Makna dan Pemaknaan Landasan Teori 1 Musik

20

2.1.6 Makna dan Pemaknaan

Brown dalam Sobur 2001:255-256 mendefinisikan makna sebagai kecenderungan disposisi total untuk menggunakan atau bereaksi terhadap suatu bentuk bahasa. Terdapat banyak bentuk bahasa. Terdapat banyak komponen dalam makna yang dibangkitkan suatu kata atau kalimat. Namun kita terlebih dahulu harus membedakan pemaknaan secara lebih tajam tentang istilah-istilah yang nyaris berimpit antara apa yang disebut 1 terjemah translation, 2 tafsir atau interpretasi, 3 ekstrapolasi dan makna atau meaning. Membuat terjemah adalah upaya mengemukakan materi atau substansi yang sama dengan media yang berbeda, media tersebut mungkin berupa bahasa yang satu ke bahasa yang lain, dari verbal ke gambar dan sebagainya. Pada penafsiran , kita tetap berpegang pada materi yang ada, dicari latar belakangnya, konteksnya, agar dapat dikemukakan konsep atau gagasannya lebih jelas. Ekstrapolasi lebih menekankan pada kemampuan daya pikir manusia untuk mengungkap hal dibalik yang tersajikan. Materi yang tersajikan dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indikator pada sesuatu yang lebih jauh lagi. Memberikan makna merupakan upaya lebih jauh dari penafsiran dan mempunyai kesejajaran dengan ekstrapolasi. Pemaknaan lebih menuntut kemampuan integratif manusia, indrawinya, daya pikirnya dan akal budinya. Materi yang tersajikan seperti juga ekstrapolasi, dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indikatornya bagi sesuatu yang lebih jauh. Di balik yang tersajikan bagi ekstrapolasi terbatas dalam artian empirik logik, sedangkan pada pemaknaan dapat pula menjangkau yang etik ataupun yang trasendental. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 Semantik adalah ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definisi yang menurut S.I. Hayakawa dalam Mulyana 2001:257 tidaklah buruk bila orang- orang tidak menganggap bahwa pencarian makna kata mulai dan berakhir dengan melihatnya dalam kamus. Makna dalam kamus tentu saja lebih bersifat kebahasaan linguistik, yang punya banyak dimensi, simbol merujuk pada objek di dunia nyata, pemahaman adalah perasaan subyektif kita mengenai simbol itu dan referen adalah objek yang sebenarnya eksis di dunia nyata. Makna dapat pula digolongkan ke dalam makna konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya faktual seperti yang kita temukan dalam kamus. Karena itu makna denotatif lebih bersifat publik. Sejumlah kata denotatif, namun banyak kata juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi, yakni makna di luar rujukan objektifnya. Dengan kata lain, makna konotatif lebih bersifat subjektif dari pada makna denotatif.

2.1.7 Teori-Teori Makna