Penelitian Terdahulu KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh pihak lain dapat di pakai dalam pengkajian yang berkaitan dengan program – program untuk tertib lalulintas yang di lakukan oleh Sat Lantas Polwil tabes Surabaya antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ririn Prastyaswati 2006, Jurusan Administrasi Publik FISIP – UPN “Veteran” Jatim, dengan judul “Kualitas Pelayanan Surat Ijin Mengemudi SIM Kendaraan Bermotor Satuan lalu Lintas Kepolisian Resort Gresik”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskresikan dan menginterpretasikan kualitas pelayanan surat izin mengemudi SIM pada kantor Satuan lalu lintas Satlantas polres gresik. Kualitas pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pengguna jasa dalam menerima pelayanan yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang meneliti dengan obyek penelitian yaitu kualitas pelayanan surat ijin mengemudi SIM pada Satlantas Polres Gresik.Hasil dari penelitian pada kantor Sat Lantas Polres Gresik, bahwa kebutuhan kualitas pelayanan SIM mengenai Tangibles bukti langsung meniputi : ruang tunggu, ruang kesehatan, loket pelayanan SIM, ruang ujian teori dan ujian 8 praktek SIM, ruang produksi SIM,ketersediaan informasi dan sarana penunjang lainnya berdasarkan dari sebagaian besar tanggapan pemohon SIM mengatakan sudah baik. Reliability keandalan meliputi : pelayanan pendaftaran, pelayanan pengujian klinik pengemudi,ujian teori dan ujian praktek, pengambilan SIM, sebagian besar tanggapan dari pemohon SIM mnengatakan sudah baik. Responsiveness daya tanggap meliputi : tindakan petugas terhadap keluhan pemohon SIM, kecepatan dalam menangani pemohon SIM dari yang di standarkan selama 60 menit, namun dapat direalisasikan menjadi 40 menit, dan pelayanan yang merata, dari hasil penelitian dinyatakan cukup baik. Assurance jaminan meliputi : kredibilitas petugas, dan keamanan lokasi, dari sebagian tanggapan pemohon SIM mengatakan sudah baik. Emphaty empati kepedulian petugas terhadap tiap individu cukup baik. Sedangkan kebutuhan kualitas masih harus diperbaiki adalah ruang kesehatan yang berjarak 100 meter dari Sat lantas sebaiknya diletakkan di dalam area Sat Lantas sehingga memudahkan pemohon SIM yang akan mengikuti tes kesehatan, dan lapangan ujian praktek seharusnya diberi peneduh. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Novario Dicky Luq mansyah 2005, Jurusan Administrasi Publik FISIP- UNIVERSITAS DR. SOETOMO, dengan judul Upaya- upaya sat lantas polres sidoarjo untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan sabuk keselamatan di sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyaraakat untuk menggunakan sabuk pengaman bagi pengguna kendaraaan roda 4 atau lebih yang mempunyai rumah – rumah di mana kegiatan ini di gunakkan untuk mengurangi terjadinya kematian dan luka – luka apabila terjadi kecelakaan. Metode yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif yang meneliti tentang seberapa besar tingkat keasadaran masyarakat dalam memahami akan pentingnya penggunaan sabuk pengaman bagi pengendara kendaraan roda 4 atau lebih yang memiliki rumah – rumah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa satlantas polres sidoarjo dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sabuk keselamatan bagi pengguna kendaraan roda 4 sangatlah baik dengan cara melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk, baliho, lewat radio, brosur, maupun melakukan pendekatan langsung terhadap masyarakat atau dengan cara penyuluhan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah di lakukan seperti yang di jelaskan di atas, terdapat perbedaan dan persamaan antara penelitian yang dilakukan sekarang dengan yang terdahulu, persamaannya adalah sama – sama meneliti tentang program yang di keluarkan oleh Sat Lantas Polwil Tabes dalam mengurangi terjadinya kecelakaan saat berkendara di jalan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bertata tertib lalulintas di jalan,dimana peneliti terdahulu meneliti tentang sosialisasi penggunaan sabuk pengaman safety belt bagi pengendara kendaraan roda 4 yang di lengkapi dengan rumah-rumah yang ada di kota Sidoarjo, dan persamaan lainnya adalah sama-sama bertujuan untuk menekan terjadinya angka kecelakaan di mana dalam melakukan program melaksanakan program ini di lakukan dengan cara sosialisasi lewat media cetak, spanduk, baliho, leaflet dan sosialisasi ke perusahaan-perusahaan dealer-dealer motor. Perbedaanya terdapat pada tempat penelitian di mana penelitian yang terdahulu di lakukan di Polres Sidoarjo dan peneliti yang sekarang di lakukan di Sat Lantas Polwil Tabes Surabaya dan perbedaan yang lainnya adalah peneliti terdahulu meneliti tentang bagaimana cara mensosialisasikan program safety belt yang dikhususkan bagi pengendara roda 4 yang di sertai dengan rumah-rumah, sedangkan penelti yang sekarang meneliti tentang bagaimana implementasi kebijakan yang dilakukan oleh Sat Lantas Polwil Tabes Surabaya untuk menekan angka kecelakaan namun di khususkan bagi pengendara kendaraan roda 2 dengan prioritas sasaran: melengkapi kendaraan roda 2 dengan spion, lampu sein, lampu rem,kelengkapan kendaraan, menggunakan helm standart, menyalakan lampu meski siang hari, MPU dan roda 2 menggunakan lajur kiri. 2.2. Landasan Teori 2.2. Kebijakan Publik