Analisis Index Desentralisasi Fiskal

3. Rasio Sumbangan Daeerah SD TPD SD c . X 100 Dari indeks ini dapat dilihat seberapa besar daerah dapat memenuhi penerimaannya. Penerimaan daerah terdiri atas 5 pos yaitu Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, Bagian Pendapatan Asli Daerah, Bagian Dana Perimbangan, Bagian Pinjaman Pemerintah Daerah, dan lain – lain penerimaan yang sah.

4.3.1. Analisis Index Desentralisasi Fiskal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan indeks kemandirian maka dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli Dearah di kabupaten Jombang mengalami penurunan dari Rasio Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Pendapatan Daerah TPD ke Rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP terhadap Total Pendapatan Daerah TPD sehingga pada tahun 2002 hingga 2007 mengalami kemandirian didalam pelaksanaan pembangunan dengan menggunakan Pendapatan Asli Daerah hal ini dapat dilihat pada perkembangan PAD dalam jangka waktu 2002 hingga 2007 yang mengalami peningkatan baik di pajak, retribusi, DAU, DAK maupun lain – lain pendapatan yang sah. Hal ini dapat dilihat pada tabel keuangan daerah di Kabupaten Jombang sebagai berikut :

2. Rasio PAD Pendapatan Asli Daerah

Daerah Kabupaten Jombang Hasil perhitungan Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Penerimaan Daerah TPD dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4 : Rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Penerimaan Daerah di kabupaten Jombang dari tahun 2002-2007 Tahun Rasio PAD terhadap TPD Proporsi PAD Total Penerimaan Derah Dalam Rata-rata 2002 611 . 300 . 354 701 . 097 . 45 = 0,127 12.7 2003 308 . 639 . 444 759 . 144 . 70 = 0,158 15.8 2004 775 . 319 . 416 969 . 534 . 44 = 0,107 10.7 2005 961 . 995 . 443 313 . 990 . 48 = 0,110 11 2006 897 . 281 . 509 160 . 144 . 42 = 0,083 8.3 2007 240 . 228 . 673 329 . 170 . 68 = 0,101 10.1 11. 43 Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada masa otonomi daerah, yaitu pada tahun anggaran 2002 sampai 2007, rata-rata prosentase PAD terhadap TPD sebesar 0,114 per tahun anggaran. anggaran tahun 2002 ke 2003 mengalami peningkatan yang pada tahun 2002 0,127 menjadi 0,158 di tahun 2003. Tetapi pada tahun 2004 anggaran pendapatan asli daerah Kabupaten Jombang mengalami penurunan yang semula dari 0,158 menjadi 0,107 dan naik kembali pada tahun berikutnya yaitu tahun 2005 menjadi 0,110. Pada tahun 2006 PAD kabupaten Jombang mengalami penurun kembali yaitu menjadi 0,083 dan pada tahun 2007 PAD mengalami kenaikan menjadi 0,101. Jadi dapat disimpulkan bahwa desentralisasi fiskal tingkat kemandirian daerah yang dilihat dari Rasio PAD terhadap TPD pada masa anggaran 2002 sampai 2007, tingkat desentralisasi fiskalnya menguat atau bisa disebut menuju mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu , pemerintah daerah sudah mengurangi ketergantungannya pada pemerintah pusat.

2. Rasio BHPBP Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

Daerah Kabupaten Jombang Hasil perhitungan BHPBP Bagi Hasil PAjak dan Bukan pajak terhadap Total Penerimaan Daerah TPD dapat dilihat dalam tabel halaman 58 berikut. Pada tabel index desentralisasi fiskal BHPBP ternyata dari tahun 2002 hingga 2007 mengalami fluktuatif, penurunan terjadi pada tahun 2003 yaitu 0,003 tahun 2004 , 2005 dan tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 0,005 tetapi pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 0,004 hal ini menunjukkan bahwa index desentralisasi fiskal BHPBP secara keseluruhan penurunan hal ini menunjukan di kabupaten Jombang mengalami kemajuan dalam kemandirian daerah. Pada saat tahun 2002 sampai 2005 BHPBP mengalami penurunan ini disebabkan tidak ada sumber daya alam di Kabupaten Jombang yang dapat di andalkan sebagai sumber penerimaan daerah, padahal penerimaan daerah pada Bagi Hasil Bukan Pajak memiliki potensi sumber daya alam yang cukup untuk menambahkan pendapatan daerah. Tabel 5 : Rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak terhadap Total Penerimaan Daerah di Kabupaten Jombang dari tahun 2002-2007 Tahun Rasio BHPBP terhadap TPD Prosentase BHPBP terhadap TPD Rata-rata 2002 611 . 300 . 354 436 . 406 . 28 = 0,080 8 2003 308 . 639 . 444 993 . 280 . 35 = 0,079 7, 9 2004 775 . 319 . 416 074 . 987 . 26 = 0,064 6,4 2005 961 . 995 . 443 137 . 989 . 28 = 0,065 6,5 2006 897 . 281 . 509 701 . 287 . 22 = 0,043 4,3 2007 240 . 228 . 673 616 . 192 . 33 = 0,049 4,9 6,33 Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Pada tahun 2007 Bagi Hasil Bukan pajak mengalami kenaikan, disini sumber daya alam di Kabupaten Jombang mulai menemukan potensinya dan ikut dalam penambahan dalam penerimaan daerah dilihat dari pengukuran angka dari perhitungan Indeks Desentralisasi Fiskal. Jadi dapat disimpulkan bahwa desentralisasi fiskal tingkat kemandirian daerah yang dilihat dari prosentase BHPBP terhadap TPD pada tahun 2002 sampai 2007 mengalami kenaikan. Dengan kata lain bahwa desentralisasi fiskal tingkat kemandirian menguat menuju daerah mandiri.

