Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

Pasal 293 1 Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana di maksud dalam pasal 107 ayat 1 di pidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00. 2 Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor di jalan tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari sebagaimana di maksud dalam pasal 107 ayat 2 di pidana dengan pidana kurungan paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp 100.000,00.

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori tentang program santun di jalan yang sesuai dengan undang – undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pada polantas Surabaya maka, kerangka berfikir penelitian ini di tetapkan sebagai berikut: Polantas Surabaya merupakan bagian dari unit Polwil tabes Surabaya dalam melaksanakan tugas di bidang lalu lintas dan dalam melakukan tugasnya Polantas Surabaya harus mampu menjaga tata tertib lalu lintas dengan terus berkampanye dan mensosialisasikan mengenai tata cara santun di jalan bagi pengendara roda 2 agar dapat mengurangi terjadinya pelanggaran – pelanggaran dalam bertata tertib lalu lintas serta mngurangi terjadinya kecelakaan yang dapat mnyebabkan luka – luka, cacat bahkan kematian, dan hal itu sesuai dengan undang – undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan dari dasar hukum itulah di harapkan masyarakat mampu memahami dan menerapkan semua peraturan mengenai tata cara berlalu lintas yang baik agar pelanggaran – pelanggaran dalam berlalu lintas itupun menurun, serta mengurangi terjadinya kecelakaan, dan dari uraian tersebut di atas dapat di peroleh atau di gambarkan sebagai berikut: Gambar 1 : Kerangka Berfikir Tahap Sosialisasi Menekan terjadinya kecelakaan Tahap implementasi Juklak implementasi program safety riding Satlantas Polwiltabes Surabaya  ST Kapolda Jatim No. Pol.: ST899IX2005Dit Lantas tanggal 9 september 2005 tentang, tentang pelaksanaan program kampanye safety riding. Sumber : Teori yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Untuk memperoleh metode yang tepat dalam penelitian maka tergantung dari maksud dan tujuan penelitian. Karena penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain maka penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif Kualitatif, penulis bermaksud memperoleh gambaran yang mendalam tentang bagaimana implementasi yang dilakukan polantas untuk menekan angka kecelakaan bagi pengguna kendaraan roda 2 melalui program safety riding di kota surabaya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan oleh dalam bukunya “metodologi penelitian Kualitatif” Milles dan Huberman 1992:15. Penelitian kualitatif merupakan data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan merupakan angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dengan aneka macam cara observasi, wawancara, intisari, dokumentasi, pita rekaman, yang biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan. Milles dan Huberman 1992:12. Mendefinisikan data kualitatif sebagai sumber dari deskriptif yang luas dan berlandaskan kokoh serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat 41