Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted Uji Normalitas

dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini Tabel 4.9 Validitas Data Konstrak Indikator Faktor Loading 1 2 3 4 Art Product X11 0,441 X12 0,837 X13 0,543 X14 0,305 X15 0,177 Art Sales X22 0,697 X23 0,443 X24 0,415 Brand Loyalty Y1 0,679 Y2 0,467 Y4 0,071 Y5 0,325 Sumber: data diolah Berdasarkan hasil confirmatory faktor analysis terlihat bahwa faktor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.

4.6. Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 0,50. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel. Tabel 4.10 Construct Reliability dan Variance Extracted Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated Art Product X11 0.441 0.194 0.806 0.590 0.263 X12 0.837 0.701 0.299 X13 0.543 0.295 0.705 X14 0.305 0.093 0.907 X15 0.177 0.031 0.969 Art Sales X22 0.697 0.486 0.514 0.530 0.285 X23 0.443 0.196 0.804 X24 0.415 0.172 0.828 Brand Loyalty Y1 0.679 0.461 0.539 0.429 0.200 Y2 0.476 0.227 0.773 Y4 0.071 0.005 0.995 Y5 0.325 0.106 0.894 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran

4.7. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut Tabel 4.11 Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 1 5 0.385 0.831 X12 1 5 -0.914 -1.974 X13 1 5 -0.445 -0.962 X14 1 5 -0.543 -1.173 X15 1 5 -0.449 -0.971 X22 1 5 -0.515 -1.113 X23 1 5 0.174 0.376 X24 1 5 0.107 0.232 Y1 1 5 -0.113 -0.244 Y2 1 5 -0.372 -0.804 Y4 1 5 -0.160 -0.345 Y5 1 5 -0.496 -1.071 Multivariate 16.353 4.721 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler dan Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.8. Analisis Model SEM