3. Rasio SD Sumbangan Daerah

Daerah Kabupaten Jombang Hasil perhitungan SD Sumbangan Daerah terhadap Total Penerimaan Daerah TPD dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 6 : Rasio SD Sumbangan Daerah Terhadap Total Penerimaan Daerah di Kabupaten Jombang dari tahun 2002-2007 Tahun Rasio SD terhadap TPD Prosentase SD terhadap TPD Rata-rata 2002 611 . 300 . 354 330 . 226 . 286 = 0,727 72.7 2003 308 . 639 . 444 530 . 643 . 307 = 0,691 69.1 2004 775 . 319 . 416 407 . 924 . 317 = 0,763 76. 3 2005 961 . 995 . 443 000 . 521 . 332 = 0,748 74. 8 2006 897 . 281 . 509 786 . 762 . 427 = 0,839 83. 9 2007 240 . 228 . 673 000 . 488 . 542 = 0,805 80. 5 76. 21 Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Dari Tabel diatas dapat dilihat rata – rata dari SD Sumbangan Daerah terhadap Total Penerimaan Daerah adalah 0,7621, yaitu pada anggaran tahun 2002 rasio sumbangan daerah mencapai 0,727 tetapi pada tahun 2003 sumbangan daerah turun menjadi 0,691.dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 0,763 ini disebabkan pendanaan dari Kabupaten meningkat dengan tidak didukung dari sumber pendanaan daerah yang berasal dari PAD dan dana bagi hasil kapasitas fiskal. Tetapi pada tahun 2005 menurun kembali menjadi 0,748 dan tahun 2006 anggaran sumbangan daerah meningkat kembali tetapi pada tahun 2007 mengalami penurunan. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio sumbangan daerah terhadap Total Penerimaan Daerah mengalami penurunan. Dan pendapatan dari PAD mulai kembali normal atau sudah menutupi anggaran pada masa 2006. Sehingga dapat dikatakan bahwa derajat desentralisasi fiskal tingkat kemandirian Daerah dari sumbangan daerah terhadap Total penerimaan Daerah menguat. Meski rata-rata sumbangan daerah masih lebih besar dari rasio pendapatan asli daerah. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah mengetahui keberadaan dan kajian analisis dari permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka selanjutnya akan dikemukakan temuan- temuan penelitian yang dapat menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5.1. Kesimpulan

Di daerah Kabupaten Jombang mengalami tingkat menuju kemandirian di dalam pelaksanaan pembangunan dengan menggunakan menggunakan sumber – sumber penerimaan keuangan dari daerah sendiri. Dengan uraian dibawah ini :. 1. Prosentase Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Penerimaan Daerah TPD, pada tahun anggaran 2002 sampai 2007 mengalami perkembangan yang cukup baik meskipun pada tahun 2004 dan 2006 mengalami penurunan. Tetapi di tahun berikutnya yaitu tepatnya pada tahun 2002, 2003, 2005, dan tahun 2007 mengalami peningkatan dengan rata-rata 0,114. Jadi dapat dikatakan desentralisasi fiskal tingkat kemandirian daerah dari Kabupaten Jombang yang dilihat dari prosentase PAD terhadap TPD menguat daerah menuju mandiri. 2. Prosentase Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP terhadap Total Penerimaan Daerah TPD pada tahun anggaran 2002 sampai 2007

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan pendapatan asli Daerah (PAD) kota Tangerang Pada Tahun 2004-2008

1 7 172

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN DAERAH Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Penerimaan Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.

0 0 12

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Pajak Daerah: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon.

0 1 17

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENDAPATAN HASIL DAERAH, BAGI HASIL PAJAK DAN BUKAN, DAN SUMBANGAN DAERAH TERHADAP TOTAL PENERIMAAN DAERAH DENGAN PERHITUNGAN ANGKA INDEKS DESENTRALISASIFISKAL (STUDI KASUS KABUPATEN JOMBANG)

0 0 13

ANALISIS KONTRIBUSI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH

0 0 91

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN (PASIR) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH Studi Kasus di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang

0 0 104