Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. Sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias Gujarati, 1995 : 152.

3.5.1. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi hubungan yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan observasi yang tersusun dalam rangkaian waktu atau rangkaian ruang. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Identifikasi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat dari table Watson dengan jumlah variable bebas k dan jumlah data n sehingga dL dan dU dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada atau tidaknya korelasi Gujarati, 1995 : 201. Rumus : d =         N t t N t t t t e e e 1 2 1 2 2 1 Keterangan : d = Nilai Durbin Watson e t = residual pada waktu ke-t e t-1 = residual pada waktu ke-t-1 dL 4-dU 4-dL 4 Tidak ada autokorelasi positif dan tidak autokorelasi negatif Daerah keragu-raguan Daerah keragu-raguan d U Ada autokorelasi negatif C Ada autokorelasi positif Gambar 3.1 : Distribusi daerah keputusan Autokorelasi

3.5.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan 2 variance inflation factor VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan VIF lebih dari 10 atau dengan kata lain model regresi bebas dari multikolinearitas jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 Imam Ghozali, 2005: 91.

3.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengaman yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2005:105. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Pengujian rank korelasi dari Spearman didefinisikan sebagai berikut Gujarati, 1995 : 188 r s = 1 – 6         1 2 2 N N d i Dimana : d i = Perbedaan dalam rank untuk dua dari individual atau fenomena ke i N = Banyaknya individual atau fenomena yang dirank

3.6. Analisa Regresi Linier Berganda