Kriteria Kimiawi dan Fisik

12

2.2.1.1. Kriteria Kimiawi dan Fisik

Analisa kimiawi dalam pengujian persediaan air sangat berguna dalam banyak hal. Sehubungan dengan persediaan air, perhatian ditunjukkan pada pencarian dan perkiraan adanya bahan-bahan kimia yang beracun dan beberapa bahan yang dapat menimbulkan kesulitan dalam penyediaan air Buckel, dkk, 2007. Adapun tinjauan secara terperinci terhadap setiap unsur yang tercantum dalam standar persyaratan kualitas air dibawah ini akan memberikan gambaran yang sedikit jelas tentang sifat pengaruh unsur-unsur di dalam air, sumber dari unsur-unsur dan akibat yang dapat ditimbulkan apabila konsentrasi adanya unsur- unsur tersebut dalam air melebihi standart yang telah ditetapkan Sutrisno dan Suciastuti, 2004. 1. Derajat keasaman pH pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan. pH merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi ion . Dalam penyediaan air, pH merupakan satu faktor yang harus dipertimbangkan mengingat bahwa derajat keasaman dari air akan sangat mempengaruhi aktivitas pengolahan yang akan dilakukan, misalnya dalam melakukan koagulasi kimia, desinfeksi, pelunakan air water softening, dan dalam pencegahan korosi Sutrisno dan Suciastuti, 2004. 2. Sulfat SO Ion sulfat adalah salah satu anion yang banyak terdapat pada air alam. Sulfat merupakan sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum karena pengaruh pencucian perut yang bisa terjadi pada manusia apabila ada dalam Universitas Sumatera Utara 13 konsentrasi yang cukup besar. Karena alasan inilah US Public Health Service Standard menyatakan satu batas yang tinggi 250 mgl dalam air yang akan digunakan untuk konsumsi manusia. Sulfat penting dalam penyediaan air untuk umum maupun untuk industri, karena kecenderungan air untuk mengandungnya dalam jumlah yang cukup besar untuk membentuk kerak air yang keras pada ketel dan alat pengubah panas. Sulfat merupakan suatu bahan perlu dipertimbangkan, sebab secara langsung merupakan “tanggung jawab” dalam dua masalah yang serius yang sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas Sutrisno dan Suciastuti, 2004. 3. Sulfida H S Adanya H S maupun dalam air bisa merupakan kelanjutan dari terdapatnya SO dalam air tersebut yang telah direduksi oleh bakteri-bakteri anaerob. H S merupakan gas yang beracun dan berbau busuk, sehingga kehadirannya dalam air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap air tersebut. Selain itu, dalam jumlah besar dapat memperbesar keasaman air sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam Sutrisno dan Suciastuti, 2004.

2.2.1.2. Bahan-bahan beracun