baik pula kondisi keuangan perusahaan sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
2.2.4. Pengertian Kinerja Perussahaan
Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen yang memerlukan analisa
dampak keuangan dan ekonomi Helfert, 1996: 67. Kinerja perusahaan adalah suatu tingkat dimana individu dan
organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Menurut Anthony 1990: 12 pengertian efektif adalah kemampuan suatu unit
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan efisien adalah menggambarkan beberapa masukan input yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu unit keluaran output. Jadi kinerja perusahaan adalah tingkat perbandingan antara nilai yang dihasilkan atau realisasi yang diperoleh
perusahaan dengan nilai yang diharapkan. Untuk menganalisa kinerja perusahaan dibutuhkan standar
perbandingan bila hanya mengetahui data perusahaan pada satu tahun tidak dapat dikatakan bahwa kinerjanya baik atau buruk tetapi bila diketahui data
untuk perusahaan yang sama atau rata-rata industri maka dapat dibuat penelitian : “lebih baik” atau “lebih buruk” sedangkan bila diketahui data
perusahaan dalam beberapa periode dapat digambarkan suatu kesimpulan menjadi “lebih baik” atau “lebih buruk” Salomon, 1980: 70. Dengan
demikian terlihat bahwa kinerja perusahaan adalah relatif.
2.2.5. Posisi Keuangan Kinerja dan Perubahan Posisi Keuangan
Keputusan akuntansi yang diambil pemakai laporan keuangan kas dalam setara kas, dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Kemampuan
ini akhirnya menentukan, misalnya : kemampuan pembayaran kepada para karyawan dan para pemasok, kemampuan pembayaran bunga, pembayaran
kombinasi pinjaman dan pembagian penghasilan kepada para pemilik. Para pemakai dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
dan setara kas dan lebih baik kalau mereka mendapat informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan perusahaan
SAK, 1999: 3. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi kinerja brmanfaat untuk memprediksi
kapasitas perusahaan pertumbuhan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Komponen –Komponen Laporan Keuangan
Menurut SAK PSAK no 1 dan 2 per 1 september 2007 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :
1. Neraca
Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan secara wajar,
neraca minimal mencakup pos-pos berikut ini : a.
Aset berwujud
b. Aset tak berwujud
c. Aset keuangan
d. Investasi yang diperlakukankan menggunakan
metode ekuitas e.
Persediaan f.
Piutang usaha dan piutang lainnya g.
Kas dan setara kas h.
Utang usaha dan utang lainnya i.
Kewajiban yang diestimasi j.
Kewajiban yang berbunga jangka panjang k.
Hak minoritas l.
dan pos-pos ekuitas lainnya 2.
Laporan Laba atau Rugi Laporan laba atau rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa,
menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar, laporan laba rugi minimal
mencakup pos-pos berikut ini : a.
Pendapatan b.
Laba rugi perusahaan c.
Beban pinjaman d.
Bagian dari laba rugi perusahaan dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas
e. Beban pajak
f. Laba rugi dari aktivitas normal perusahaan
g. Pos luar biasa
h. Hak minoritas
i. Laba rugi perusahaan untuk periode berjalan
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan yang
menunjukkan: a.
Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan b.
Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara
langsung dalam ekuitas c.
Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar
sebagaimana diatur dalam PSAK terkait d.
Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik
e. Saldo akuntansi laba atau rugi pada awal dan akhir
periode serta perubahannya dan f.
Rekonsiliasi antara nilai terkait dari masing-masing jenis modal saham, agio, cadangan pada awal dan akhir
periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan
4. Laporan Arus Kas
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk
likuiditas dan solvabilitas kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan
keadaan dan peluang, informasi arus kas berguna dengan menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari
arus kas masa depan future cash flows dari berbagai perusahaan. Informasi itu juga meningkatkan daya banding
pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang
berbeda terhadap transaksi-transaksi peristiwa yang sama.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis, setiap pos dalam neraca laporan laba atau rugi dan
laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan laporan
mengungkapkan :
a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan
dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak
disajikan di neraca, laporan laba atau rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar
2.3. Kerangka Pikir
Penelitian ini pada dasarnya merupakan pengembangan terhadap teori- teori penelitian yang pernah dilakukan, hal ini dapat dilihat pada premis-
premis sebagai berikut: Premis
1 : Sistem kontrol yang digunakan dalam organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi Gul dan Chia 1994 dalam
Syafruddin 2001 Premis 2
: Pentingnya sistem kontrol akuntansi dalam pencapaian strategi yang ditetapkan oleh manajemen puncak fisher,
1998 dalam Susiati 2004 Premis
3 : Dalam prespektif manajemen strategi, lingkungan
merupakan faktor konstektual penting yang mempunyai