Lagu “Tomat Tobat Maksiat” Representasi

paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.

2.1.7. Lagu “Tomat Tobat Maksiat”

Untuk kesekian kalinya Wali kembali membuat kejutan. Mereka mengeluarkan sebuah album religi. Dengan musik yang ringan, menggoda dan pesan yang kuat walaupun di ungkapkan dengan santai, Faank vokal, Apoy gitar, Tomi drum, Ovie keyboard synt, dan Nunu bass menampilkan lagu-lagu dalam album religi mereka dengan kesan yang lebih ringan dibandingkan dengan album religi pada umumnya yang berkesan berat. Salah satu lagu yang terdapat dalam album religi tersebut adalah Tomat Tobat Maksiat. Seperti lagu Wali yang berjudul “Cari Jodoh”, lagu Tomat juga diselipkan dengan tema komedi tetapi tetap mempunyai makna dan pesan yang kuat. Mengajak kaum muda untuk menyambut bulan Ramadhan dengan baik dan benar tapi tidak berkesan menggurui atau mendoktrin. Serta lirik dan chord lagu yang ringan dan santai dengan aransemen musik yang mudah dicerna. Pada lagu ini mempunyai makna sebuah ajakan dengan nuansa ringan berunsur ke dakwah’an dan mengajak umat Islam khususnya untuk bertobat dan menjauhi maksiat serta kembali ke jalan yang benar karena kita harus ingat akan adanya siksa di akhirat. Kebanyakan orang merasa, itu suatu suasana hiburan yang baik, karena seseorang begitu mudah mempromosikan hal-hal dunia yang kebanyakannya berunsur dosa ke dalam masyarakat, tetapi orang yang sama juga di waktu lainnya mengajak manusia di dalam masyarakat yang sama untuk mengingat Tuhan, Rasul-Nya serta hari Akhirat. Selain itu, juga mengingatkan seseorang untuk menilai diri sendiri akan apa teguran atau nasihat yang disampaikan melalui lirik lagu tersebut serta dapat merubah diri untuk menjadi lebih baik agar senantiasa sadar akan kelemahan diri sendiri dan berusaha mengubahnya. Serta bagi orang-orang yang belum mengenal Islam bisa memahami jika agama Islam mengajarkan kebaikan bukan malah mengajarkan kemudharatan.

2.1.8. Representasi

Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang kongkret. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui penandaan yang tersedia : dialog, tulisan, video, film, fotografi, dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui bahasa. http:kunci.or.idesainws04representasi.htm Menurut Stuart Hall 1977, representasi adalah salah satu praktek penting yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat luas, kebudayaan menyangkut “pengalaman berbagi”. Sedangkan dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia-manusia yang ada di suatu tempat membagi pengalaman yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam “bahasa” yang sama, dan saling berbagi konsep-konsep yang sama. Menurut Stuart Hall, ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada di kepala kita masing-masing peta konseptual. Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide tentang sesuatu dengan tanda dan simbol-simbol tertentu. Proses pertama memungkinkan kita untuk memaknai dunia dengan mengkontruksi seperangkat rantai korespondensi antara sesuatu dengan sistem ‘peta konseptual’ kita. Dalam proses kedua, kita mengkontruksi seperangkat rantai korespondensi antara ‘peta konseptual’ dengan bahasa atau simbol yang berfungsi merepresentasikan konsep-konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara ‘sesuatu’, ‘peta konseptual’, dan ‘bahasasimbol’ adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang kita namakan representasi. Konsep representasi bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru dan pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah pernah ada. Karena makna sendiri juga tidak pernah tetap, ia selalu berada dalam proses negosiasi dan disesuaikan dengan situasi yang baru. Intinya adalah makna inheren dalam sesuatu di dunia ini, ia selalu dikontruksikan, diproduksi, lewat proses representasi. Ia adalah hasil dari praktek penandaan. Praktek yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu.

2.1.9. Model Semiologi Roland Barthes

Dokumen yang terkait

Respon siswa Man 4 Jakarta SElatan terhadap pesan dalam lirik lagu Tomat (tobat maksiat) wali

1 12 91

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali

2 23 128

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALBUM RELIGI Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Lirik Lagu Group Band Wali Dalam Album Religi “Ingat Solawat”.

0 2 11

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI “ INGAT SHALAWAT “ Aspek Gramatikal Dan Leksikal Pada Lirik Lagu Group Band Wali Dalam Album Religi “Ingat Solawat”.

0 0 18

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU RELIGI KARYA WALI BAND Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Wali Band (Album Ingat Sholawat).

1 1 15

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Wali Band (Album Ingat Sholawat).

1 3 15

REPRESENTASI”SENSUALITAS”DALAM LIRIK LAGU ”BIBIR “ OLEH SAMANTHA BAND (Studi Semiologi Tentang Represenatasi ”Sensualitas”Pada Lirik Lagu”Bibir” Oleh Samantha Band).

1 15 66

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI).

0 5 64

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI)

0 0 15

REPRESENTASI DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “TOMAT (TOBAT MAKSIAT)” PADA ALBUM INGAT SHOLAWAT KARYA WALI BAND (Studi Semiologi Representasi Dakwah Dalam Lirik Lagu “Tomat (Tobat Maksiat)” Karya Wali Band)

0 0 23