Alat dan Bahan NJAUAN P
- Proses dekolorisasi dilakukan pada objek dengan cara ditetesi alkohol dan
didiamkan selama 30 detik lalu dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan.
- Objek ditetesi dengan safranin dan didiamkan selama 45 detik, kemudian
dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan. -
Objek diamati menggunakan mikroskop dengan bantuan minyak imersi. -
Bakteri dengan gram positif berwarna ungu sesuai dengan pewarna awal yakni kristal violet sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah sesuai
dengan pewarna akhir yakni safranin Irianto, 2006. g.
Penyiapan Mikroorganisme Uji Penyiapan mikroorganisme untuk uji aktivitas antibakteri berupa suspensi
bakteri dengan pengeceran 10
-4
. Langkahnya sebagai berikut: -
Satu ose bakteri diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi berisi 10 ml akuades steril kemudian dihomogenkan menggunakan vortex mixer.
- 1 ml suspensi bakteri uji diambil dari tabung pertama dan dimasukkan dalam
tabung kedua yang berisi 9 ml akuades steril. -
Langkah pertama dan kedua dilakukan hingga tabung yang keempat pengenceran 10
-4
. -
Hasil pengenceran diambil 0,1 ml dan diteteskan pada media kultur kemudian diratakan dengan batang Drigalski secara aseptis.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pembuatan Ekstrak
1. Metode Maserasi
Ekstraksi pertama yakni dengan metode maserasi menggunakan pelarut akuades. Cara pembuatan ekstraknya yakni:
- Daun kenikir segar sebanyak 100 g dicuci lalu dikeringanginkan.
- Daun kenikir yang telah kering dihaluskan menggunakan blender hingga
berbentuk serbuk. -
Serbuk sebanyak 20 g diekstraksi dengan teknik maserasi menggunakan 200 ml pelarut etanol 96 selama 2 x 24 jam dan disaring dengan kertas
saring. -
Simplisia diekstraksi kembali dengan larutan etanol 96 dengan perbandingan simplisia dan pelarut 1 : 4 untuk hari kedua Kurnianing,
2012. -
Ekstrak etanol daun kenikir yang telah siap kemudian diuapkan. 2.
Metode Tumbuk Ekstraksi kedua yakni dengan cara ditumbuk dan menggunakan pelarut
akuades. Cara pembuatan ekstraknya yakni : -
Daun kenikir C. caudatus sebanyak 50 g dicuci dengan air mengalir, kemudian direndam dalam larutan natrium hipoklorit dengan perbandingan
10 ml natrium hipoklorit dalam 3 l akuades selama 15 menit. -
Daun kenikir dicuci dengan akuades steril kemudian ditiriskan. -
Daun kenikir ditumbuk menggunakan mortar dan stamper.
- Akuades hangat sebanyak 50 ml ditambahkan pada daun kenikir yang
telah halus. -
Ekstrak daun kenikir disaring menggunakan kertas saring steril sehingga diperoleh stok 100 ekstrak tumbuk daun kenikir C. caudatus.
Stok hasil ekstraksi yang telah didapat kemudian dilakukan pengenceran menjadi 3 konsentrasi yaitu 30, 45 dan 60 Dwiyanti dkk., 2014. Cara
pengenceran stok ekstrak mengacu pada penelitian Kristanti 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pembuatan konsentrasi ekstrak untuk pengujian antibakteri Konsentrasi
yang diinginkan
Volume sampel
ekstrak ml Volume
akuades ml Volume total
ml 30 3 7
10 45 4,5
5,5 10
60 6 4 10
b. Pengujian Antibakteri
Pada penelitian ini, uji aktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby- Bauer yang menggunakan cakram kertas. Langkah kerjanya adalah sebagai
berikut : -
Cakram kertas dari kertas saring steril dengan diameter 5 mm dicelupkan dalam variasi konsentrasi ekstrak yang berbeda selama 60 menit.
- Bakteri dengan pengenceran 10
-4
diambil sebanyak 0,1 ml kemudian dituang dalam media dan diratakan dengan batang Drigalski.