Pada lagu ini mempunyai unsur dakwah yang bermakna sebuah ajakan dengan nuansa ringan untuk menjauhi maksiat serta kembali ke jalan yang
benar. Kebanyakan orang merasa, itu suatu suasana hiburan yang baik, karena seseorang begitu mudah mempromosikan hal-hal dunia yang kebanyakannya
berunsur dosa ke dalam masyarakat, tetapi orang yang sama juga di waktu lainnya mengajak manusia di dalam masyarakat yang sama untuk mengingat
Tuhan, Rasul-Nya serta hari Akhirat.
Selain itu pada realitas zaman sekarang, lewat musik siapa saja bisa menyampaikan beragam pesan hingga berdakwah. Karena penyampaian
dakwah tidak akan sampai kepada sasarannya apabila tidak membaur dan mengakomodasi dengan perilaku, kebudayaan, dan keadaan masyarakat.
Singkatnya, apa yang selalu mereka kerjakan dan mereka sukai, di sanalah kita bisa menjadikannya media untuk berdakwah. Keuntungannya, pesan-pesan
Islam akan sampai kepada mereka, tanpa mengganggu kegemaran mereka sekaligus mengalihkan dari hal-hal buruk ke hal yang positif.
http:qultummedia.comKabar-QultumReview-Bukusenandung-cahaya- islam-melalui-pop-religi.html.
Dengan kondisi seperti ini membuat peneliti ingin melakukan penelitian terhadap lirik lagu “Tomat Tobat Maksiat” sebagai objek penelitiannya, yang
pada akhirnya akan diketahui makna pesan di dalam lirik tersebut dengan menggunakan semiologi Roland Barthes.
4.2. Lirik Lagu “Tomat Tobat Maksiat” menurut semiologi Roland Barthes
Salah satu area yang dirambah oleh Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca. Roland Barthes sebagai salah satu seorang pengikut
Saussure membuat model sistematika dalam menganalisa makna dari tanda- tanda. Fokus perhatian Barthes lebih bertujuan pada gagasan tentang signifikasi
dua tahap terhadap tanda two step significations.
Tahap pertama, tanda merupakan hubungan antara signifier dan signified, Barthes menyebutnya sebagai denotasi, yaitu makna paling nyata dari tanda.
Selanjutnya tahap kedua ialah makna konotasi dari tanda, hal ini mengambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari
pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaanya. Dengan kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap suatu objek, sedangkan konotasi adalah
bagaimana cara menggambarkannya Fiske, 1990:72.
Begitupun juga dengan lirik lagu “Tomat Tobat Maksiat” yang mengalami proses signifikasi dua tahap two step significations. Karena dalam lirik lagu
tersebut menggambarkan suatu makna konotatif dari realitas sosial yang terjadi
di dalam masyarakat kita. Bila dijelaskan berdasarkan peta tanda Barthes, maka lirik lagu “Tomat Tobat Maksiat” akan tampak sebagai berikut :
Gambar 4.1. Peta Tanda Roland Barthes Sobur, 2004:69
1. Signifier penanda Semua kata-kata yang
ada di dalam lirik lagu “Tomat Tobat Maksiat”
2. Signified petanda
Konsep makna menurut kamus
bahasa Indonesia dan logika
3. Denotative sign tanda denotative Kata-kata yang maknanya menurut kamus
bahasa Indonesia 4. CONNOTATIVE SIGNIFIER PENANDA
KONOTATIF Kata-kata yang memiliki makna tersembunyi
5. CONNOTATIVE SIGNIFIED PETANDA
KONOTATIF
Konsep baru yang muncul dari pembaca terhadap kata-kata
yang memiliki makna
6. CONNOTATIVE SIGN TANDA KONOTATIF Kata-kata tersebut adalah konsep dari pembaca
Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif 3 terdiri atas penanda 1 dan petanda 2. Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, tanda
denotatif adalah juga penanda konotatif 4. Jadi dalam konteks Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung
kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya Sobur, 2003:69.