Hipotesis Tindakan Metode Penelitian

Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu floor time. Maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: “Apakah penerapan pendekatan floor time dapat meningkatkan hasil belajar guling depan dalam pembelajaran penjas adaptif pada siswa kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta?” Rumusan masalah tersebut dirinci dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan penerapan pendekatan floor time untuk meningkatkan hasil belajar penjas adaptif siswa tunalaras kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta? 2. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan pendekatan floor time dalam meningkatkan hasil belajar penjas adaptif siswa tunalaras kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta? 3. Bagaimanakah hasil belajar penjas adaptif siswa tunalaras kelas VA melalui penerapan pendekatan floor time di SLB E Prayuwana Yogyakarta?

D. Hipotesis Tindakan

Penelitian ini direncanakan terbagi kedalam dua siklus. Setiap siklus direncanakan mengikuti prosedur perencanaan planning, tindakan acting, pengamtan observing dan refleksi reflecting. Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian, hipotesis dari penelitian ini yaitu : “Dengan diterapkannya pendekatan floor time dapat meningkatkan hasil belajar siswa tunalaras pada mata pelajaran penjas adaptif dalam topik guling ke depan di kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta ” Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijabarkan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : a Merencanakan penerapan pendekatan floor time dalam meningkatkan hasil belajar penjas adaptif siswa tunalaras kelas V A di SLB E Prayuwana yogyakarta b Mengetahui tata cara pelaksanaan penerapan pendekatan floor time dalam meningkatkan hasil belajar penjas adaptif siswa tunalaras kelas VA SLB E Prayuwana Yogyakarta c Mengetahui hasil belajar penjas adaptif siswa tunalaras kelas VA di SLB E Prayuwana Yogyakarta setelah penerapan pendekatan floor time Namun secara spesifik tujuan dari penelitian ini adalah : Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA di SLB E Prayuwana khususnya pada mata pelajaran penjas adaptif dengan menerapkan pendekatan floor time sebagai dampak dari meningkatnya kinerja guru dalam proses belajar mengajar.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini, dijabarkan sebagai berikut : 1. Untuk Peserta Didik a. Dapat meningkatkan kembali sikap positif siswa tunalaras terhadap pelajaran penjas adaptif, sehingga persepsi mereka terhadap pelajaran penjas adaptif yang membosankan tidak terjadi lagi. b. Dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang topik guling ke depan sebagai dasar untuk penguasaan materi tingkat selanjutnya melalui interaktivitas pembelajaran penjas adaptif selanjutnya. c. Dapat menimbulkan kembali motivasi belajar siswa tunalaras dalam mempelajari topik guling ke depan dengan menggunakan pendekatan floor time. Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Untuk Guru Meningkatkan kualitas kegiatan mengajar di kelas maupun di lapangan melalui interaktivitas dengan cara penerapan pendekatan floor time untuk mengoptimalkan potensi siswa tunalaras dalam memahami materi pembelajaran penjas adaptif yang diberikan. 3. Untuk Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi penerapan pendekatan floor time dalam pembelajaran penjas adaptif di kelas VA, sehingga meningkatkan mutu pembelajaran dan akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas nilai yang lebih baik pada tingkat selanjutnya. 4. Untuk Peneliti Menambah pengetahuan tentang penerapan pendekatan floor time dalam meningkatkan hasil belajar khususnya pada pelajaran penjas adaptif dalam topik guling ke depan. 25 Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. PTK adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan untuk meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif. Seperti yang dikemukakan oleh Ebbut Wiriaatmaja, 2005: 12 bahwa : Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Desain yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah model Kemmis dan Taggart Wiriaatmaja, 2006: 66 yaitu „model siklus yang dilakukan searah, berulang-ulang dan berkelanjutan dan diharapkan dalam setiap siklusnya akan dapat meningkatkan perubahan atau pencapaian hasil yang semakin meningkat‟. Setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari gambar berikut: Gambar 3.1 Model penelitian tindakan Model spiral Kemmis dan Taggart Irma Rahmawati, 2013 Penerapan Pendekatan Floor Time Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Adaptif Pada Siswa Tunalaras Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wiriaatmadja, Rochiati, 2005 : 66 Menurut Nurfaizah Wiriaatmadja, 2011 : 58 dari model Spiral Kemmis dan Taggart dari empat komponen, yaitu: 1. Rencana Planning, yaitu merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap dan prestasi belajar siswa. 2. Tindakan Action, yaitu melaksanakan tindakan, berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran perilaku, sikap dan prestasi belajar siswa yang diinginkan. 3. Observasi Observation, yaitu mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenal terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak. 4. Refleksi Reflection, yaitu mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah dibuatnya jika masih banyak kekurangan sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.

B. Setting Penelitian