dengan generasinya, dan bagaimana musisi menerjemahkan perasaan spiritualnya ke dalam selera yang mereka minati. Memang harusnya semua
musik yang beredar di Indonesia bahkan di dunia, itu membawa kesejukan, kecintaan terhadap sesama, cinta damai, kepedulian dan tidak membuat manusia
lupa diri serta memuja manusia yang dicintainya. Cinta kita setinggi-tingginya hanya untuk Allah SWT www.suara merdeka.com, diakses tanggal 20 Oktober
2005, pukul 14.00. Sedangkan menurut Drs. HM. Basis, Ketua Umum dari Padepokan Spiritual
“Bhakti Nusantara”, musik merupakan bahasa universal yang dapat menyatukan umat. Karena itu, alunan musik yang dipenuhi dengan sinar dan nuansa religius
akan membawa massa terayun-ayun kalbunya dalam dendang mahabatullah dan makrifatullah. Sebab dalam penghayatan musik religius, mata akan selalu
menitikberatkan tetes embun kecintaan kepada Allah SWT www.indomedia.combernas diakses tanggal 06 maret 2006 pukul 15.30.
2.1.2. Lirik Lagu
Lirik lagu dalam musik yang sebagaimana bahasa, dapat menjadi sarana atau media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam
masyarakat. Lirik lagu, dapat pula sebagai sarana untuk sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai. Oleh karena itu, ketika sebuah lirik
lagu diaransir dan diperdengarkan kepada khalayak juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar luasnya keyakinan, nilai-nilai, bahkan prasangka
tertentu Setianingsih, 2003:7-8. Suatu lirik dapat menggambarkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Termasuk realitas sosial yang
menggambarkan masyarakat untuk mengingat Tuhan, Rasul-Nya serta hari Akhirat dengan bertobat dan menjauhi maksiat, dimana mengingatkan
seseorang untuk menilai diri sendiri akan apa teguran atau nasihat yang disampaikan melalui lirik lagu tersebut sehingga menjadi manusia yang lebih
baik dari sebelumnya. Sejalan dengan pendapat Soerjono dalam Rachmawati 2000:1 yang
menyatakan: “Musik berkaitan erat dengan setting sosial kemasyarakatan tempat dia
berada. Musik merupakan gejala khas yang dihasilkan akibat adanya interaksi sosial, dimana dalam interaksi tersebut manusia menggunakan
bahasa sebagai mediumnya. Disinilah kedudukan lirik sangat berperan, sehingga dengan demikian musik tidak hanya bunyi suara belaka, karena
juga menyangkut perilaku manusia sebagai individu maupun kelompok sosial dalam wadah pergaulan hidup dengan wadah bahasa atau lirik sebagai
penunjangnya”.
Berdasarkan kutipan di atas, sebuah lirik lagu dapat berkaitan erat pula dengan situasi sosial dan isu-isu sosial yang sedang berlangsung di dalam masyarakat.
Lirik adalah syair lagu yang sangat penting kedudukannya dalam sebuah lagu. Lagu merupakan sebuah alat penyampaian pesan yang berusaha
disampaikan dari si pencipta lagu kepada khalayaknya. Menurut Wali, lirik lagu yang diciptakan khususnya dalam album Ingat Sholawat tersebut bermuatan
Dakwah, menurutnya dakwah tidak harus dilakukan dengan berceramah. Salah satu bentuknya seperti dengan berkesenian. Teks atau lirik lagu sendiri
didefinisikan oleh Roland Barthes “Bukanlah sebaris kata-kata, melainkan sebuah jaringan yang didapat dari unsur kebudayaan”. Religi dan kesenian
merupakan dua dari 7 tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal, dalam arti bahwa unsur-unsur tersebut pasti bisa didapatkan di semua kebudayaan di
dunia. Penelitian tentang lirik lagu merupakan penelitian tentang makna isi pesan
dari lirik lagu tersebut. Dimana lirik lagu merupakan suatu produk yang salah satu sumbernya adalah dimana situasi sosial. Dimana si pencipta lagu berada di
dalamnya, kemudian merefleksikannya dalam sistem tanda berupa lirik lagu.
2.1.3. Simbol Religi