informasi karena menerima informasi dari lingkungan, mengukurnya, mencatat, memproses, dan mengeluarkan laporan kembali ke lingkungan dan
orang-orang mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut. Menurut Simons 1987: 101 dalam Syafruddin 2001 sistem kontrol
akuntansi adalah semua proses dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi.
Yang termasuk dalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan, sistem pelaporan, dan prosedur monitoring yang berdasarkan
pada informasi.
2.2.3.1. Pengertian Perencanaan
Menurut Heckert 1996: 12 perencanaan adalah menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan
tujuan perusahaan, baik jangka panjang, menganalisa, merevisi bila perlu, mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan
sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok. Menurut Supriyono 2000: 213 perencanaan adalah mengkoordinasi
semua penyusun dan pemeliharaan secara strategi sampai rencana kegiatan, baik jangka pendek dalam bentuk anggaran induk maupun jangka panjang
dalam bentuk program. Mengintegrasi rencana-rencana tersebut melalui saluran-saluran manajemen yang mempunyai wewenang mengotorisasi,
menyelaraskan rencana tersebut dan mengadakan revisi yang diperlukan, serta menentukan sistem dan prosedur penyusunan dan pemeliharaan rencana.
2.2.3.2. Pengertian Pelaporan
Menurut Heckert 1996: 12 pelaporan adalah menyusun, menganalisa dan menginterpretasikan hasil-hasil keuangan yang digunakan untuk
manajemen dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data dalam hubungannya dengan tujuan perusahaan untuk tujuan satuan organisasinya :
menyiapkan dan menyampaikan berkas-berkas laporan ekstern yang diperlukan untuk memenuhi permintaan instansi pemerintah, para pemegang
saham, institusi keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum. Menurut Supriyono 2000: 212 pelaporan adalah menyusun,
menganalisis, dan menginterpretasikan laporan keuangan intern dan tahunan dalam bentuk realisasi dan proyeksi untuk dipakai oleh manajemen dan
menyatukan laporan-laporan yang diperlukan pihak eksternal.
2.2.3.3. Pengertian Monitoring Pengawasan
Menurut Halsey 1978: 16, pengawasan adalah memilih orang yang tepat untuk setiap pekerjaan, menimbulkan minat terhadap pekerjaannya pada
tiap-tiap orang dan mengajarkan bagaimana harus melakukan pekerjaannya, mengukur dan menilai hasil kerjanya untuk mendapat keyakinan apakah
pelajaran itu telah dipahami dengan wajar, mengadakan koreksi-koreksi bilamana perlu dan memindahkan orang kepada pekerjaan yang lebih sesuai
atau memberhentikan mereka yang ternyata tidak dapat bekerja dengan baik, memuji bila dia selayaknya mendapat pujian dan memberi kerjasama yang
erat dengan teman-teman sekerjanya, semua itu dilakukan secara adil, sabar,
dan tenggeng-menenggang sehingga setiap orang akan menjalankan pekerjaannya dengan mahir, teliti, cerdas, bersemangat dan sempurna.
Maka dari itu pengawasan dapat didefinisikan juga sebagai proses dimana kerjasama tingkat manajer memastikan bahwa tingkat manajer
menengah melakukan sasaran strateginya pada organisasi, atau dengan kata lain pengaturan kebiasaan dalam organisasi.
2.2.3.4. Teori yang Melandasi Hubungan antara Sistem Kontrol Akuntansi dengan Kinerja Perusahaan