Perencanaan Kapasitas Kasar TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Perencanaan Kapasitas Kasar

Perencanaan kapasitas kasar RCCP Rough Cut Capacity Planning, kemudian dibuat untuk menganalisa kemampuan dari kapasitas pabrik pada titik-titik kritis dari proses produksi berdasarkan MPS Master Production Schedule yang telah dibuat RCCP Rough Cut Capacity Planning menitik beratkan pada operasi-operasi khusus seperti assembling akhir, pengecatan mungkin terjadi. Dengan kata lain, RCCP Rough Cut Capacity Planning akan menentukan kelayakan dari MPS Master Production Schedule yang dibuat, dimana RCCP Rough Cut Capacity Planning akan mengkonvensi MPS Master Production Schedule menjadi kebutuhan-kebutuhan kapasitas untuk sumber daya-sumber daya utama dengan keterbatasan-keterbatasan kapasitas yang ada. Jika MPS Master Production Schedule tidak layak, maka MPS Master Production Schedule harus direvisi, sehingga MPS Master Production Schedule tersebut tetap sesuai dengan keterbatasan kapasitas yang ada. Nasution Arman Hakim, 2003 RCCP Rough Cut Capacity Planning merupakan urutan kedua dari hirarki perencanaan prioritas kapasitas yang berperan dalam mengembangkan MPS Master Production Schedule . RCCP Rough Cut Capacity Planning melakukan validasi terhadap MPS Master Production Schedule yang juga menempati urutan kedua dalam hirarki perencanaan prioritas produksi. Guna menetapkan sumber-sumber spesifik tertentu khususnya yang diperkirakan menjadi hambatan potensial potensial bottleneck adalah cukup untuk melaksanakan MPS Master Production Schedule. Dengan demikian kita dapat mambantu manajemen untuk melaksanakan RCCP Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rough Cut Capacity Planning, dengan memberikan informasi tentang tingkat produksi di masa mendatang yang akan memenuhi permintaan total itu. Jadi penyesuaian MPS Master Production Schedule akan dilakukan berdasarkan hasil dari analisa RCCP Rough Cut Capacity Planning ini. Salah satu teknik pada proses RCCP Rough Cut Capacity Planning adalah perencanaan kapasitas dengan menggunakan faktor-faktor keseluruhan. Teknik ini mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan kapasitas untuk departemen-departemen. Individu atau pusat-pusat kerja berdasarkan data beban kerja dimasa lalu RCCP Rough Cut Capacity Planning pada umumnya mencakup periode 3 bulanan. Gaspersz Vincent, 2004. Suatu produk dibuat pada beberapa stasiun kerja. Teknik RCCP Rough Cut Capacity Planning digunakan untuk verikasimenjelaskan kapasitas pada setiap stasiun kerja. Dalam teknik ini dibandingkan antara beban mesin yang diperlukan dengan kapasitas yang sesuaidiperlukan pada setiap stasiun kerja. Fogarty Blackstone:Hoffmann, 2005. Apabila permintaan konsumen melebihi kapasitas produksi yang ada maka akan berdampak, seperti : a. Material terlanjur dibeli dan dibawa ke Shop kemudian dikerjakan atau diproses. b. Terjadi antrian c. Lead Time tinggi waktu penyelesaian produksi Untuk itu dilakukan validasi MPS Master Production Schedule dengan penekanan pada kapasitas yaitu RCCP Rough Cut Capacity Planning. Peranan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. RCCP Roug Cut Capacity Planning dalam perencanaan dan pengendalian produksi dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2.2 Peranan RCCP dalam perencanaan dan pengendalian produksi “Sumber: Fogarty : Blackstone : Hoffman : 2004” Keterangan gambar: perencanaan produksi melibatkan dari manajemen permintaan Demand dari konsumen agar diperoleh informasi untuk menjadwalkan induk produksi secara tepat guna memenuhi permintaan. Permintaan jadwal induk produksi diperlukan faktor yang berpengaruh yaitu perencanaan kapasitas kasar RCCP Rough Cut Capacity Planning agar semua jadwal produksi terkontrol dan tepat untuk menentukan target produksi, setelah itu perencanaan kapasitas dibuat dari semua induk produksi yang berdasarkan RCCP Rough Cut Capacity Planning agar bisa mendapatkan pengendalian kapasitas baik dari input atau output produksi dan siklus operasi berjalan dengan efektif, pengendalian kapasitas diperlukan dalam periode jangka pendek hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal