Latar Belakang Masalah PENERAPAN PENDEKATAN FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJAS ADAPTIF PADA SISWA TUNALARAS: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VA Di SLB E Prayuwana Yogyakarta.

1 Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu modal dasar yang paling utama dalam pembangunan nasional. Terutama pembangunan bangsa indonesia yang merupakan negara berkembang, hal ini menuntut pembangunan di segala bidang. Karena hal tersebut di atas maka dalam pelaksanaannya sangat dibutuhkan tenaga- tenaga yang kreatif dan dinamis serta bertanggungjawab. Dengan kata lain bahwa pembangunan tersebut hanya dapat dilaksanakan atau di capai oleh manusia- manusia berpendidikan. Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan baik dalam jalur sekolah maupun luar sekolah guru memegang posisi yang paling strategis. Dalam tingkatan operasional guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerja pada tingkat institusional dan instruksional. Kebijakan pendidikan sebagaimana telah dikemukakan di atas harus ditunjang oleh pelaku pendidikan yang berada di bidangnya. Semua kebijakan pendidikan bagaimanapun bagusnya tidak akan memberi hasil optimal sepanjang guru tidak mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan otonomi pedagogisnya yaitu kemandirian dalam memerankan fungsinya secara proporsional dan profesional. Dalam hubungan ini perlu diupayakan berbagai tindakan kegiatan nyata agar para guru dapat berkembang ke arah penguasaan kompetensi profesional sebagai landasan untuk kerjanya. Agar kualitas pendidikan dapat meningkat ke arah yang lebih baik, diperlukan kemampuan dan kreativitas guru dalam menata dan mengelola proses belajar mengajar di kelas sehingga pembelajaran lebih menarik dan menantang peserta didik untuk berfikir kritis, kreatif dan logis. Oleh karena itu pembelajaran penjas adaptif harus mempertimbangkan penggunaan model, metode dan pendekatan pembelajaran yang menciptakan kedekatan dengan siswa. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkam karena proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelas cenderung kepada pembelajaran yang berpusat pada guru teacher center sehingga siswa menjadi pasif. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri. masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Maka perlu menerapkan strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran. Satu hal lagi bahwa Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan KTSP juga menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan pendekatan yang sesuai agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari jumlah siswa kelas VA sebanyak 3 orang, hanya 1 siswa yang tuntas, sedangkan 2 siswa lainnya tidak tuntas dalam materi guling depan. Siswa yang dikatakan tuntas apabila mencapai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 70. Hal ini menunjukan persentase siswa yang berhasil memahami materi pelajaran hanya 33,3 sedangkan persentase yang tidak berhasil memahami materi pelajaran 66,7 . Masih banyak siswa yang belum tuntas dan nilainya di bawah KKM. Peneliti menemukan permasalahan aktivitas siswa dan kegiatan guru yang terjadi pada saat proses pembelajaran penjas adaptif dengan materi guling depan berlangsung,tepatnya pada hari Selasa tanggal 19 Februari tahun 2013, pukul 08.00 WIB diantaranya : 1. Aktivitas Siswa a. Siswa diminta untuk berbaris rapih,guru menyampaikan materi di depan seluruh siswa di lapangan. b. Siswa diminta pindah ke tempat yang sudah disediakan matras. c. Siswa ribut saat guru menjelaskan materi guling depan. 2. Kegiatan Guru a. Guru menjelaskan materi hanya dengan menggunakan metode ceramah. Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang kurang menarik. c. Guru mengabaikan siswa yang mengobrol. d. Guru membiarkan siswa ribut. Setelah dianalisis ditemukan penyebab belum optimalnya hasil belajar penjas adaptif pada materi guling depan, antara lain : rendahnya motivasi belajar siswa tunalaras kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta yang disebabkan kurang efektifnya pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dari temuan penyebab masalah tersebut, setelah dianalisis ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa penjas adaptif kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta. Antara lain : Sajian materi tidak menarik,rendahnya tuntutan interpersonal dan tidak ada bentuk penghargaan reward atau hukuman punishment. Dari pihak guru ditemukan antara lain : kurangnya upaya guru untuk membangkitkan perhatian,guru tidak menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran serta kurang tepatnya menggunakan pendekatan dalam pembelajaran penjas adaptif . Berdasarkan hal di atas, maka siswa tunalaras memerlukan suatu pendekatan yang dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar disekolah. Maka peneliti mencoba untuk menerapkan pendekatan floor time untuk dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa tunalaras. Floor time yang secara harafiah diterjemahkan sebagai waktu di lantai diperkenalkan oleh Stanley I. Greenspan dan Serena Wieder, sebagai pendekatan interaktif yang berlandaskan kekuatan relasi dan struktur keluarga; dan mempergunakan relasi yang sistematik untuk membantu anak melewati tahapan perkembangan emosi. Prinsip utama floor time adalah mencoba memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul untuk berinteraksi dengan cara yang disesuaikan dengan tahap perkembangan emosinya. Interaksi tersebut diharapkan bermula dari inisiatif anak, anak dianggap sebagai pemimpin dan kita mengikuti minatnya. Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,peneliti memilih judul “Penerapan Pendekatan Floor Time untuk Meningkatkan Hasil Belajar Guling ke Depan dalam Pembelajaran Penjas Adaptif pada Siswa Tunalaras Kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta”. Suatu penelitian tindakan kelas dalam topik pembelajaran guling depan pada siswa tunalaras kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta.

B. Sasaran Tindakan