Pada bahasan kali ini penulis memilih teknik RCCP Rough Cut Capacity Planning dengan menggunakan Bill of Labor. Teknik ini dikenal dengan teknik yang sederhana
dan aplikatif. Berikut ini dapat dilihat alasan kenapa pendekatan Bill of Labor ini yang digunakan
Alasan menggunakan pendekatan Bill of Labor : - Metode sangat sederhana
- Mudah untuk memahaminya - Mudah diaplikasikan
”Sumber: Donald, Fogarty dkk, 2004”
2.5 Peramalan Forecasting
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, dan waktu
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang
stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi permalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan bersifat kompleks dan dinamis. peramalan yang
akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.
2.5.1 Meramal Horison Waktu
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horison waktu masa depan yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Peramalan Jangka Panjang.
Peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya tiga tahun atau lebih. Digunakan dalam merencanakan produk
baru, pengeluaran modal, lokasi fasilitas atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan.
b. Peramalan Jangka Menengah.
Peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya tiga bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat
dalam perencanaan penjualan, perancanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas dan menganalisis berbagai rencana produksi.
c. Peramalan Jangka Pendek.
Peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya mencapai satu tahun tetapi umumnya kurang dari tiga bulan.
Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan dan tingkat produksi.
2.5.2 Macam-macam Peramalan
Secara umum, peramalan diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu : 1.
Peramalan yang bersifat subjektif 2.
Peramalan yang bersifat objektif Perbadaan antara kedua macam peramalan ini didasarkan pada cara
mendapatkan nilai-nilai ramalan. Peramalan subjektif lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik. Peramalan subjektif diwakili oleh Metode Delphi dan Metode Penelitian Pasar.
a. Metode Delphi.
Metode ini merupakan cara sistemetis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari displin
ilmu yang berbeda. Metode Delphi dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang. Selain itu,
metode ini bermanfaat dalam pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar baru, dan strategi
keputusan bisnis lainnya. b.
Metode Penelitian Pasar. Metode ini mengumpulkan dan menganalisis fakta secara sistematis pada
bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama dalam penelitian pasar ini adalah survei konsumen. Hasil dari penelitian
pasar ini kadang-kadang juga dipakai sebagai dasar peramalan permintaan produk baru.
Peramalan Objektif merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-
aturan matematis dan statistik dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya. Selain itu, juga
mengasumsikan bahwa tingkat keeratan dan macam dari hubungan antara variabel- variabel bebas dengan permintaan yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada
masa akan datang. Peramalan obyektif terdiri atas dua metode, yaitu metode intrinsik dan metode ektrinsik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Metode Intrinsik.
Metode ini membuat peramalan hanya berdasarkan pada proyeksi permintaan historis tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang
mungkin mempengaruhi besarnya permintaan. Metode ini hanya cocok pada peramalan jangka pendek pada kegiatan produksi dimana dalam
rangka pengendalian produksi dan pengendalian persediaan yang sering kali perusahaan harus melibatkan banyak item yang berbeda. Metode ini
diwakili oleh analisis deret waktu Time Series. b.
Metode Ekstrinsik. Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin dapat
mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang dalam model peramalannya. Metode ini lebih cocok untuk peramalan jangka panjang
karena dapat menunjukkan hubungan sebab akibat yang jelas dalam hasil peramalannya sehingga disebut metode kausal dan dapat memprediksi titik-
titik perubahan. Metode ektrinsik banyak dipakai untuk peramalan pada tingkat agregat. Metode ini diwakili oleh metode regresi.
2.5.3 Analisis Deret Waktu Time Series