2. Prinsip Kesamaan Equity
Beban pajak harus sesuai dengan kemampuan relatif dari setiap wajib pajak. Perbedaan dalam tingkat penghasilan harus digunakan
sebagai dasar di dalam distribusi beban pajak itu, sehingga bukan beban pajak dalam arti uang yang penting tetapi beban riil dalam arti kepuasan
yang hilang. 3.
Prinsip KecocokanKelayakan Convenience Pajak jangan sampai terlalu menekan di wajib pajak, sehingga
wajib pajak akan dengan suka dan senang hati melakukan pembayaran wajib pajak kepada pemerintah.
4. Prinsip Ekonomi Economy
Pajak Hendaknya menimbulkan kerugian yang minimal dalam arti jangan sampai biaya pemungutannya lebih besar daripada jumlah
penerimaan pajaknya. Smith Cannons masih dilengkapi oleh sarjana lain dengan satu
prinsip lagi yaitu dengan disebut Prinsip Ketepatan Adequate. Pajak hendaknya dipungut secara tepat pada waktunya dan jangan sampai
mempersulit anggaran belanja pemerintah. Suparmoko, 1992 : 97-98
2.2.3. Sumber Pendapatan Negara
Pada umumnya fungsi-fungsi yang bersifat nasional berada di tangan pemerintah pusat, sedang fungsi-fungsi yang bersifat lokal biasanya
diserahkan kepada pemerintah daerah dengan tujuan untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat seperti halnya dengan pendidikan dasar, pembangunan jalan lokal dan sebagainya. Berdasarkan asas desentralisasi,
hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan, perencanaan, pengawasan, maupun pembiayaan kegiatan-kegiatan pemerintah daerah menjadi tugas
dan wewenang pemerintah daerah. Keuangan daerah timbul dengan adanya penyelenggara fungsi-fungsi pemerintah, yang dilaksanakan dalam dua atau
lebih tingkat pemerintahan berdasarkan atas desentralisasi. Dengan demikian, pemerintah perlu memiliki sumber-sumber keuangan agar hal-hal
tersebut diatas dapat diselenggarakan sebaik mungkin. Sebelum dikemukakan mengenai sumber pendapatan daerah, akan
dijelaskan dahulu mengenai pengertian pendapatan daerah pada umumnya. Batasan pengertian pendapatan daerah secara tegas belum ada yang
memutuskan Pembangunan yang merupakan kewajiban pemerintah daerah
dibiayai dari sumber anggaran pendapatan dalam memobilisasikan potensi keuangannya. Apabila penerimaan dari sumber daerah cukup besar maka
berarti pula mengurangi ketergantungan daerah yang bersangkutan terhadap bantuan pusat. Kunarjo, 1992 : 29
Pengertian daerah menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1974 adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah
tertentu, yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Selanjutnya untuk dapat meningkatkan
sumber pendapatan daerah, maka pemerintah daerah harus dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, baik secara pengelolaannya maupun penggunaannya, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Manullang :
bagi kehidupan suatu negara masalah keuangan negara sangat penting. Makin baik keuangan negara, maka makin baik pula kedudukan
pemerintahan dalam negara tersebut. Sebaliknya kalau keuangan suatu negara kacau, maka pemerintah akan menghadapi berbagai macam
kesulitan dan rintangan dalam menyelenggarakan segala kewajiban yang diberikan kepada negara. Demikian juga bagi suatu pemerintah daerah
keuangan merupakan suatu masalah penting bagi daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya.
Pendapatan Asli Daerah merupakan suatu pendapatan yang menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghimpun sumber-
sumber dana untuk membiayai kegiatan, baik rutin maupun pembangunan, jadi pengertian Pendapatan Asli Daerah dapat dikatakan sebagai
pendapatan rutin dari usaha-usaha pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber keuangan daerahnya untuk membiayai tugas dan
tanggung jawabnya. Soehino, 1993 : 150 Keuangan daerah mempunyai posisi yang sangat penting yang perlu
disadari oleh pemerintah. Demikian pula alternatif cara untuk mendapatkan keuangan yang memadai telah pula dipertimbangkan oleh pemerintah. Hal
ini dapat dilihat dari penjelasan resmi Undang-Undang No.22 tahun 1999 sebagai berikut. Agar supaya daerah dapat mengurus rumah tangganya
sendiri dengan sebaik-baiknya, maka daerah perlu diberikan sumber-
sumber pembiayaan yang cukup. Tetapi mengingat bahwa tidak semua sumber pembiayaan dapat diberikan kepada daerah, maka kepada daerah
diwajibkan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri berdasarkan peraturan perunadang-undangan yang berlaku.
Sumber-sumber keuangan daerah diperoleh melalui berbagai cara yaitu:
1. Pemerintah daerah dapat mengumpulkan dana dari pajak daerah yang
telah disetujui oleh pemerintah pusat. 2.
Pemerintah daerah dapat mengambil bagian dalam pendapatan pajak sentral yang dipungut oleh daerah, misalnya sekian persen dari pajak
sentral tersebut. 3.
Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, pasar, bank ataupun pemerintah pusat.
4. Pemerintah daerah dapat menerima bantuan atau subsidi dari pemerintah
pusat. Pendapatan daerah di Indonesia diklasifikasikan sebagai pendapatan
rutin dan pembangunan, klasifikasi ini disesuaikan dengan jenis pembiayaan kegiatan dari pemerintah daerah. Pendapatan rutin juga berasal
dari subsidi pemerintah pusat.
2.2.4. Pendapatan Asli Daerah sebagai Bagian dan Pendapatan Daerah