Didit Apriyanto, 2014 Kajian struktur,konteks,dan fungsi pertunjukkan nyanyian
“dambus” serta pelestariannya melalui pelestariannya melalui kegiatan ekstrakulikulerdi SMK I Simpang Katis Kabupaten
Bangka Tengah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5 melakukan wawancara terhadap penutur atau informan.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mendeskripsikan serta menggali struktur, konteks pertunjukan, dan fungsi nyanyian dambus. Selain itu
pula, berdasarkan hasil wawancara serta dialog dengan informan ataupun para pakar pendidikan dan kebudayaan yang ada di Bangka Tengah, penulis
mengajukan sebuah rancangan untuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah khususnya di SMK I Simpangkatis sebagai salah satu pelestariannya agar tradisi
lisan ini tidak mengalami kepunahan.
B. Paradigma Penelitian
Untuk mempermudah peneliti melakukan penelitian, peneliti menggunakan paradigma penelitian sebagai berikut.
NYANYIAN DAMBUS
Konteks Pertunjukan dan Fungsi
Kajian Struktur
Analisis Struktur, Konteks Pertunjukan, Dan Fungsi
Pembahasan
Upaya Pelestariannya
Didit Apriyanto, 2014 Kajian struktur,konteks,dan fungsi pertunjukkan nyanyian
“dambus” serta pelestariannya melalui pelestariannya melalui kegiatan ekstrakulikulerdi SMK I Simpang Katis Kabupaten
Bangka Tengah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Kabupaten kabupaten Bangka Tengah propinsi Bangka Belitung. Peneliti dalam hal ini mencari terlebih dahulu
pertunjukan, agar peneliti dapat melakukan penelitian ini sesuai dengan data yang peneliti butuhkan.
Pertunjukan yang peneliti temukan pada malam hari di desa Sarang Mandi kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian folklore yaitu penelitian lapangan. Namun, sebagai penunjang dalam pelaksanaan penelitian, penulis melakukan
studi pustaka untuk mengetahui latar belakang budaya masyarakat Bangka Tengah. Menurut Danandjaja 2007: 13 bahwa pengumpulan dan
penginventarisan folklor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu 1 pengumpulan semua judul folklor buku atau artikel yang sudah pernah
dilakukan orang mengenai folklor Indonesia, yang kemudian diterbitkan berupa buku bibliografi folklor Indonesia, dan 2 mengumpulkan bahan-
bahan folklore langsung dari tutur kata orang-orang anggota kelompok yang mempunyai folklor dan kemudian hasilnya diterbitkan atau diarsipkan. Lebih
jelas lagi, penelitian pertama adalah penelitian di perpustakaan, sedangkan yang kedua merupakan penelitian lapangan.
E. Instrument Penelitian
Didit Apriyanto, 2014 Kajian struktur,konteks,dan fungsi pertunjukkan nyanyian
“dambus” serta pelestariannya melalui pelestariannya melalui kegiatan ekstrakulikulerdi SMK I Simpang Katis Kabupaten
Bangka Tengah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam melakukan penelitian, peneliti tentu saja menggunakan perangkat penelitian yang membantu, karena keterbatasan daya ingat.
Perangkat-perangkat yang dimaksudkan antara lain: wawancara, catatan lapangan, tape recorder, dan handycam..
F. Data dan Sumber Data