Semiotika dan Semiologi Komunikasi

masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola perilaku yang memenuhi syarat untuk disebut “agama” religious. Banyak dari apa yang berjudul “agama” termasuk superstruktur agama mengandung tipe-tipe simbol, citra, kepercayaan, dan nilai-nilai spesifik dengan mana makhluk manusia menginterpretasikan eksistensi mereka.

2.1.4. Semiotika dan Semiologi Komunikasi

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai berarti bahwa obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana obyek-obyek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusikan sistem terstruktur dari tanda Kurniawan dalam Sobur, 2004:15. Kata “semiotika” sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda”, atau seme yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika sendiri berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, atau politika. Bagi seseorang yang tertarik dengan semiotik, maka tugas utamanya adalah mengamati observasi terhadap fenomena-gejala di sekelilingnya melalui berbagai tanda yang dilihatnya. Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria seperti : nama sebutan, peran, fungsi, tujuan, keinginan. Menurut Littlejohn 1996:64 dalam Sobur 2001:15 tanda-tanda signs adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dengan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika seperti kata Lechte 2001:191 adalah teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasnya lagi, semiotika adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana tanda-tanda dan berdasarkan pada sign system code Segers,2004:4. Hjelmslev dalam Christomy,2001:7 mendefinisikan tanda sebagai suatu keterhubungan antara wahana ekspresi expression plan dan wahana isi content plan. Charles Morris menyebut semiosis sebagai suatu “proses tanda” yaitu proses ketika sesuatu merupakan tanda bagi beberapa organisme. Sedangkan menurut pendapat Eco 1979, semiotika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk : “Menaruh perhatian pada apapun yang dapat dinyatakan sebagai tanda. Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain tersebut tidak perlu ada, atau tanda itu secara nyata ada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin yang mempelajari apapun yang bisa digunakan untuk menyatakan suatu kebohongan, sebaliknya, tidak bisa digunakan untuk mengatakan kebenaran” Berger dalam Sobur, 2004:18. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna ialah hubungan antara suatu objek atau ide dan suatu tanda Littlejohn, 1996. Jika diterapkan dalam tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata kalimat, tidak memiliki arti pada dirinya sendiri. Tanda-tanda itu hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan pembacanya. Pembaca itulah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan sesuai dengan konvensi dalam sistem bahasa yang bersangkutan. Sebuah teks, baik itu lirik lagu, surat cinta, novel, cerpen, puisi, komik, semua hal itu mungkin menjadi “tanda” dapat dilihat dalam aktifitas penanda : yaitu suatu proses signifikasi yang menggunakan tanda yang menghubungkan objek dan interpretasi. Menurut Jacobson 1963 dalam Sobur 2004:15 kajian semiotika sampai sekarang telah dibedakan menjadi dua semiotika, yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi : 1. Semiotika komunikasi yang dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce lebih menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan hal yang dibicarakan. 2. Semiotika signifikasi yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri dan makna adalah hubungan objek atau ide dan suatu tanda.

2.1.5. Islami

Dokumen yang terkait

Respon siswa Man 4 Jakarta SElatan terhadap pesan dalam lirik lagu Tomat (tobat maksiat) wali

1 12 91

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali

2 23 128

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALBUM RELIGI Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Lirik Lagu Group Band Wali Dalam Album Religi “Ingat Solawat”.

0 2 11

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI “ INGAT SHALAWAT “ Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Lirik Lagu Group Band Wali Dalam Album Religi “Ingat Solawat”.

0 0 18

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU RELIGI KARYA WALI BAND Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Wali Band (Album Ingat Sholawat).

1 1 15

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Wali Band (Album Ingat Sholawat).

1 3 15

REPRESENTASI”SENSUALITAS”DALAM LIRIK LAGU ”BIBIR “ OLEH SAMANTHA BAND (Studi Semiologi Tentang Represenatasi ”Sensualitas”Pada Lirik Lagu”Bibir” Oleh Samantha Band).

1 15 66

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI).

0 5 64

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI)

0 0 15

REPRESENTASI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “TOMAT (TOBAT MAKSIAT)” PADA ALBUM INGAT SHOLAWAT KARYA WALI BAND (Studi Semiologi Representasi Dakwah Dalam Lirik Lagu “Tomat (Tobat Maksiat)” Karya Wali Band)

0 0 23