Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter 1.

orang lain yang ikut campur dan memengaruhi pembentukan diri kita Doni Koesoema, 20:62. Driyarkara, memahami pendidikan dalam konteks komunikatif. Pendidikan tidak lain merupakan sebuah proses komunikasi yang autentik antarmakhluk yang berada. Ia memandang pendidikan “sebagai komunikasi eksistensia manusiawi yang autentik kepada manusia muda supaya dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan”. Komunikasi ini terlaksana dalam kesatuan interpersonal antara pendidik dan anak didik Doni Koesoema, 20:62.

2. Pendidikan Karakter

Menurut Doni Koesoema 2010:79 – 80, karakter diasosiasikan dengan temperamen yang memberinya sebuah definisi yang menekankan unsur psikososial yang dikaitkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Karakter juga dipahami dari sudut pandang behavioral yang menekankan unsur somatopsikis yang dimiliki oleh individu sejak lahir. Di sini, karakter dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang, yang bersumber dari bentukan- bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil dan bawaan seseorang sejak lahir. Selain itu, Doni Koesoema berpendapat bahwa, pendidikan karakter adalah sebuah peluang bagi penyempurnaan diri manusia, yang mana pendidikan karakter sebagai sebuah usaha manusia untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan serta pendidikan karakter merupakan hasil dari usaha manusia dalam mengembangkan dirinya sendiri. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal UU I SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia Asmani, 2012:29. Pembentukan nilai-nilai karakter bangsa ini merupakan suatu proses yang panjang, yang harus dimulai dari sistem pendidikan terkecil yaitu dalam keluarga lalu merambat ke sekolah-sekolah. Pembentukan nilai-nilai akan terwujud jika dilakukan dengan serius, sungguh-sungguh, konsisten, dan kreatif oleh pihak- pihak terkait. Sementara itu, menurut Doni Koesoema dalam Asmani, 2012 pendidikan karakter mampu menjadi penggerak sejarah menuju Indonesia emas yang dicita- citakan. Dalam pendidikan karakter, manusia dipandang mampu mengatasi determinasi di luar dirinya sendiri. Dengan adanya nilai yang berharga dan layak diperjuangkan, ia dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki. Sehingga nilai-nilai yang diyakini oleh individu yang terwujud dalam keputusan dan tindakan menjadi motor penggerak. Berdasarkan fakta-fakta yang telah disebutkan dalam Bab I mengenai Bangsa kita maka sangat pentinglah pendidikan karakter diajarkan mulai sejak dini. Selain itu juga pendidikan karakter penting diajarkan karena menurut Asmani 2012 menuliskan bahwa kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis hard skill, tetapi juga oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain soft skill. Dalam banyak riset tentang pendidikan karakter, pendidikan karakter yang didesain dengan baik dapat mengurangi angka kekerasan, bolos, bullying, vandalisme dalam lembaga pendidikan Jannakos, 2005; Doni Koesoema, 2012. Menurut Suparno 2012:3 – 5 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud dalam beberapa workshop kepala sekolah dan beberapa guru di berbagai sekolah, telah merumuskan 18 nilai yang dianggap sebagai nilai karakter bangsa yang perlu ditanamkan pada anak didik di sekolah. Beberapa nilai itu adalah sebagai berikut: religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja kears, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, mengabdi prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab tabel 1. Tabel 1. Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa No Nilai Karakter Deskripsi 1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki. 7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas . 8 Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarai, dilihat, dan didengar. 10 Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatlan kepentingan bangsa dana Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11 Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan,yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi dan politik bangsa. 12 Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. 13 Bersahabat atau komunikasi Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. 14 Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15 Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16 Peduli social Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 17 Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerisakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 18 Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, social, dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

B. Pendidikan Karakter Pelajaran Fisika 1.