37
m. Diangkat kertas saring, dan dimasukkan ke dalam desikator.
n. Didiamkan hingga suhu berkurang.
o. Ditimbang kertas saring dengan neraca analitik.
p. Dicatat hasilnya.
3.2.4. Analisa Warna
Warna atau whiteness adalah derajat putih tapioka.
Prosedur :
a. Dihidupkan alat kett electric laboratory.
b. Dimasukkan bahan standar lalu ditentukan derajatnya 86,3.
c. Diganti bahan standar dengan sampel tepung tapioka, kemudian dimasukkan kedalam wadah sampel.
d. Dibaca angka yang ada pada layar alat.
e. Dicatat hasil derajat yang tertera pada layar kett electric laboratory.
3.2.5. Analisa Hasil Masak Tepung Tapioka
Pengertian dimasak dalam metode ini adalah adanya proses memasak tepung tapioka yang ditambahkan air mendidih dan diolah menjadi bentuk adonan.
Universitas Sumatera Utara
38
Prosedur :
a. Ditimbang tepung tapioka sebanyak 25 gr dengan menggunakan neraca analitik.
b. Dimasukkan ke dalam mangkok yang bebas dari air.
c. Dipanaskan aquadest sampai mendidih.
d. Diukur sebanyak 17,5 ml dengan menggunakan gelas ukur.
e. Dimasukkan ke dalam beaker glass.
f. Dipanaskan kembali air yang berada di dalam beaker glass hingga mendidih.
g. Dimasukkan kedalam mangkok yang berisi tepung tapioka.
h. Dicampurkan sampai terbentuk adonan kenyal tepung tapioka.
i. Dicetak dengan menggunakan cetakan bulat.
j. Dimasukkan ke dalam air yang mendidih.
k. Dihidupkan stop watch yang sudah diatur waktunya selama 2 menit.
l. Dimasak adonan tepung tapioka, kemudian diangkat dengan menggunakan centong plastik.
m. Dikemas dengan membungkusnya menggunakan plastik cling wrap.
n. Diamati warna yang terlihat pada hasil masakan tepung tapioka tersebut.
Universitas Sumatera Utara
39
o. Diamati tekstur hasil masak.
3.2.6. Analisa Sulfida SO₂
Sulfida atau belerang adalah banyaknya kadar sulfur atau belerang dalam tapioka.
Prosedur :
Analisa untuk larutan blanko :
a. Diukur 100 ml larutan blanko dengan menggunakan gelas ukur.
b. Ditambahkan 3 tetes indikator amilum 1 .
c. Dititrasi dengan larutan standar iodin 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi kebiruan.
d. Dicatat volume larutan standar iodin 0,01 N yang terpakai.
Analisa untuk sampel :
a. Ditimbang sampel sebanyak 15 g dengan menggunakan neraca analitik.
b. Diukur aquadest sebanyak 150 ml dengan menggunakan gelas ukur.
c. Ditambahkan aquadest.
d. Diaduk hingga rata dengan spatula.
e. Disaring dengan menggunakan kertas saring whatman No. 42.
Universitas Sumatera Utara
40
f. Diukur filtrat sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur.
g. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
h. Ditambahkan indikator amilum 1 sebanyak 3 tetes.
i. Dititrasi dengan larutan standar iodin 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari putih menjadi kebiruan.
j. Dicatat volume larutan standar iodin 0,01 N yang terpakai.
k. Dihitung kadar SO .
3.2.7. Analisa Kekentalan