Teknik Pengolahan dan Analisa Data.

commit to user 55 3. Pengukuran Status Gizi Pengukuran gizi terhadap pekerja industri melalui IMT, yang dilihat dari berat badan dan tinggi badan. a. Pengukuran berat badan dengan timbangan injak dalam satuan kg dan ketelitian penimbangan 0,01 kg. Responden berdiri tegak, tenang, tidak bergerak-gerak, barang bawaan disimpan sementara dan tidak boleh memakai alas kaki. b. Pengukuran tinggi badan dengan mikrotoa atau microtoise dalam satuan centimeter dengan ketelitian 0,1 cm. 4. Wawancara dengan menggunakan data responden Pengisian data responden dilaksanakan dengan metode wawancara secara langsung oleh peneliti kepada responden, lembaran data responden diisi oleh peneliti.

L. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.

Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka analisis merupakan suatu langkah penting dalam penelitian. Data yang sudah terkumpul tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, oleh karena itu perlu analisis data. Yang dimaksud metode analisis data adalah cara mengolah data yang telah terkumpul untuk dapat disimpulkan. Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 44 commit to user 56 a. Editing Dilakukan setelah mendapatkan data yang dikumpulkan dengan tujuan untuk mengoreksi data bila terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat diteliti. b. Koding Pemberian kode pada data sehingga memudahkan pengelompokan. c. Entry Memasukkan data yang telah dilakukan koding kedalam program SPSS versi 16.0. d. Tabulasi Mengelompokkan data sesuai dengan variabel. Data diolah dan dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif. Untuk pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan dengan manual atau melalui proses komputerisasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tenik sebagai berikut : 1. Uji Univariat Dilakukan pada masing-masing variabel yaitu mendiskripsikan tentang hasil pengukuran tekanan panas dan kelelahan kerja yang disajikan dalam bentuk data. Analisis yang digunakan meliputi analisis prosentase. 2. Uji Bivariat Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilakukan dengan Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi Square dengan menggunakan 45 commit to user 57 program komputer SPSS versi 16.0. dalam penelitian ini ditetapkan tingkat signifikan 95 yaitu : a. Jika p value commit to user 58

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo adalah salah satu Perusahaan Kasur Kapuk yang terbesar di wilayah Sukoharjo yang mempunyai andil yang besar dalam menyerap tenaga kerja baik wanita maupun laki-laki di wilayah Sukoharjo. Di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo terdapat banyak tenaga kerja wanita maupun laki-laki umumnya wanita bekerja pada bagian pengisian atau bagian penjahitan kasur kapuk, tenaga kerja laki-laki umumnya bekerja pada bagian pembuatan kapuk atau bagian mesin. Perusahaan kasur kapuk X memproduksi kasur kapuk dalam bentuk kasur lipatan atau sering disebut di mayarakat dengan sebutan kasur palembangan, tetapi di perusahaan kasur kapuk X tidak hanya memproduksi kasur jenis lipatan saja kasur palembangan tetapi perusahaan ini juga memproduksi bantal, guling dan jenis kasur lainya yang terbuat dari kapas atau kapuk. Proses produksi di perusahaan ini menggunakan dua cara yaitu pembuatan kasur kapuk menggunakan bantuan mesin, dan pembuatan kasur kapuk secara manual tanpa bantuan mesin. Jumlah tenaga kerja di perusahaan ini adalah 45 orang, yang terdiri dari 30 wanita yang bekerja di bagian pengisian, di bagian mesin 12 laki-laki , di bagian administrasi 47

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014

3 31 145

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN PENURUNAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA PAPARAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA TERPAPAR Hubungan Antara Umur Dan Lama Paparan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Terpapar Debu Kapas Di Bagian Winding Pt.Bintang Makmur Sentosa Tekstil Industri Sragen

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

PENGARUH PEMAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU KARYAWAN BAGIAN PROSES TENUN DAN WINDING Pengaruh Pemaparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Karyawan Bagian Proses Tenun Dan Winding Di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

0 2 15

PENGARUH PEMAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU KARYAWAN BAGIAN PROSES TENUN DAN WINDING DI PT ISKANDAR INDAH Pengaruh Pemaparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Karyawan Bagian Proses Tenun Dan Winding Di PT Iskandar Indah Prin

0 0 22

PENGARUH PAPARAN DEBU GAMPING TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA GAMPING UD TELAGA AGUNG DESA TAMBAKSARI BLORA.

1 2 79

Adi Harmanto R0208060

2 2 65

SKRIPSI PENGARUH PAPARAN DEBU BATUBARA TERHADAP STATUS FAAL PARU PEKERJA DI PT X SURABAYA

0 4 124