambat Minimal KHM Pengujian Konsentrasi Hambat Minimal KHM diperoleh dari konsentrasi minimal yang didapat dari uji aktivitas antibakteri. Langkah pengujiaannya sebagai berikut : - Bakteri pada pengenceran 10 -4 yang sudah dihomogenkan dengan Vortex mixer diambil 0,5 ml menggunakan pipet ukur. - Bakteri dituangkan dalam cawan petri yang sudah steril. - Masing-masing ekstrak diambil sebanyak 0,5 ml dan dituangkan dalam cawan petri. - Media NA suhu 40°C dituang dalam cawan petri yang sudah berisi bakteri dan sampel ekstrak. - Media NA yang sudah bercampur bakteri dan ekstrak digoyang membentuk angka 8 sesuai dengan langkah pour plate. - Media NA diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar. - Nilai KHM ditentukan dari konsentrasi terendah pada media yang tidak ditumbuhi bakteri. c. Uji Konsentrasi Bunuh Minimal KBM Hasil dari pengujian KHM digunakan dalam pengujian KBM dengan metode streak plate. Pengujian KBM dilakukan dengan cara : - Media NA steril disiapkan. - Hasil KHM Konsentrasi Hambat Minimal pada bagian permukaan medianya diambil digores menggunakan cotton bud steril. - Digoreskan pada media NA steril sesuai dengan metode streak plate. - Kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar. Media kultur NA yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi merupakan KBM Konsentrasi Bunuh Minimum.

F. Metode Analisis Data

Penelitian uji aktivitas antibakteri ini terdiri dari 2 metode ekstraksi dengan 5 kelompok yakni 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol positif dan negatif dengan 3 kali pengulangan. Hasil perlakuan penelitian dianalisis dengan uji statistika two way ANOVA Analysis of Variance dengan derajat kepercayaan 95 p 0,05. Untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata dilakukan uji Duncan pada tingkat signifikansi 5. Sebelum dianalisis dengan uji ANOVA dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Sminorv dan uji homogenitas dengan uji Levene. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang telah diperoleh telah terdistribusi secara normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Analisis dilakukan dengan program SPSS versi 21. Pengambilan keputusan didasarkan pada hipotesis yang telah dibuat. Hi menunjukkan nilai yang signifikan berarti terdapat pengaruh antara suatu variabel dengan variabel yang dipengaruhi. Ho menunjukkan nilai yang tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh antar variabel. Pada uji Kolmogorov-Sminorv dan uji Levene adalah pengambilan keputusannya adalah Hi diterima jika nilai hitung 0,05 Ho ditolak dan Ho diterima jika nilai hitung 0,05 Hi ditolak. Pada pengujian Anova Hi diterima apabila nilai hitung 0,05 Ho ditolak dan Ho diterima apabila nilai hitung 0,05 Hi ditolak. Pengujian Duncan dengan tingkat kepercayaan 5 a= 0,05 maka apabila nilai hitung 0,05 dinyatakan Hi diterima sedangkan apabila nilai hitung 0,05 maka Ho diterima.

G. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran di SMA kelas X semester I dengan materi Archaebacteria dan Eubacteria. Utamanya pada materi peran antibakteri dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan dikenalkan pada berbagai macam antibakteri dan melakukan penelitian tentang antibakteri tersebut. Siswa akan menarik kesimpulan mengapa antibakteri sangat penting dalam kehidupan. Kompetensi Dasar yang digunakan dalam rancangan pembelajaran adalah sebagai berikut : • KD 3.4 Memahami peranan antibakteri dan antiseptik terhadap pertumbuhan koloni bakteri serta kaitannya terhadap kegiatan sehari-hari manusia. • KD 4.4 Menyajikan data tentang hasil percobaan berbagai antibakteri terhadap pertumbuhan koloni bakteri dalam bentuk laporan tertulis. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Konfirmasi Daun Kenikir Cosmos caudatus Kunth. Jenis kenikir ada banyak. Ada yang dimanfaatkan bunganya dan juga ada yang dimanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi. Genus Tagetes biasa disebut Tahi Kotok untuk masyarakat Sunda dan genus Cosmos disebut kenikir. Masyarakat di daerah Jawa Tengah lebih sering menyebut tanaman dari kedua genus itu dengan sebutan kenikir. Kenikir yang digunakan pada penelitian ini adalah C. caudatus, jenis kenikir yang sudah sejak lama dikenal masyarakat untuk dikonsumsi. Oleh karena itu perlu dilakukan konfirmasi daun kenikir agar sesuai dengan sampel penelitian yang dimaksud. Daun Kenikir dari Pasar STAN dibawa ke Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma untuk dicocokkan dengan kunci determinasi. Determinasi dilakukan untuk mendapatkan suatu spesies yang spesifik dan tepat sasaran, karena tumbuhan ini memiliki banyak spesies. Determinasi dilakukan dengan menggunakan buku kunci determinasi yang ditulis oleh Steenis, dkk 2008. C. caudatus mempunyai ciri bunga yang berukuran kecil, mahkota berwarna merah muda dengan pangkal berwarna kuning. Hasil ini menunjukkan ciri yang sama sesuai dengan buku kunci determinasi Steenis, dkk. 2008 dan berbeda dengan jenis Cosmos yang lain ataupun Tagetes. 2. Pengum Ba merupakan diamati m berfungsi yang telah sebelum d Pen cara peng mempuny Irianto, 2 Pen menentuka mengguna menggero pengecata mpulan dan akteri uji n isolat mu morfologi se untuk meng h ada sebelu digunakan u ngamatan p gecatan neg ai kenampa 006. Ga Kete ngamatan s an golonga akan mikro mbol seper an gram bisa Pengamata yang digu urni bakteri el, pengecat getahui kem umnya, usia untuk peneli pertama terh gatif. Pad akan berben ambar 4.1. M erangan : T selanjutnya an bakteri oskop den rti anggur a dilihat pad an Bakteri U unakan un Staphyloco tan gram da murnian bak a bakteri uji tian. hadap bakt da Gambar ntuk bulat Morfologi se anda panah dilakukan p uji. Hasiln ngan perbe dan berben da Gambar 4 Uji ntuk peneli occus aureu an morfolo kteri, kesesu dan juga m teri yakni m r 4.1 terlih dan bening el bakteri St h menunjukk pengecatan nya bakteri esaran 100 ntuk bulat. 4.2. itian aktiv s FNCC 00 ogi koloni. uaian bakter mengetahui g morfologi se hat sel ba g seperti da taphylococc kan adanya gram yang i S. aureus 00 kali b Bakteri S. vitas antiba 047. Isolat m Pengamata i dengan cir golongan ba el menggun akteri S. a alam perny cus aureus sel bakteri. bertujuan u s yang d berwarna u aureus de akteri murni an ini ri-ciri akteri nakan ureus yataan untuk dilihat ungu, engan Ha dengan la menahan menghilan bakteri. S gram posit Pen plate. Tek menunjuk menghasil pada Gam Koloni ba permukaan bila diamb Irianto, 2 Gamba asil ini dida apisan pept warna krist ngkan warn esuai deng tif karena se ngamatan m knik gores kkan goresa lkan koloni mbar 4.3. Ko akteri berbe n koloni lic bil menggu 006 ar 4.2. Peng Keteranga apat karena tidoglikan tal violet u na ungu yan gan Brooks el bakteri m morfologi k dengan a an dari jar i bakteri ya oloni bakter entuk bulat cin dan men unakan ose, gecatan gram an : Tanda p Staphyloco a bakteri S. yang tebal ungu. Pros ng telah ters s, dkk., 200 memiliki wa koloni S. a adanya 4 d rum ose ya ang utuh. H ri S. aureus t, berwarna nonjol. Bag , koloni sep m bakteri St panah merup occus aureu aureus me l. Lapisan ses dekolor serap oleh l 08 maka b arna keungu aureus dila daerah kua ang memb Hasilnya mo sudah bisa a kuning. B gian tepi kol perti mente taphylococc pakan kolon us. emiliki stru peptidoglik risasi denga lapisan perp bakteri S. a an. akukan den adran dala awa bakter orfologi ko a dilihat di k Bila diama loni bakteri ega dan ber cus aureus ni bakteri uktur dindin kan ini ma an alkohol ptidoglikan aureus term ngan cara s am cawan ri, teknik oloni bisa d kuadran 3 d ati dari sam i utuh dan h rbau tidak s ng sel ampu tidak pada masuk streak petri gores dilihat dan 4. mping halus, sedap Ga : A 3. Pembu Pem metode ek digunakan pelarut ak yakni mem Hasilnya e ambar 4.3. M Angka 1,2,3 atan Ekstrak mbuatan ek kstraksi yak n juga berbe kuades. Hal mbuat ekst ekstrak daun Morfologi k 3,4 menunju me k Daun Ken kstrak daun kni maserasi eda yakni m ini dilakuk trak masera n kenikir be koloni bakte ukkan kuadr enunjukkan nikir n kenikir p i dan tumbu maserasi den kan karena p asi daun ke erjamur dan eri Staphylo ran goresan 1 koloni ba pada peneli uk. Selain m ngan pelarut peneliti tela enikir men n berbau tida ococcus aur n. Tanda pan akteri. tian ini me metode berb t etanol dan ah melakuka ggunakan p ak sedap. reus. Ketera nah di kuadr enggunakan eda pelarut n tumbuk de an pra pene pelarut aku 47 angan ran 4 n dua yang engan elitian uades.

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Yang Diperoleh Dengan Metode Soxhletasi Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Secara In Vitro

4 79 59

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA

0 6 6

EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus. (L.) H.B.K) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans DAN EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus (L.)H.B.K)SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans DAN Staphylococcus epidermidis.

0 4 9

EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus (L.) H.B.K) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans DAN EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus (L.)H.B.K)SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans DAN Staphylococcus epidermidis.

8 14 12

UJI EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL KENIKIR (Cosmos caudatus, H.B.K) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Kenikir (Cosmos caudatus, H.B.K) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Esche

1 2 17

Efek Antifungi Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans secara in vitro.

2 11 4

PEMBUATAN HANDSOAP DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) SEBAGAI ANTI BAKTERI.

0 0 12

Efek Antifungi Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans Secara In Vitro IMG 20160222 0001

0 0 1

Daya Antifungi Infusa Daun Kenikir ( cosmos caudatus k. ) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Secara in Vitro

0 0 7