Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi Operasional adalah penyertaan penelitian tentang arti, batasan, pengertian dan pengukuran variabel dalam operasional berdasarkan teori yang telah ada maupun secara empiris. Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Indeks Pendapatan Asli Daerah Adalah angka indeks dari pembagian antara jumlah Pendapatan Asli Daerah dengan Total Penerimaan Daerah dalam satuan angka indeks 2. Indeks Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Adalah angka indeks dari pembagian antara jumlah Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak dengan Total Penerimaan Daerah dalam satuan angka indeks 3. Indeks Sumbangan Daerah Adalah angka indeks dari pembagian antara jumlah sumbangan daerah dengan Total Penerimaan Daerah dalam satuan angka indeks Kriteria dari ketiga indeks : - Bila Indeks dari PAD makin meningkat berarti daerah tersebut menuju kemandirian fiscal - Bila Indeks dari BHPBP makin meningkat berarti daerah tersebut menuju kemandirian fiskal - Bila Indeks SD semakin turun maka daerah tersebut menuju kemandirian fiskal Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari : a Pajak Daerah b Retribusi Daerah c Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,dan Dibagi dengan Total Penerimaan Daerah yang terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah PAD 2. Dana Perimbangan 3. Pinjaman Daerah 4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Dan dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : IDF TPD PAD .  X 100 Indeks penghitungan Bagi hasil pajak dan bukan pajak yaitu : TPD BHPBP b . X 100 Indeks penghitungan Sumbangan daerah yaitu : TPD SD c . X 100 Keterangan : Dimana IDF = Indeks Desentralisasi Fiscal PAD = Pendapatan Asli Daerah BHPBP = Bagi Hasil Pajak dan Bukan Hasil Pajak untuk Daerah SD = Sumbangan Daerah TPD = Total Penerimaan Daerah a Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, dan bersifat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. c Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan merupakan hasil dari pengelolalan kekayaan yang terpisahkan dari pengelolaan APBD. Jika atas pengelolaan tersebut memperoleh laba, laba tersebut dapat dimasukkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah 1. Pendapatan Asli Daerah PAD Menurut UU No 33 Pasal 1 ayat 18, “Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. 2. Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka presentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Bagi Hasil terdiri dari: a. Bagi hasil pajak, yang meliputi bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB, Pajak Penghasilan PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 . b. Bagi hasil sumber daya alam, yang meliputi sektor kehutanan, pertambangan umum, perikanan, minyak bumi, gas alam, dan panas bumi. 3. Pinjaman Daerah Pinjaman daerah bersumber dari dalam dan luar negeri. Pinjaman daerah dari dalam negeri bersumber dari Pemerintah Pusat, Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, masyarakat dan sumber lainnya. Sedangkan pinjaman dari luar negeri dapat berupa pinjaman bilateral atau pinjaman multilateral. Lain-lain pendapatan daerah yang sah bersumber dari hibah atau penerimaan dari daerah propinsi atau daerah kabupaten kota lainnya. 4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah merupakan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan pendapatan asli Daerah (PAD) kota Tangerang Pada Tahun 2004-2008

1 7 172

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN DAERAH Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Penerimaan Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.

0 0 12

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Pajak Daerah: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon.

0 1 17

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENDAPATAN HASIL DAERAH, BAGI HASIL PAJAK DAN BUKAN, DAN SUMBANGAN DAERAH TERHADAP TOTAL PENERIMAAN DAERAH DENGAN PERHITUNGAN ANGKA INDEKS DESENTRALISASIFISKAL (STUDI KASUS KABUPATEN JOMBANG)

0 0 13

ANALISIS KONTRIBUSI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH

0 0 91

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN (PASIR) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH Studi Kasus di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang

0 0 104