Tindakan Afektif Pengertian Interaksi Sosial, Proses Sosial, dan Relasi Sosial

38 masintg-masing. Tetapi beras yang dibeli harganya sesuai dengan uang yang tersedia, sehingga tidak membeli beras yang berkualitas nomor satu tetapi jenis beras nomor 2 dua karena disesuaikan dengan persediaan uang yang ada.

b. Tindakan Sosial Rasional Berorientasi Nilai

Tindakan ini dilakukan dengan memperhitungkan baik atau buruk tindakan yang dilakukan, manfaat dan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Pertimbangan utama adalah nilai-nilai baik atau buruk yang berkembang dalam masyarakat disekitarnya. Contoh tindakan sosial berorientasi nilai adalah bersama-sama membersihkan gorong- gorong sungai yang buntu agar tidak mengakibatkan banjir .

c. Tindakan Sosial Tradisional

Tindakan ini termasuk kebiasaan yang berlaku selama ini dalam masyarakat. Dalam melakukan tindakan tradisional tidak pernah dipertentangkan dengan perkembanganperubahan jaman. Sebagai contoh, setiap akan meninggalkan rumah, anggota keluarga berpamitan dan saling bersalaman.

d. Tindakan Afektif

Dalam tindakan ini sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan atau emosi tanpa perhitungan atau pertimbangan yang matang.Tindakan afektif berkaitan juga dengan suka dan tidak, mau dan tidak mau. Semua berkaitan dengan suasana hati. Sebagai contoh, seorang pria memberi sekuntum bunga kepada seorang gadis yang dicintai. Pembahasan interaksi sosial diawali dari tinjauan secara etimologi. Lukman Ali dkk. 1985 : 383 menyebutkan interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara orang perorangan, antara perseorangan dengan kelompok. Jadi kata kuncinya adalah hubungan sosial yang dinamis. Bagian mana saja hubungan yang dinamis antara seorang dengan orang lain atau seorang dengan kelompok?. Untuk lebih memudahkan menggambarkannya apabila seseorang dengan orang lain 39 atau seseorang dengan sekelompok orang mengadakan kontak sosial misal berkomunikasi berbincang-bincang bukan isi perbincangan itu yang menjadi kajian interaksi sosial. Akan tetapi dinamika hubungan orang dengan orang lain atau kelompok lainya itu yang menjadi kajianya. Begitu juga bila seseorang dengan orang lain atau seseorang dengan kelompok mengadakan kontak sosial misal adanya sentuhan tubuh seperti jabat tangan dilanjutkan perbincangan, maka seluruh proses tersebut menjadi indikator telah terjadinya interaksi sosial. Soerjono Soekanto 2002 : 61 menyebutkan pengertian interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat menegur, berjabat tangan atau cara salam lainnya cium pipi, atau bahkan saling melirik, tersinggung yang mengakibatkan orang lain mengumpat lalu terjadilah adu mulut. Bahkan tidak jarang orang sebelumnya tidak kenal, karena merasa diperhatikan dengan sinis, tanpa say hello langsung memukul, maka terjadilah perkelahian. Dari uraian di atas terlihat bahwa dalam sebuah interaksi sosial terjadi hubungan timbal balik yang melibatkan aspek sosial dan kemanusiaan di kedua belah pihak seperti emosi, fisik dan kepentingan. Selain itu di dalam sebuah interaksi sosial salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan pihak lain memberikan respon atau reaksi. Tidak akan terjadi sebuah interaksi jika salah satu pihak tidak melakukan perubahan atau reaksi atas aksi yang dilakukan oleh pihak lain. Misal ketika pelajaran di dalam kelas seorang siswa melempar kertas sementara siswa lain yang ada dalam ruang kelas tidak bereaksi dan tetap fokus pada pelajaran, maka di kelas tersebut tidak ada interaksi antara siswa pelempar kertas dengan sekelompok siswa lainnya. Untuk itulah maka ada sejumlah ciri sebuah hubungan disebut dengan interaksi sosial. Charles P. Loomis mengemukakan ciri-ciri interaksi sosial sebagai berikut: - Jumlah pelaku dua orang atau lebih - Adanya komunikasi antara pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang 40 - Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang - Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi Interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial yang ditandai adanya hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat, melalui interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, antar warga masyarakat atau kelompok. Dengan demikian syarat utama terjadinya aktivitas sosial adalah adanya interaksi sosial. Interaksi sosial akan terwujud apabila ada aksi dari seseorang atau kelompok dan direspon ada reaksi dari orang lain atau kelompok lain. Walaupun ada aksi dari seseorang terhadap orang lain misal menyapanya, tetapi tidak ada reaksi dari yang disapa maka tidak akan terjadi interaksi sosial. Lebih lanjut dapat di telusuri bahwa interaksi sosial tidak sekedar adanya aksi yang ditindaklanjuti dengan reaksi dari orang dengan orang lain atau orang dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, tetapi juga aksi dan reaksi tersebut merupakan alur komunikasi yang nyambung. Jika ada aksi dan reaksi tetapi tidak dalam bentuk komunikasi yang nyambung itupun tidak akan terjadi interaksi sosial. Seiring dengan istilah interaksi sosial adalah adanya proses sosial, J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2004 mengartikan proses sosial sebagai sikap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu, sedemikian rupa, sehingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan Soerjono Soekanto 2002 menyebutkan proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perseorangan dengan orang lain atau orang perorang dengan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan atau apa yang terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya pola kehidupan yang telah ada. Dengan perkataan lain proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Bertolak dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa proses sosial dalam masyarakat selalu terjadi proses saling mempengaruhiinteraksi 41 sosial, dan dalam interaksi tersebut terjadi proses saling menyesuaikan adaptasi. Proses sosial terjadi apabila interaksi sosial berlangsung sedemikian rupa, secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama sehingga telah mempola dalam bentuk perilaku tertentu, tindakan yang dilakukan terstruktur dan berpola. Kemudian apa yang dimaksud dengan relasi sosial? Relasi sosial adalah interaksisosial yang berlangsung berulang-ulang yang memperlihatkan adanya suatu pola dan kemantapan tertentu. Relasi sosial terbentuk dari serangkaian interaksi sosial, dimana terjadi saling mempengaruhi diantara kedua belah pihak dan terjadi pengulangan dalam interaksi tersebut. Contoh relasi sosial adalah relasi orang tua dan anak, relasi atasan dengan bawahan, relasi teman sekolah.

e. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial