Sumber Penerimaan Pemerintah Landasan Teori 1. Otonomi Daerah

1. Rasio PAD terhadap TPD 2. Rasio BHPBP terhadap TPD 3. Rasio SD terhadap TPD Apabila dari perhitungan angka tersebut meningkat maka derajat desentralisasi nya akan menunjukan daerah tersebut menuju mandiri. Semakin tinggi derajat kemandirian suatu daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut semakin mampu membiayai pengeluarannya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah pusat. Apabila dipadukan dengan derajat desentralisasi fiskal yang digunakan untuk melihat kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah secara keseluruhan, maka akan terlihat kinerja keuangan daerah secara utuh. Landiyanto, 2005 : 7 2.Sentralisasi adalah pemusatan kewenangan politik dan administrasi di tangan Pemerintah Pusat yaitu Presiden dan para Menteri.

2.2.2. Sumber Penerimaan Pemerintah

Peranan pemerintah tersebut dari tahun ke tahun selalu meningkat, makin besar dan banyak kegiatan pemerintah, makin besar pula pengeluaran pemerintah yang bersangkutan. Pemerintah diperlukan didalam setiap sistem perekonomian, tidak hanya untuk menyediakan barang-barang produksi melalui konsumsi, perbaikan distribusi pendapatan, memelihara stabilitas nasional termasuk stabilitas ekonomi serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Law of Ever Increasing State Activity Hukum tentang selalu meningkatnya kegiatan pemerintah yaitu pengeluaran pemerintah itu selalu meningkat dari tahun ke tahun baik secara absolute maupun relatif dalam perbandingannya dengan pendapatan nasional yang disebabkan oleh adanya perkembangan sosial, karena perkembangan industri. Semakin meningkat pengeluaran pemerintah tersebut oleh Adolph Wogner Suparmoko,1992 : 24. Jadi yang makin meningkat tersebut adalah kegiatan dan kebutuhan pemerintah atau negara yang mempunyai kaitan dengan tugas dan fungsi pemerintah, penggunaan sumber daya ekonomi oleh pemerintah termasuk pengeluaran pemeintah. Peningkatan kegiatan pemerintah tersebut disebabkan beberapa faktor: 1. Pemerintah dalam pembangunan ekonomi semakin terlihat karena pemerintah bertindak sebagai penggerak dan pelopor ekonomi. 2. Peranan pemerintah sering kali mengakibatkan adanya ketidakefisienan, pemborosan, biokrasi, sehingga pengeluaran pemerintah semakin meningkat. 3. Berkembangnya demokrasi memerlukan biaya yang besar, terutama untuk mengadakan musyawarah, pemungutan suara, rapat dan sebagainya. Pemerintah yang bertindak karena pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk menjaga kepentingan umum atau individu dalam masyarakat. 4. Adanya urbanisasi yang perlu dilayani pemerintah dalam hal penyediaan tempat tinggal, lapangan pekerjaan, keamanan, kesehatan, kebutuhan listrik, air minum dan sebagainya. Urbanisasi terjadi bersama sama dengan perkembangan ekonomi dan industrialisasi. 5. Peningkatan tingkat penghasilan meyebabkan kebutuhan akan konsumsi barang-barang maupun jasa-jasa akan meningkat. Dan barang-barang serta jasa yang tidak dapat diusahakan oleh swasta harus disediakan oleh pemerintah. 6. Program kesejahteraan masyarakat seperti program panti asuhan, rumah jompo dan sebagainya. Suparmoko, 1992 : 26-32 Semakin meningkatnya kegiatan pemerintah, maka sebagai konsekuensinya diperlukan pembiayaan atau pengeluaran yang tidak sedikit jumlahnya, sesuai dengan semakin meluasnya kegiatan pemerintah. Supaya biaya bagi pengeluaran pemerintah tersebut dapat dipenuhi, maka pemerintah memerlukan penerimaan. Sumber penerimaan pemerintah dapat berupa: a Pajak Pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah yang dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa yang secara langsung dapat ditunjuk. Contohnya : pajak kendaraan bermotor, pajak penjualan dan sebagainya. b Retribusi Retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan antara balas jasa yang langsung diterima dengan adanya pembayaran retribusi tersebut. Contohnya : uang kuliah, uang langganan air minum, uang langganan