yang bersifat merugikan produksi dan produksi berjalan dengan baik. Manajemen Demand Jadwal Induk Produksi Perencanaan Kapasitas Kasar RCCP Perencanaan Kapasitas Perencanaan Material Pengendalian Kapasitas Pengendalian Material Pengendalian Inputoutput Siklus Operasi Jangka Pendek Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk menggunakan dan memperhitungkan teknik-teknik RCCP Rough Cut Capacity Planning terbagi ada 3 teknik yang dipakai untuk mengembangkan laporan pembebanan mesin dalam menentukan kapasitas yang diperlukan : 1. Perencanaan Kapasitas menggunakan seluruh faktor CPOF Capacity Planning Using Overall Factor . Perencanaan kapasitas ini membutuhkan data input sebagai berikut : a. MPS Waktu yang diperlukan bagi keseluruhan pabrik dalam memproduksi 1 Typical Part. b. Data historis tentang perbandingan antara waktu produksi total dengan waktu produksi di masing-masing. Total Waktu Produksi = typical time x jumlah produksi MPS Master Production Schedule . Waktu produksi pada tiap mesin atau sumber daya kunci: Total waktu produksi x proporsi total Waktu me Waktu _ sin _ 2. Pendekatan BOL Bill of Labor Yaitu daftar waktu penyelesaian suatu produk pada setiap work center. Data input yang diperlukan - MPS Master Production Schedule. - Matrik-matrik yaitu Matrik waktu baku dan matrik produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. - RCCP Rough Cut Capacity Planning Matrik waktu baku x Matrik Produksi Tabel 2.4 RCCP Rough Cut Capacity Planning dengan BOL Bill of Labor Matrik Waktu Baku Produk WC P 1 a 11 2 a 12 3 a 13 Matrik Produksi Bulan Produk J F M A M J J A S O N D P 1 b 11 b 12 b 13 b 14 B 15 b 16 b 17 b 18 b 19 b 110 b 110 b 112 Contoh BOL : 2 Produk, 2 Bulan, 2 Work Center Matrik Waktu Baku Produk WC P 1 P 2 WC 1 A 11 a 12 WC 2 A 21 a 22 Matrik Produksi Bulan Produk M 1 M 2 P 1 b 11 b 12 P 2 b 21 b 22 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. RCCP Rough Cut Capacity Planning Bulan WC M 1 M 2 WC 1 c 11 c 12 WC 2 c 21 c 22 C 11 = a 11 b 11 + a 12 b 21 C 12 = a 11 b 12 + a 12 b 22 C 21 = a 21 b 11 + a 22 b 21 C 22 = a 21 b 12 + a 22 b 22 C ij = ∑ = n k kj jk b a 1 . Dimana : C ij = Waktu produksi yang direncanakan pada work center k periode j A ik = Waktu baku k di work center i B kj = Produk k pada periode j 3. Profil Sumber Daya Resources Profile Pada dua pendekatan sebelumnya diasumsikan semua komponen dibuat pada periode yang sama dengan produk akhir, namun dalam kenyataan tidak demikian karena setiap komponen dari produk akhir mempunyai waktu penyelesaian yang berbeda sehingga lead timenya juga berbeda. Pada pendekatan ini tetap menggunakan BOL Bill Of Labor, namun waktu bagi tiap departemen WC Work Centre disesuaikan dengan lead time dari setiap part. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Contoh pendekatan profil sumber daya, 2 produk, 2 work center, 3 bulan horizon, 3 bulan lead time. Tabel 2.5 RCCP Rough Cut Capacity Planning dengan Profil Sumber Daya Profil Sumber Daya Work Center I Duedate Produk 2 1 Bulan Produk M 1 M 2 M 3 P 1 A 112 a 111 A 110 P 1 b 11 b 12 b 13 P 2 A 212 a 211 A 110 P 2 b 21 b 22 b 23 Work center 2 RCCP Work Center II Duedate Produk 2 1 Bulan WC M 1 M 2 M 3 P 1 a 122 a 121 a 12 P 1 b 11 b 12 b 13 P 2 a 222 a 221 a 22 P 2 b 21 b 22 b 23 Jadwal Induk : C 11 = a 110 .b 11 +a 111 .b 12 +a 112 .b 13 +a 210 .b 21 +a 211 .b 22 +a 212 .b 23 C 12 = a 110 .b 12 +a 111 .b 13 +a 210 .b 22 +a 211 .b 23 C 13 = a 110 .b 13 +a 210 .b 23 C 21 = a 120 .b 11 +a 121 .b 12 +a 122 .b 13 +a 220 .b 21 +a 211 .b 22 +a 222 .b 23 2.20 C 22 = a 120 .b 12 +a 121 .b 13 +a 220 .b 22 +a 221 .b 23 C 23 = a 120 .b 13 +a 220 .b 23 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada bahasan kali ini penulis memilih teknik RCCP Rough Cut Capacity Planning dengan menggunakan Bill of Labor. Teknik ini dikenal dengan teknik yang sederhana dan aplikatif. Berikut ini dapat dilihat alasan kenapa pendekatan Bill of Labor ini yang digunakan Alasan menggunakan pendekatan Bill of Labor : - Metode sangat sederhana - Mudah untuk memahaminya - Mudah diaplikasikan ”Sumber: Donald, Fogarty dkk, 2004”

2.5 Peramalan Forecasting