Instrumen Penelitian. Prosedur Penelitian

commit to user 51

J. Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah : a. Personal Dust Sampler PDS Personal Dust Sampler adalah alat untuk mengukur banyaknya partikel debu secara personal yang berada di tempat kerja. Merk : Sibata Constan Flow Mini Pump MP-2CFN Code 8086-20. Filter : PVC dengan pori filter 0,8 µm. b. Spirometer, Yaitu alat untuk mengukur kapasitas fungsi paru. c. Timbangan Analitik Timabangan analitik adalah alat yang digunakan untuk menimbang filter kosong dan filter terisi yang akan dan telah dipasang di HVS. d. Exicator Exicator adalah alat yang digunakan untuk menyimpan filter kosong selama 24 jam sebelum digunakan dalam pengukuran kadar debu dengan menggunakan HVS agar filter benar-benar kering. e. Timbangan Injak Digunakan untuk mengukur berat badan pekerja. f. Microtoise Digunakan untuk mengukur tinggi badan pekerja. g. Data Responden 40 commit to user 52 Berisi daftar pertanyaan tentang karakteristik sampel yang akan diambil.

K. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran Kadar Debu Personal a. Alat : Personal Dust Sampler PDS. b. Bahan : Kertas vilter, pinset,exicator timbangan analitik c. Cara Kerja PDS : 1 Pasang filter pada PDS, alat di commit to user 53 3 Exicator dibuka, tempatkan filter pada posisinya, simpan selama 24 jam. 4 Filter diambil kemudian ditimbang dengan timbangan analitik sebagai filter kosong. 5 Masukkan filter pada holder. 2. Pengukuran Kapasitas Fungsi Paru Sebelum pengukuran, responden terlebih dahulu diberi pengarahan maksud dan tujuan pengukuran dengan jelas, responden mencoba bernapas dan menghembuskan udara ke dalam spirometer. a. Alat : Spirometer jenis Autospiro AS-300 b. Bahan : Mouthpiece c. Cara Kerja : 1 Sampel dalam posisi berdiri dan pengukuran longgar. 2 Tahap persiapan, a Menghidupkan alat dan biarkan alat beradaptasi ± 10 menit. b Menekan tombol ID c Memasukkan data responden: ID, umur, tinggi badan, jenis kelamin. 3 Pengukuran VC a Pasang mothpiece kemulut dengan posisi bibir rapat pada mouthpiece. b Melakukan pernapasan melalui alat pernapasan melalui mulut. commit to user 54 c Tekan tombol VC, tekan strat. d Responden mengambil napas sedalam-dalamnya dan kemudian membuang napas sampai habis secara perlahan, kemudian bernapas biasa kembali. e Tekan tombol stop untuk mengakhiri pemeriksaan. f Tekan tombol display dan catat data EVC, VC, VC. 4 Pengukuran FVC a Pasang mothpiece kemulut dengan posisi bibir rapat dengan mouthpiece. b Melakukan pernapasan melalui alat pernapasan melalui mulut. c Tekan tombol FVC, tekan start. d Responden mengambil napas sedalam-dalamnya dan kemudian membuang napas sampai habis secara cepat dan dihentakkan, kemudian bernapas biasa kembali. e Tekan tombol stop untuk mengakhiri pemeriksaan. f Tekan tombol display dan catat FVC, FEV1, FVC. 43 commit to user 55 3. Pengukuran Status Gizi Pengukuran gizi terhadap pekerja industri melalui IMT, yang dilihat dari berat badan dan tinggi badan. a. Pengukuran berat badan dengan timbangan injak dalam satuan kg dan ketelitian penimbangan 0,01 kg. Responden berdiri tegak, tenang, tidak bergerak-gerak, barang bawaan disimpan sementara dan tidak boleh memakai alas kaki. b. Pengukuran tinggi badan dengan mikrotoa atau microtoise dalam satuan centimeter dengan ketelitian 0,1 cm. 4. Wawancara dengan menggunakan data responden Pengisian data responden dilaksanakan dengan metode wawancara secara langsung oleh peneliti kepada responden, lembaran data responden diisi oleh peneliti.

L. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014

3 31 145

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN PENURUNAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA PAPARAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA TERPAPAR Hubungan Antara Umur Dan Lama Paparan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Terpapar Debu Kapas Di Bagian Winding Pt.Bintang Makmur Sentosa Tekstil Industri Sragen

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

PENGARUH PEMAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU KARYAWAN BAGIAN PROSES TENUN DAN WINDING Pengaruh Pemaparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Karyawan Bagian Proses Tenun Dan Winding Di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

0 2 15

PENGARUH PEMAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU KARYAWAN BAGIAN PROSES TENUN DAN WINDING DI PT ISKANDAR INDAH Pengaruh Pemaparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Karyawan Bagian Proses Tenun Dan Winding Di PT Iskandar Indah Prin

0 0 22

PENGARUH PAPARAN DEBU GAMPING TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA GAMPING UD TELAGA AGUNG DESA TAMBAKSARI BLORA.

1 2 79

Adi Harmanto R0208060

2 2 65

SKRIPSI PENGARUH PAPARAN DEBU BATUBARA TERHADAP STATUS FAAL PARU PEKERJA DI PT X SURABAYA

0 4 124