listrik dan sebagainya. c Penerimaan perusahaan-perusahaan negara Penerimaan yang berasal dari sumber ini merupakan penerimaan- penerimaan pemerintah dari hasil penjualan harga barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan negara. d. Denda-denda dan perampasan yang dijalankan oleh pemerintahan e. Undian Negara Undian negara pemerintah akan mendapatkan dana yaitu perbedaan antara jumlah penerimaan dari lembaran surat undian yang dapat dijual sesuai dengan semua pengeluarannya, termasuk hadiah kepada pemenangnya. f.. Percetakan uang kertas g. Sumbangan masyarakat untuk jasa-jasa yang diberikan oleh pemerintah, seperti pembayaran biaya-biaya perijinan licensi, tol atau pungutan sumbangan pada jalan raya tertentu. h. Pinjaman i. Hadiah Sumber dana jenis ini dapat terjadi seperti pemerintah pusat memberikan hadiah kepada pemda, atau dari swasta dari kepada pemerintah, atau dari pemerintah suatu negara ke negara lain. Suparmoko, 1992 : 94-95 Semua sumber penerimaan pemerintah tersebut, pajak merupakan sumber penerimaan yang terbesar. Pajak di samping sebagai sumber pendapatan negara yang utama juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan swasta dalam perekonomian fungsi pengatur. Anggaran pajak digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah, terutama kegiatan rutin. Pajak dalam fungsinya sebagai pengatur dimaksudkan untuk mengatur perekonomian guna menuju pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, mengadakan retribusi pendapatan serta stabilitas ekonomi. Karena sebagian besar kegiatan pemerintah dibiayai oleh penerimaan dari pajak berarti ada masalah penggunaan pajak kepada wajib pajak. Prinsip-prinsip penggunaan pajak yang baik Smith Cannons menurut Adam Smith yaitu: 1. Prinsip Kepastian Certainty Pajak hendaknya tegas, jelas dan pasti setiap wajib pajak, sehingga mudah dimengerti oleh mereka dan juga akan memudahkan administrasi pemerintah sendiri. 2. Prinsip Kesamaan Equity Beban pajak harus sesuai dengan kemampuan relatif dari setiap wajib pajak. Perbedaan dalam tingkat penghasilan harus digunakan sebagai dasar di dalam distribusi beban pajak itu, sehingga bukan beban pajak dalam arti uang yang penting tetapi beban riil dalam arti kepuasan yang hilang. 3. Prinsip KecocokanKelayakan Convenience Pajak jangan sampai terlalu menekan di wajib pajak, sehingga wajib pajak akan dengan suka dan senang hati melakukan pembayaran wajib pajak kepada pemerintah. 4. Prinsip Ekonomi Economy Pajak Hendaknya menimbulkan kerugian yang minimal dalam arti jangan sampai biaya pemungutannya lebih besar daripada jumlah penerimaan pajaknya. Smith Cannons masih dilengkapi oleh sarjana lain dengan satu prinsip lagi yaitu dengan disebut Prinsip Ketepatan Adequate. Pajak hendaknya dipungut secara tepat pada waktunya dan jangan sampai mempersulit anggaran belanja pemerintah. Suparmoko, 1992 : 97-98

2.2.3. Sumber Pendapatan Negara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten di Provinsi Aceh

10 116 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan pendapatan asli Daerah (PAD) kota Tangerang Pada Tahun 2004-2008

1 7 172

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN DAERAH Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Penerimaan Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.

0 0 12

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Pajak Daerah: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon.

0 1 17

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENDAPATAN HASIL DAERAH, BAGI HASIL PAJAK DAN BUKAN, DAN SUMBANGAN DAERAH TERHADAP TOTAL PENERIMAAN DAERAH DENGAN PERHITUNGAN ANGKA INDEKS DESENTRALISASIFISKAL (STUDI KASUS KABUPATEN JOMBANG)

0 0 13

ANALISIS KONTRIBUSI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH

0 0 91

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN (PASIR) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH Studi Kasus di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang

0 0 104