Pengertian Manajemen Produksi Fungsi Dasar Manajemen Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 landasan teori

2.1.1 Manajemen Produksi

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Produksi

Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan adalah membuat produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, menjual dengan harga wajar. Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan operasi tidak hanya menyangkut pemprosesan atau manufacturing berbagai barang saja, akan tetapi dalam kenyataannya berkembang pula perusahaan - perusahaan lain yaitu dibidang jasa. Usaha-usaha tersebut adalah asuransi, transportasi, bisnis perbankan dan sebagainya yang bergerak di bidang jasa. Manajemen produksi menurut Ahyari 2000 : 11 merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasiaan serta pengawasan dari produksi dan proses produksi. Sehubungan dengan hal tersebut maka semua kegiatan dan semua aktifitas didalam proses produksi harus disertai dengan proses manajemen. Manajemen produksi menurut Assauri 2004: 12 adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dengan pengertian ini, maka dalam istilah manajemen tercakup semua kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan-kegiatan yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. Sedangkan menurut Handoko 2000: 3, manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan faktor-faktor produksi dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.

2.1.1.2 Fungsi Dasar Manajemen Produksi

Umumnya sistem produksi dikelola sebagai perpaduan antara fungsi- fungsi lini dan staf. Fungsi operatif lini sering disebut organisasi garis yaitu secara langsung berhubungan dengan sasaran utama organisasi, sedangkan fungsi staf memberikan pelayanan kepada fungsi-fungsi operatif diatas dengan cara memberikan nasehat mengembangkan rencana, kordinasi atau melaksanakan tugas–tugas khusus lainnya. Seorang staf tidak dapat memberikan perintah fungsi lini untuk melaksanakan tugas-tugas spesifik. Menurut Komarudin 2001: 22 dipandang dari sudut lain fungsi dasar manajemen produksi itu dapat dikelompokkan menjadi : a. Fungsi perencanaan produksi, yaitu perencanaan produksi merupakan proses penjabaran rencana perusahaan kedalam rencana pelaksanaan melalui teknik- teknik seperti peramalan, penjadwalan induk, perencanaan bentuk dan kualitas produk akhir. b. Fungsi perencanaan proses produksi, yaitu berhubungan dengan kegiatan untuk menetapkan metode yang terefektif dan efisien untuk mengkombinasikan dan mengintegrasikan serta mengsinkronisasikan sumber- sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk akhir yang telah lebih dulu ditetapkan dalam perencanaan produksi diatas. c. Fungsi pengawasan produksi, yaitu teknik-teknik untuk mengorganisasi dan konseptualisasi informasi mengenai rencana dan status pelaksanaan untuk mencapai sasaran. Fungsi ini merupakan kegiatan dalam manajemen produksi untuk menentukan target pelaksanaan sesuai dengan rencana produksi. d. Fungsi pengawasan biaya, yaitu atas biaya produk merupakan sebagian dari fungsi akunting modern yang meneliti biaya-biaya untuk bahan mentah, bahan penolong, tenaga personalia, bunga modal, dan biaya-biaya lainnya yang dipergunakan untuk menghasilkan produk yang menjadi sasaran manajemen produksi. e. Fungsi persediaan, yaitu aktivitas persediaan bahan-bahan yang diperlukan dengan jumlah, kualitas, waktu dan tempat yang tepat. f. Fungsi kelengkapan, yaitu merupakan fungsi dasar manajemen produksi yang terakhir ini bertujuan agar proses produksi dapat terlaksana dengan baik dan dengan biaya perlengkapan yang serendah dan serasional mungkin.

2.1.1.3 Tujuan Manajemen Produksi