7
atas  500  mmtahun.  Namun  demikian,  singkong  dapat  tumbuh  pada  ketinggian 2.000 m dpl atau di daerah sub-tropika dengan suhu rata-rata 16°C, di ketinggian
tempat  sampai  300  m  dpl  tanaman  singkong  dapat  menghasilkan  umbi  dengan baik, tetapi tidak dapat berbunga. Namun di ketinggian tempat 800 m dpl tanaman
singkong dapat menghasilkan bunga dan biji Prihandana, dkk, 2007. Perlu  diketahui  bahwa  meskipun  singkong  diperkirakan  dari  Brazilia,
namun  dapat  tumbuh  dan  populer  di  Indonesia.  Karena  tanaman  ini  memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman lainnya karena :
a. Singkong dapat tumbuh pada lahan kering dan kurang subur. b. Daya tahan terhadap penyakit umumnya relatif tinggi.
c.  Masa  panennya  tidak  diburu  waktu,  sehingga  dapat  diolah  menjadi  beragam makanan utama maupun makanan ringan.
d.  Selain  itu  singkong  adalah  penghasil  kalori  yang  efisien.  Artinya  tanaman singkong  mempunyai  kemampuan  dalam  menghasilkan  kalori  yang  produktif
dan efisien di daerah tropis Rismayani, 2007.
2.1.1. Komposisi Kimia Singkong
Umbi  dari  singkong  mengandung  pati  85  bahkan  lebih.  Kandungan  gulanya 20 dari seluruh bagiannya. Rata-rata kadar proteinnya 1,25, lemaknya 0,29,
dan abunya 1,43. Kadar kalsium yang dimilikinya sebesar 0,12, fosfor 0,16, sodium  0,06,  dan  magnesium  0,37.  Kandungan  air  dalam  singkong  kurang
lebih  sebesar  65  dan  sisanya  zat  kering.  Di  antara  persentase  tersebut,  bahan
Universitas Sumatera Utara
8
ekstrak  tanpa  nitrogennya  sebesar  30,84.  Susunan  zat-zat  dalam  singkong  tiap 100 g dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Singkong Nama Zat
Jumlah Protein
Karbohidrat Lemak
Vitamin A Vitamin B
Vitamin C Serat Kasar
1 g 30 g
0,3 g -
10-100 g 20 g
1-3 g Sumber : Purnamawati, 2006
Bukan  hanya  umbinya  yang  bergizi,  tiap  100  g  daun  singkong mengandung  8,3  protein  yang  dapat  dicerna  dan  45,5  berat  totalnya
mengandung  bahan  kering  yang  dapat  dicerna.  Daun  muda  singkong    juga diyakini mengandung vitamin A. Namun, kita perlu hati-hati dalam memilih daun
singkong  untuk  sayur.  Daun  singkong  yang  berumur  lebih  dari  lima  bulan mengandung  7,59  mg  zat  racun  asam  sianida  HCN  dalam  setiap  100  g.  HCN
dapat  menyebabkan  manusia  dan  hewan  ternak  keracunan.  Oleh  karena  itu, mengambil daun singkong untuk sayur sebaiknya sebelum mencapai umur 5 bulan
saat kadar HCN-nya masih rendah Purnamawati, 2006.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.2.Perubahan Komposisi Singkong Selama Penyimpanan
Singkong  yang digunakan pada pembuatan tepung tapioka adalah singkong  yang berkualitas  baik,  singkong  hasil  panen  yang  baru  saja  dipasok  langsung
diproduksi  menjadi  tepung  tapioka.  Beberapa  perubahan  komposisi  kimia singkong,  jika  dilakukan  penyimpanan  terlebih  dahulu  sebelum  diproduksi
menjadi tepung tapioka, sebagai berikut : a. Perubahan Karbohidrat
Perubahan-perubahan berikut dapat terjadi pada komponen karbohidrat selama penyimpanan :
1 Hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase.
2 Kurangnya gula karena pernafasan.
3 Terbentuknya bau asam dan bau apek dari karbohidrat karena kegiatan
mikroorganisme. 4
Reaksi kecoklatan bukan karena enzim non-enzymic browning.
b. Perubahan dalam Protein Selama penyimpanan nitrogen total sebagian besar tidak mengalami perubahan,
akan  tetapi  nitrogen  dari  protein  sedikit  menurun.  Jumlah  total  asam  amino bebas  menunjukkan  perubahan  yang  berarti  hanya  bila  tingkat  kerusakan
meningkat lebih lanjut akibat dari kegiatan proteolitik. c. Perubahan Lemak
Dua  macam  kerusakan  lemak  mungkin  terjadi  selama  penyimpanan  biji,  yaitu perubahan  hidrolitik  dan  oksidatif.  Sementara  biji  mengandung  antioksidan
yang  cukup  efektif,  perubahan  hidrolitik  sebagai  akibat  kegiatan  enzim  lipase
Universitas Sumatera Utara
10
akan  dipercepat  oleh  suhu  dan  kadar  air  yang  tinggi.  Kerusakan  hidrolitik lemak  juga  dipengaruhi  oleh  jamur  karena  aktivitas  lipolitiknya  yang  tinggi
Buckle, dkk, 2007.
2.2. Air Yang Digunakan pada Proses Produksi