Membuat Plot Diagram Permintaan Penetapan Metode Peramalan. Menghitung Masing – masing Kesalahan Peramalan Memilih Metode Dengan Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil Uji Verivikasi Data Dengan MRC Moving Range Chart

4.5.1. Membuat Plot Diagram Permintaan

Dari data permintaan produk Ducting pada tabel 4.3. dapat digambarkan dalam suatu plot diagram dengan adanya permintaan sebagai berikut, Gambar 4.2. Plot Diagram Permintaan PT. LASER JAYA SAKTI 5000 10000 15000 20000 25000 30000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Periode Ju m lah P er m in taa n

4.5.2. Penetapan Metode Peramalan.

Dilihat dari plot diagram permintaan produk pada gambar 4.2. Yang berpola musiman Seasonal. Sehingga untuk pengolahan data permintaan Mei 2010 sd September 2010, menggunakan 3 metode peramalan, yaitu , metode single exponential smoothing SES, double exponential smoothing DES dan simple average SA.

4.5.3. Menghitung Masing – masing Kesalahan Peramalan

Peramalan ditujukan untuk memprediksi permintaan yang akan datang. Dari hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan program Win QSB dapat dilihat pada lampiran IV, maka dihasilkan nilai kesalahan peramalan yang diperoleh dari permintaan tahun lalu, seperti pada tabel 4.15. dibawah ini: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.15. Nilai Kesalahan Peramalan Dari Berbagai Metode Peramalan No. Metode MAD MSE MAPE 1 Simple Average SA 1346 3064627 5,692282 2 Single Exponential Smoothing SES 1356 3013194 5,784267 3 Double Exponential Smoothing DES 1327 2879670 5,679389

4.5.4. Memilih Metode Dengan Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil

Dari tabel 4.15. diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode yang memiliki kesalahan peramalan terkecil adalah metode Double Exponential Smoothing nilai Alfha 0.4 dengan nilai kesalahan MAD = 1327, MSE = 2879670, MAPE = 5,679389

4.5.5. Uji Verivikasi Data Dengan MRC Moving Range Chart

Setelah didapat fungsi peramalan dengan kesalahan peramalan tekecil, kemudian perlu diadakan verifikasi apakah fungsi tersebut dapat diterapkan atau tidak, maka alat yang dipakai adalah MRC Moving Range Chart. Cara membuat MRC adalah sebagai berikut , MR = ŷ t - y t – ŷ t-1t – y t-1 Dimana , MR = Moving Range ŷ t = Data hasil Peramalan hasil tertentu y t = Data peramalan periode tertentu ŷ t-1 = Data hasil peramalan 1 periode sebelumnya y t-1 = Data permintaan 1 periode tertentu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun rata-rata moving range didefinisikan sebagai , Dimana , MR = Rata-rata moving range n = jumlah periode Garis tengah peta moving range adalah pada titik. batas kontrol atas dan bawah Pada peta moving range adalah , UCL = +2,66.MR LCL = -2,66.MR Sementara itu, variable yang akan diplot ke dalam peta moving range , ∆y t = ŷ t – y Untuk uji yang paling tepat bagi kondisi diluar kendali adalah dengan cara Membagi peta kendali ke dalam 6 bagian dengan selang yang sama. Yaitu daerah A adalah daerah diluar ± 23 2,66 . MR = ± 1,77 . MR diatas +1,77 MR dan dibawah –1,77 MR. Daerah B adalah daerah diluar ± 0,89 . MR diatas +0.89 MR dan dibawah – 0,89 MR. Dibawah ini adalah tabel perhitungan MRC. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.16. Perhitungan Moving Range Bulan Periode t Peramalan Permintaan Error Moving Range MR Mei 2009 Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2009 Februari 2009 Maret 2009 April 2009 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Agustus 2010 September 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 - 21580 21718 21832 21994 21741 21776 21754 22086 22296 22916 23116 23273 23070 23288 23338 23876 21580 22440 22120 22590 20050 22525 21560 23880 22650 25700 22770 23650 21650 24890 23100 26600 21270 - -860 -402 -758 1944 -784 216 -2126 -354 -2784 346 -377 1420 -1602 238 -2724 2606 - 860 458 356 2702 2728 1000 2324 1772 2430 3130 724 4051 3022 1840 2962 5330 ∑ MR 35706 Perhitungan , 1 − = ∑ n MR MR 16 35706 = = 2232 MR BKA . 66 . 2 = MR BKB . 66 . 2 − = = 2.66 . 2232 = –2.66 . 2232 = 5936 = – 5936 Daerah A = ± 1.77 . MR Daerah B = ± 0.89 . MR = ± 1.77 . 2232 =±0.89.2232 = ± 3950 = ± 1986 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.3. Peta Kendali Moving Range Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan moving range untuk menggunakan metode Double Eksponential Smoothing dengan alfa 0.4 layak dipakai untuk peramalan karena, data error berada pada batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.6. Hasil Peramalan Dengan Metode Yang Dipilih