Sekolah Media massa Uraian Materi Pendahuluan

94 teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat berbeda usia, pengalaman, dan peranan, sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan. Teman pergaulan seseorang juga memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter atau kepribadian seseorang, apalagi pada remaja yang bisa dikatakan punya kecenderungan meniru tindakan dan tingkah laku, maupun gaya hidup teman-temanya. Sehingga ketika teman atau lingkungan pergaulan dengan individu yang baik ataupun buruk akan sangat berpengaruh pada pribadi seseorang. Teman pergaulan saat ini tidak terbatas ruang dan waktu, seseorang bisa memiliki teman pergaulan dari berbagai daerah bahkan berbagai negara sesuai dengan pilihannya. Jejaring sosial telah sangat mempermudah pergaulan atau pertemanan antar orang dan dengan kelompok atau komunitas yang sangat beragam kepentingannya.

3. Sekolah

Pada masyarakat yang masih sangat sederhana, keluarga merupakan lembaga yang paling dominan dalam proses sosialisasi . Akan tetapi, pada masyarakat yang sudah semakin maju, sebagian fungsi mensosialisasikan anak diganti oleh suatu lembaga formal yang disebut sekolah. Ada dua fungsi penting sekolah dalam proses sosialisasi, yaitu: 1 Memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk mengembangkan daya inntelektual agar siswa dapat hidup layak dalam masyarakat 2 Membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat Untuk mencapai tujuan tersebut, di dalam sekolah terdapat dua jenis kurikulum, pertama, kurikulum yang nyata misalnya IPA, IPS, PPKN, Bahasa Indonesia, 95 Kesenian dan sebagainya. Kedua, kurikulum tersembunyi yang berupa aturan- aturan sopan santun, berpakaian rapi, penghargaan terhadap waktu, dan berfikir sera bersikap sistematis.

4. Media massa

Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan- aturan mengenai kemandirian independence, prestasi achievement, universalisme, dan kekhasan specificity. Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. Media massa mempunyai peran penting dalam proses sosialisasi. Apa yang di baca dan ditonton akan berpengaruh terhadap perkembangan pengetahuan, kepribadian, dan intelektualitas seseorang. Jika seseorang banyak membaca dan menonton riwayat hidup orang besar yang memperlihatkan kuatnya daya juangnya dalam menghadapai kehidupan, maka daya juangnya juga akan meningkat. Sering membacaatau menonton cerita yang tokohnya memiliki kemampuan berkelahi yang tinggi mempengaruhi keinginan seseorang untuk juga memiliki dan menerapkan kemampuan berkelahi. Dengan demikian, meskipun media massa tidak secara langsung mengajari, tetapi tetap memberikan pengaruh terhadap pembentukan pengetahuan dan kepribadian individu dan kelompok. Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak surat kabar, majalah, tabloid, media elektronik radio, televisi, video, film dan sekarang yang sangat berpengaruh adalah teknologi informasi melalui internet, gadget dsb. Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh: Penayangan acara Smack Down Di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.

5. Agen-agen lain